RB Leipzig menjelma jadi tim kuat dalam beberapa musim terakhir. Hal ini tak terlepas dari banyak faktor, salah satunya yaitu kebijakan transfer yang mumpuni. Die Roten Bullen kerap merekrut pemain muda potensial yang tak terlalu dikenal untuk diasah hingga menjadi permata yang memikat banyak klub-klub besar Eropa.
Sederet pemain muda ini pun tak jarang akhirnya memberikan keuntungan dari segi finansial bagi RB Leipzig. Siapa saja pemain yang dimaksud?
Simak ulasannya berikut ini, ya!
Tyler Adams menjajal benua Eropa untuk pertama kalinya pada 2019. Ia bergabung dengan RB Leipzig usai ditebus dari New York Red Bulls seharga 2 juta euro alias Rp30 miliar. Keputusan Leipzig untuk merekrut mutiara Amerika Serikat itu berjalan tepat.
Talenta Adams berkembang pesat bersama Die Roten Bullen. Selama tiga tahun, ia jadi salah satu pemain kunci Leipzig yang sudah diturunkan dalam 152 laga. Puncaknya, Adams dibeli oleh Leeds United seharga 20 juta euro alias Rp304 miliar pada musim panas 2022.
RB Leipzig sukses memoles bakat Naby Keita hingga dikenal dunia. Dibeli dari tim saudara, RB Salzburg, seharga 30 juta euro alias Rp456 miliar pada 2016, Keita berkembang dengan cepat. Ia memastikan satu tempat di lini tengah Die Roten Bullen menjadi miliknya.
Performa Keita cukup menjanjikan melalui catatan 70 penampilan selama dua musim. Namanya dilirik oleh klub top sekaliber Liverpool. Keita akhirnya diboyong oleh The Reds dengan biaya 60 juta euro atau sekitar Rp912 miliar pada 2018 lalu.
Karier Dayot Upamecano melambung tajam sewaktu membela RB Leipzig. Dibeli seharga 18,5 juta euro atau sekitar Rp281 miliar pada 2017, Upamecano mampu menunjukkan ketangguhannya di lini belakang. Hal itu dibuktikan dibuktikan lewat 153 kali penampilan bersama Leipzig.
Usai melewati tiga tahun yang menjanjikan bersama Die Roten Bullen, Upamecano akhirnya putuskan hengkang setelah menerima pinangan Bayern Munchen pada 2021 lalu. Upamecano dilepas dengan harga 42,5 juta euro atau sekitar Rp646 miliar.
Kerja sama Timo Werner dengan RB Leipzig membuahkan simbiosis mutualisme. Leipzig untung dari segi finansial, sedangkan Werner menemukan ketajamannya. Semua bermula pada 2016 lalu. Saat itu, Werner dibeli Leipzig seharga 22 juta euro alias Rp334 miliar.
Hadirnya Werner membuat lini depan Leipzig makin ganas. Pemain berpaspor Jerman itu mampu tampil produktif bersama Die Roten Bullen. Alhasil, Chelsea pun tertarik dan rela merogoh kocek 53 juta euro alias Rp806 miliar untuk memboyongnya pada 2020 lalu.
RB Leipzig berjasa besar dalam mengembangkan bakat Ibrahima Konate. Ia sejatinya direkrut secara gratis pada 2017. Seiring berjalannya waktu, kualitas Konate makin terasah di Leipzig hingga banyak mendapatkan jatah bermain.
Selama empat musim, Konate mengoleksi 94 penampilan bersama Die Roten Bullen. Aksi gemilang pemuda 23 tahun itu lantas dilirik oleh Liverpool. Konate akhirnya direkrut dengan biaya 40 juta euro atau sekitar Rp608 miliar pada musim panas 2021.
RB Leipzig mampu meraup keuntungan berkali-kali lipat dari hasil penjualan kelima pemain di atas. Tak menutup kemungkinan dalam beberapa musim ke depan Die Roten Bullen terus melakoni kebijakan transfer seperti ini.