5 Pengguna Nomor Punggung 7 Tottenham Hotspur sebelum Xavi Simons

- Son Heung Min menjadi legenda Spurs dengan 454 laga, 173 gol, dan 101 assist.
- Aaron Lennon andalan di sisi kanan dengan 364 pertandingan, 30 gol, dan 76 assist.
- Paul Stalteri hanya bertahan 2,5 musim dengan 35 laga sebelum dilepas.
Xavi Simons menjalani tantangan baru di Inggris bersama Tottenham Hotspur. Pemain asal Belanda ini hengkang dari RB Leipzig setelah ditebus 65 juta euro atau Rp1,25 triliun pada musim panas 2025. Spurs memberinya kontrak berdurasi 5 tahun hingga 2030 mendatang.
Dengan karier baru di klub London tersebut, Simons memilih memakai nomor punggung 7. Nomor ini pernah digunakan sejumlah pemain Spurs hingga bisa menjadi legenda. Siapa saja? Berikut lima pengguna nomor punggung 7 Tottenham Hotspur sebelum Xavi Simons.
1. Son Heung Min menjelma sebagai sosok legenda bagi Tottenham Hotspur
Son Heung Min mengakhiri masa baktinya bersama Tottenham Hotspur pada musim panas 2025. Setelah 9 tahun membela The Lilywhites, pemain asal Korea Selatan ini memutuskan hengkang. Ia kini melanjutkan kariernya di Amerika Serikat bersama Los Angeles FC.
Selama berseragam Spurs, Son menjelma sebagai bintang dengan nomor punggung ikonis 7. Datang pada usia muda, ia pergi sebagai legenda klub. Son menjadi andalan dalam 454 laga dengan kontribusi 173 gol dan 101 assist. Son mengakhiri kariernya di Spurs dengan gemilang. Ia membawa Spurs buka puasa gelar usai 17 tahun dengan menjuarai Liga Europa 2024/2025.
2. Aaron Lennon menjadi andalan di sisi kanan permainan selama hampir sedekade
Aaron Lennon merupakan salah satu legenda Tottenham Hotspur. Ia memperkuat Spurs selama hampir sedekade pada 2005–2015. Pada musim-musim awalnya, ia memakai nomor punggung 25. Setelah itu, ia menggunakan nomor punggung 7 hingga akhir masa baktinya.
Dalam karier panjangnya tersebut, Lennon dipercaya mengisi sisi kanan permainan dalam 364 pertandingan di semua ajang. Dari jumlah penampilan tersebut, ia mampu menghasilkan 30 gol dan 76 assist. Ia juga berhasil memberikan prestasi untuk Spurs berupa Piala Liga Inggris.
3. Paul Stalteri hanya bertahan 2,5 musim setelah kesulitan bersaing di sektor bek kanan
Paul Stalteri pernah memperkuat Tottenham Hotspur pada 2005–2008. Namun, kariernya tak begitu mentereng. Ia hanya tampil baik sebagai bek kanan pada musim perdananya. Dengan nomor punggung 7, ia mampu bermain reguler dengan catatan 35 laga di berbagai kompetisi.
Setelah itu, Stalteri kehilangan tempat di sisi kanan pertahanan Spurs. Ia hanya menjadi pelapis dan sempat dipinjamkan kepada Fulham sebelum akhirnya dilepas pada 2008. Secara total, pemain asal Kanada ini hanya bermain dalam 56 laga selama 2,5 tahun membela Spurs.
4. Simon Davies membela Tottenham Hotspur pada masa awal kariernya
Simon Davies mulai diperhitungkan ketika bergabung dengan Tottenham Hotspur pada 1999. Ia menghabiskan waktu di London Utara hingga 2005. Selama di Spurs, ia ikonis dengan nomor punggung 29. Namun, ia mengenakan nomor punggung 7 pada musim terakhirnya.
Berperan sebagai gelandang kanan, Davies merupakan sosok pemain yang konsisten. Selama 5,5 tahun berseragam Spurs, ia diandalkan dalam 144 laga dengan sumbangsih 18 gol dan 15 assist. Sayangnya, ia belum bisa memberikan gelar juara meski lama membela Spurs.
5. Darren Anderton menjadi legenda berkat loyalitasnya selama 12 tahun
Darren Anderton merupakan sosok pemain penting Tottenham Hotspur pada era 1990-an. Ia menjadi andalan karena kualitas dan loyalitasnya selama 12 tahun. Pada awal kariernya di Spurs, ia memakai nomor punggung 14 dan 9. Baru di pengujung kariernya, ia mengenakan nomor punggung 7.
Selama periode 1992–2004, Anderton bermain reguler sebagai gelandang kanan dan gelandang sentral. Ia dipercaya tampil sebanyak 356 laga di semua ajang. Dari jumlah penampilan tersebut, ia mampu produktif dengan gelontoran 49 gol dan 68 assist. Kendati lama berseragam Spurs, ia hanya memberikan satu gelar juara, yakni Piala Liga Inggris.
Dari sederet pemain di atas, mayoritas mampu diandalkan hingga menjadi legenda Spurs. Xavi Simons kini bakal menjadi tumpuan kreativitas permainan Spurs. Dengan pengalamannya sebagai pemain muda, ia diharapkan dapat membawa Spurs kompetitif.