5 Pemain Terakhir yang Gantung Sepatu di Benfica

- SL Benfica, klub raksasa Liga Portugal dengan 38 gelar juara Liga Portugal dan 2 gelar Liga Champions Eropa.
- Andre Almeida pensiun setelah 12 tahun, Jardel setelah 10 tahun, Jonas mencetak 137 gol, Luisao setia selama 15 tahun, Eliseu bermain di sembilan posisi.
- Pemain pensiun di SL Benfica memiliki kedekatan emosional dengan para penggemar dan manajemen tim.
Bukan lagi menjadi rahasia jika SL Benfica berstatus sebagai klub raksasa di Liga Portugal. Torehan 38 kali juara Liga Portugal, 26 kali juara Taca de Portugal, serta 2 kali juara Liga Champions Eropa menjadi bukti kehebatan klub berjuluk As Aguias ini. Hal tersebut membuat Benfica menjadi klub paling berprestasi di Portugal.
Selain sering menghasilkan pemain hebat, Benfica juga sering menjadi tempat terakhir bagi seorang pemain untuk gantung sepatu dan pensiun dari sepak bola. Hingga 2024/2025, terdapat 41 pemain yang pernah pensiun di klub ini. Berikut inilah lima pemain terakhir yang pensiun di Benfica.
1. Andre Almeida mengabdi selama 12 tahun
Andre Almeida menghabiskan 12 tahun kariernya untuk mengabdi di SL Benfica. Bek kanan berkebangsaan Portugal ini bergabung pada musim panas 2011. Ia sempat dipinjamkan ke Leiria selama 6 bulan sebelum akhirnya kembali ke Benfica pada musim dingin 2012.
Sejak saat itu, Almeida terus berseragam Benfica hingga akhirnya pensiun pada musim dingin 2023. Ia sempat menjalani musim 2022/2023 selama 6 bulan. Namun, ia tak memainkan satu pun laga. Setelah menjalani 6 bulan yang sulit, ia pun menutup 308 penampilan, 11 gol, dan 40 assist bersama As Aguias.
2. Jardel pernah menjadi jagoan di lini belakang Benfica
Jardel bergabung dengan SL Benfica dari Desportivo Brasil Ltda pada musim dingin 2011. Pada awal kedatangannya, ia sempat menjadi penghuni bangku cadangan Benfica. Namun, ia berhasil bangkit dan menemukan permainan terbaiknya pada musim kelima bersama Benfica.
Sejak saat itu, Jardel menjadi jagoan di lini belakang Benfica hingga akhirnya pensiun pada musim kesepuluh. Ia memutuskan pensiun pada akhir 2020/2021 karena alasan usia dan regenerasi di klub. Selama masa baktinya di klub ini, ia mencatatkan 285 laga dengan mencetak 17 gol dan 16 assist sebagai bek tengah.
3. Jonas menghasilkan 137 gol selama 5 tahun
Jonas yang sedang bersinar di Valencia pada 2010--2014 dilirik oleh SL Benfica. Pada musim panas 2014, ia pun diboyong ke Liga Portugal. Di klub ini, ia semakin tajam dan menjadi andalan utama As Aguias.
Jonas sukses mencatatkan 137 gol dan 42 assist dari 182 laga selama membela Benfica. Tak hanya itu, ia pun sangat disukai oleh manajernya di Benfica. Sebab, ia merupakan pemain yang serbabisa mengisi banyak posisi di lini serang timnya. Dengan hal tersebut, ia bisa menjadi solusi bila timnya mengalami krisis di suatu posisi.
4. Luisao pernah menjadi ikon Benfica
Anderson Luis da Silva atau yang biasa dikenal dengan nama Luisao bergabung dengan SL Benfica pada musim panas 2003. Sejak bergabung, ia telah mencuri perhatian dengan permainan gemilangnya di lini belakang Benfica. Aksinya itu sempat menarik perhatian banyak klub besar untuk memboyongnya. Namun, ia lebih memilih setia bersama Benfica.
Dengan masa baktinya yang hingga 15 tahun, tak heran bila Luisao menjadi ikon di klub ini. Hal tersebut didukung oleh kesetiaan dan performa memuaskan yang ia tunjukkan dari musim ke musim. Hingga akhirnya pensiun pada akhir 2017/2018, bek asal Brasil ini sukses memainkan 531 laga dengan menyumbang 47 gol dan 18 assist.
5. Eliseu yang serbabisa
Sama seperti Luisao, Eliseu juga pensiun pada akhir 2017/2018. Pemain berkebangsaan Portugal ini didatangkan dari Malaga pada musim panas 2014. Ia bertahan selama 4 tahun sebelum akhirnya pensiun.
Bicara soal performa, Eliseu pun cukup memuaskan. Ia adalah pemain yang serbabisa dan pernah dimainkan di sembilan posisi berbeda. Namun, ia paling sering bermain sebagai bek kiri. Hal tersebut ia jalani dalam 109 laga dengan mencetak 4 gol dan 9 assist.
Lima pemain di atas sama-sama memiliki waktu pengabdian yang lama di SL Benfica. Sehingga saat mereka pensiun, pemain-pemain ini memiliki kedekatan emosional dengan para penggemar, pemain, dan manajemen tim. Ini membentuk momen yang baik bagi seorang pemain untuk memtuskan pensiun.