Musim 2015/2016 menjadi musim yang tak terlupakan bagi Leicester City. Secara tak terduga, klub asuhan Claudio Ranieri ini berhasil menjadi juara Premier League. The Foxes merengkuh gelar elite pertamanya sepanjang sejarah klub.
Dalam prosesnya, The Foxes memiliki kedalaman skuad yang merata saat itu meski bukan nama bintang. Setelah menjadi juara, beberapa pemain hengkang dan kini ada yang membela klub Premier League lainnya. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
Jeffrey Schlupp merupakan didikan akademi Leicester City. Naik kasta pada 2011, ia bertahan selama enam tahun. Schlupp menjadi bagian The Foxes yang memenangi Premier League 2015/2016 meski bukan menjadi pilihan utama.
Karena kurangnya porsi bermain, Schlupp merapat ke Crystal Palace pada musim dingin 2017. Keputusan itu berbuah manis baginya. Gelandang berusia 30 tahun ini menjadi sosok penting di lini tengah The Eagles yang sudah memainkan 185 penampilan.
Demarai Gray bergabung dengan Leicester City pada musim dingin 2016. Tak perlu waktu lama baginya untuk mendapatkan gelar. Pasalnya, The Foxes sukses merengkuh titel Premier League sekaligus menjadi trofi perdana yang diraih oleh Gray.
Kiprahnya bersama Leicester City berjalan selama lima tahun. Gray menjadi salah sati nama andalan di sisi sayap penyerangan The Foxes. Pada awal 2021, ia hijrah ke Bayer Leverkusen dan kini kembali berkarier di Premier League bersama Everton.
Ben Chilwell merupakan produk akademi asli Leicester City. Ia mulai menjadi bagian dari skuad utama The Foxes sejak musim 2015/2016. Musim debutnya itu berjalan dengan indah sebab Leicester City berhasil menjuarai Premier League.
Chilwell membela The Foxes selama 5 musim. Dirinya lalu pindah ke Chelsea pada musim panas 2020. Keputusannya ini berbuah manis. Meski rentan terkena cedera, Chilwell mampu mengangkat trofi Liga Champions untuk pertama kalinya.
Leicester City berjasa besar mengangkat karier seorang Riyad Mahrez. Selama 4,5 musim, Mahrez menjelma sosok penting di dalam permainan The Foxes. Ia juga punya andil dalam keberhasilan timnya itu meraih Premier League 2015/2016.
Mahrez mengemas 73 gol dan 50 assist selama berseragam Leicester City. Catatan itu memikat Manchester City. Alhasil, Mahrez diboyong ke Etihad Stadium dengan mahar 68 juta euro atau sekitar Rp1 triliun pada musim dingin 2018.
Karier N'Golo Kante melesat bak roket. Ia sebenarnya baru memulai petualangan di Premier League pada musim panas 2015. Kante datang dari SM Caen, klub kasta kedua Liga Prancis. Namun, ia tak butuh waktu yang lama untuk menunjukkan kehebatannya.
Kante tampil impresif sebagai gelandang bertahan. Ia rutin bermain serta meraih gelar Premier League pada musim debutnya. Tak heran Chelsea segera menebusnya pada musim panas 2016 dan masih bertahan sampai kini.
Beberapa nama di atas berperan besar mengantarkan Leicester City menjadi juara Premier League 2015/2016. Hal itu yang membuat namanya melejit sehingga dilirik oleh klub Premier League lainnya.