5 Pembelian Striker Arsenal yang Mengecewakan, Gyokeres Selanjutnya?

Arsenal dikenal sebagai klub besar yang tidak segan mengeluarkan dana besar demi memperkuat lini serang. Sepanjang era 2000-an, mereka telah membeli sejumlah striker untuk memperkuat lini depan. Terbaru, The Gunners mendatangkan Gyokeres dengan harga mahal dari klub Primeira Liga, Sporting CP.
Namun, tidak semua pembelian yang sudah dilakukan berjalan sesuai rencana yang diinginkan. Beberapa striker justru gagal bersinar meski datang dengan bandrol yang tidak murah. Mereka tampil di bawah ekspektasi, minim kontribusi, dan akhirnya meninggalkan klub tanpa kesan berarti bagi suporter.
Berikut lima pembelian striker Arsenal yang mengecewakan.
1. John Hartson (1995) hanya mencetak tiga gol pada EPL 1996/1997
Arsenal merekrut John Hartson dari Luton Town pada Januari 1995 dengan rekor 3,75 juta euro atau Rp71 miliar. The Gunners mengincarnya karena catatan 13 gol bersama Luton Town pada 1994/1995. Sayangnya, dalam 2 musim bersama Arsenal, Hartson hanya mencetak 17 gol dari 71 pertandingan di semua kompetisi.
Akibat minum kontribusi, Arsenal akhirnya menjual Hartson ke West Ham pada Februari 1997. Pada musim 1996/1997, Hartson hanya mencetak tiga gol di English Premier League (EPL) sebelum hengkang. Setelah pindah, ia justru menjadi top skor West Ham dalam dua musim berturut-turut dengan total membuat 32 gol di seluruh kompetisi.
2. Francis Jeffers (2001) tidak pernah mencetak lebih dari tiga gol di EPL
Francis Jeffers bergabung dari Everton pada musim panas 2001 dengan harga tinggi pada tahun tersebut, yaitu 15,3 juta euro atau Rp290 miliar. Harga tersebut tercipta berkat penampilan apiknya bersama Everton. Ia mencetak 17 gol untuk Everton sebelum pindah. Namun, Jeffers hanya mencetak empat gol dari 22 penampilan bersama Arsenal pada English Premier League (EPL).
Jeffers bahkan tidak pernah membuat lebih dari tiga gol di setiap kompetisi selama berseragam The Gunners. Oleh karena itu, Arsenal meminjamkannya kembali ke Everton pada 2003 karena performanya tidak berkembang. Namun, performanya malah semakin memprihatinkan, ia hanya mencetak dua gol dari 22 penampilan di seluruh kompetisi bersama The Toffees.
3. Park Chu-young (2011) hanya bermain selama 7 menit di EPL bersama Arsenal
Arsenal merekrut Park Chu-young, dari AS Monaco pada musim panas 2011. Ketertarikan The Gunners didasari performa impresif Park pada musim 2010/2011, di mana berhasil mencetak 12 gol di Ligue 1. Berkat statistik mentereng tersebut, Park langsung dipercaya mengenakan nomor punggung 9, nomor yang sebelumnya pernah dipakai oleh Alan Smith dan Nicolas Anelka.
Sayangnya, karier Park di Arsenal tidak berjalan mulus. Ia hanya tampil satu kali di English Premier League (EPL) dengan waktu bermain selama 7 menit. Satu-satunya gol Park untuk Arsenal tercipta saat melawan Bolton di Piala Liga 2012. Setelah tahun yang mengecewakan itu, Park sempat dipinjamkan ke Watford sebelum dilepas secara gratis ke klub Arab Saudi, Al-Shabab, pada 2014.
4. Yaya Sanogo (2013) hanya mampu membuat satu gol bersama Arsenal
Yaya Sanogo didatangkan secara gratis dari Auxerre pada 2013 saat masih berusia 20 tahun. Semusim sebelum bergabung dengan Arsenal, ia berhasil mencetak 10 gol dalam 13 pertandingan di Ligue 2 Prancis. Namun, kenyataannya, Sanogo hanya mampu mencetak satu gol dari 20 penampilan bersama Arsenal.
Sanogo sering dibekap cedera sehingga kesulitan beradaptasi dengan gaya main English Premier League (EPL). Arsenal sempat meminjamkannya ke Crystal Palace, Ajax, dan Charlton Athletic, tetapi semua peminjaman tersebut gagal total. Setelah kontraknya habis, Sanogo bergabung dengan klub-klub kecil dan kini berstatus bebas transfer setelah sebelumnya bermain di Serie B Brasil.
5. Lucas Pérez (2016) lebih sering duduk di bangku cadangan Arsenal
Arsenal membeli Lucas Pérez dari Deportivo La Coruña pada 2016 dengan banderol sekitar 20 juta euro (Rp380 miliar). Arsene Wenger membeli Pérez di hari terakhir bursa transfer karena gagal mendatangkan target utama. Meskipun begitu, Perez berhasil membuat tujuh gol dalam 21 pertandingan di semua kompetisi.
Sayangnya, ia gagal masuk skema utama Wenger dan kalah bersaing dengan Alexis Sánchez dan Olivier Giroud. Pérez hanya diberikan kesempatan bermain 265 menit di English Premier League (EPL). Ia juga lebih sering duduk di bangku cadangan sebagai pemain pelapis. Ia akhirnya memilih hengkang ke West Ham United musim panas 2018 secara permanen.
Kelima pemain di atas memperlihatkan bahwa Arsenal pernah membuat keputusan salah dalam merekrut striker. Kontribusi mereka sangat jauh dari ekspektasi yang berdasarkan data statistik di klub sebelumnya. Pertanyaannya kini, akankah transfer Viktor Gyokeres berakhir bahagia atau justru menambah daftar panjang striker yang mengecewakan di Emirates?