Berbicara tentang Liga Champions Eropa, pasti tidak bisa lepas dari Real Madrid. Klub asal ibu kota Spanyol tersebut hingga sekarang masih memegang rekor sebagai juara terbanyak dengan 13 trofi.
Tentu saja banyak pemain yang pernah merasakan manisnya trofi "Si Kuping Besar" bersama El Real. Ada pula yang tidak hanya mengecap gelar bersama Los Blancos, tetapi juga dengan klub lain. Siapa saja para pemain beruntung tersebut?
Didatangkan AC Milan pada Juli 1993 ketika berusia 20 tahun, Christian Panucci langsung menyumbangkan gelar Liga Champions musim 1993/1994. Dalam laga final kontra Barcelona, ia mengisi pos bek kiri. Hasilnya, AC Milan menang dengan skor telak 4-0.
Namun, Panucci tidak bertahan lama di Kota Milan. Pada 1996, ia mengikuti Fabio Capello pindah ke Real Madrid. Di klub raksasa Spanyol, Panucci mampu tampil reguler dan sukses meraih titel Liga Champions 1997/1998 serta Intercontinental Cup 1998.
Pemain berpaspor Belanda ini termasuk spesial. Pasalnya, ia tidak hanya mampu memenangi gelar Liga Champions bersama dua klub, tetapi tiga tim, yakni Ajax Amsterdam pada musim 1994/1995, Real Madrid musim 1997/1998, serta AC Milan musim 2006/2007.
Saat merebut gelar bersama Los Blancos musim 1997/1998, Seedorf mengalahkan Juventus 1-0 di partai puncak. Sementara itu, ketika dua kali merebut titel bareng AC Milan, ia sekali lagi mengandaskan Juventus (2002/2003) dan Liverpool (2006/2007).
Gelandang asal Argentina ini dua kali meraih gelar Liga Champions bersama Real Madrid. Seperti Clarence Seedorf, trofi pertama diraih musim 1997/1998. Sementara itu, titel kedua didapatkan pada musim 1999/2000 setelah mengandaskan Valencia di final.
Pada tahun 2000, Redondo memutuskan hengkang ke AC Milan. Di klub berjuluk Il Diavolo Rosso, ia kembali bertemu Clarence Seedorf. Di usianya yang sudah senja, Redondo turut menyumbangkan titel Liga Champions musim 2002/2003 untuk AC Milan.
Xabi Alonso adalah salah satu aktor utama dalam kemenangan dramatis Liverpool kala berjumpa AC Milan di final Liga Champions 2004/2005. Ia mencetak gol penyeimbang 3-3. Pertandingan akhirnya dilanjutkan adu penalti dan dimenangkan The Reds.
Setelah lima tahun, Alonso setuju pindah ke Real Madrid pada Agustus 2009. Berbeda dengan Liverpool, ia membutuhkan waktu hingga 2014 untuk kembali mencicipi gelar Liga Champions. Saat itu, El Real sukses membungkam Atletico Madrid 4-1 di laga puncak.
Cristiano Ronaldo menjadi pemain dengan trofi terbanyak di era Liga Champions. Dilansir situs resmi UEFA, pesepak bola berjuluk CR7 telah lima kali menjadi kampiun mengungguli Andres Iniesta dan Clarence Seedorf yang sama-sama merebut empat kali gelar.
Trofi pertama Ronaldo diperoleh bersama Manchester United pada musim 2007/2008 saat dia mencetak gol di laga final. Sementara itu, 4 gelar lainnya dihasilkan kala membela Real Madrid dan 3 di antaranya dilakukan secara beruntun (2016, 2017, dan 2018).
Pemenang Piala Dunia 2014 bersama Jerman ini merebut trofi Liga Champions pertamanya ketika berseragam Bayern Munich, tepatnya musim 2012/2013. Sayangnya, Toni Kroos kala itu tidak bisa bermain di partai puncak lantaran mengalami cedera cukup parah.
Selepas World Cup 2014, Kroos setuju hijrah ke Real Madrid meski dikaitkan dengan Manchester United. Keputusannya terbukti tepat karena ia mampu merebut tiga gelar Liga Champions dalam tiga musim beruntun, yakni 2015/2016, 2016/2017, dan 2017/2018.
Bermain di Real Madrid mungkin merupakan impian banyak pemain. Namun, bukan berarti klub lain tidak memiliki peluang menghadirkan gelar, termasuk Liga Champions.