Perjalanan Pep Guardiola Mencapai 1.000 Laga dalam Karier Kepelatihan

- Pep Guardiola memulai kiprahnya sebagai pelatih saat menangani Barcelona B dengan rekor 28 kemenangan, 9 berimbang, dan 5 kekalahan dalam 42 pertandingan.
- Guardiola meraih prestasi gemilang dengan Barcelona, termasuk treble winner dan gelar juara Liga Champions Eropa pada musim perdananya sebagai manajer tim utama.
- Guardiola juga sukses mengukir sejarah dengan Bayern Muenchen dan Manchester City, mencatatkan berbagai prestasi dan rekor di level tertinggi kompetisi sepak bola.
Pep Guardiola mengukir rekor fantastis dengan mencapai seribu pertandingan dalam karier kepelatihannya saat Manchester City menang 3-0 atas Liverpool pada pekan kesebelas English Premier League (EPL) pada 9 November 2025. Pria asal Spanyol itu kini setara dengan para manajer legendaris, macam Sir Alex Ferguson, Giovanni Trapattoni, dan Luiz Felipe Scolari. Pencapaian tersebut dibarengi dengan beragam prestasi dan rekor yang Guardiola ciptakan selama berkarier sebagai manajer sepak bola. Sebagai manajer, ia telah memenangkan seluruh gelar juara bergengsi di level tertinggi, seperti LaLiga Spanyol, Bundesliga Jerman, EPL, dan UCL.
Lantas, bagaimana perjalanan Pep Guardiola dalam mencapai rekor seribu penampilan sebagai manajer di semua kompetisi?
1. Pep Guardiola memulai kiprahnya kala menangani Barcelona B dalam 48 pertandingan
Pep Guardiola pensiun sebagai pesepak bola usai terakhir membela klub asal Meksiko, Dorados Sinaloa, pada Juni 2006. Ia memutuskan kembali ke Spanyol dan membangun karier kepelatihannya bersama Barcelona B pada Juli 2007. Potensi Guardiola sebagai calon pelatih top mulai terlihat selama menangani Barcelona B pada 2007--2008.
Menurut Opta, ia mencatat rekor 28 kemenangan, 9 berimbang, dan 5 kekalahan dalam 42 pertandingan di semua kompetisi level muda tersebut. Meski hanya setahun, Guardiola sudah cukup meyakinkan manajemen Barcelona untuk mempromosikannya sebagai pelatih tim utama. Ia akhirnya menggantikan posisi Frank Rijkaard sebagai manajer tim senior Barcelona pada musim panas 2008.
2. Guardiola langsung menuai beragam prestasi memukau kala melatih Barcelona dalam 247 laga pada 2008--2012
Pep Guardiola sempat diragukan ketika ditunjuk sebagai manajer tim utama Barcelona pada musim panas 2008. Terlebih lagi, ia langsung bikin gebrakan dengan menjual dua pemain andalan La Blaugrana, Ronaldinho dan Deco. Keraguan tersebut makin menguat ketika Barcelona kalah 0-1 dari CD Numancia dan imbang 1-1 kontra Racing Santander pada pekan pertama serta kedua LaLiga 2008/2009.
Namun, ia merespons dengan menerapkan permainan menyerang dan atraktif dengan penguasaan bola lewat operan kaki ke kaki atau dikenal dengan istilah tiki-taka. Guardiola langsung meraih treble winneer dengan menjuarai LaLiga, Copa del Rey, dan Liga Champions Eropa (UCL) pada musim perdananya 2008/2009. Prestasi itu dilengkapi dengan raihan sextuple usai Barcelona menjuarai Piala Super Eropa, Supercoppa Espana, dan Piala Dunia Antarklub 2009.
Ia berhasil meraih gelar juara UCL keduanya sebagai pelatih Barcelona pada 2010/2011. Uniknya, Barcelona asuhan Guardiola mengalahkan lawan yang sama pada final UCL 2009 dan 2011, Manchester United. Secara keseluruhan, Guardiola mencatat rekor 179 kemenangan, 47 berimbang, dan 21 kekalahan, dalam 247 laga di semua kompetisi selama menangani Barcelona pada 2008--2012.
3. Guardiola menjuarai Bundesliga dalam 3 musim beruntun dan mencatat 161 penampilan kala melatih Bayern Muenchen pada 2013--2016
Pep Guardiola sempat memilih rehat dari dunia kepelatihan usai meninggalkan Barcelona pada akhir 2011/2012. Ia baru melatih lagi ketika direkrut Bayern Muenchen untuk menggantikan Jupp Heynckes pada musim panas 2013. Guardiola mendapat tekanan berat untuk mengulangi prestasi Heynckess usai meraih treble winner bersama Bayern Muenchen pada 2012/2013.
Ia berhasil mendominasi Bundesliga Jerman bersama Bayern Muenchen dalam 3 musim beruntun pada 2013/2014--2015/2016. Meski tidak meraih gelar juara UCL, Guardiola meninggalkan legasi besar bagi Die Rotten. Salah satunya mengubah peran Manuel Neuer menjadi sweeper-keeper dan memindahkan posisi Philipp Lahm dari bek kanan menjadi gelandang bertahan. Guardiola melakukan hal yang sama kepada Joshua Kimmich pada 2015/2016. Secara keseluruhan, Guardiola mengukir rekor 121 kemenangan, 21 berimbang, dan 19 kekalahan dalam 161 laga di semua kompetisi selama menangani Bayern Muenchen pada 2013--2016.
4. Pep Guardiola berhasil menciptakan berbagai rekor dan sejarah sejak menangani Manchester City pada 2016
Pep Guardiola melanjutkan karier kepelatihannya ketika menerim tawaran menangani Manchester City pada musim panas 2016. Ia diharapkan mampu membawa Manchester City mendominasi Premier League dan mewujudkan ambisi menjuarai Liga Champions. Namun, perjalanan Guardiola bersama Manchester City tidak selalu mulus. Awalnya, gaya permainan penguasaan bola dengan mengandalkan operan cepat dari kaki ke kaki tidak efektif sehingga Manchester City hanya mampu finis di peringkat ketiga klasemen akhir EPL 2016/2017. Filosofi Guardiola baru menuai hasil ketika Manchester City meraih gelar juara EPL dengan meraih 100 poin pada 2017/2018.
Ia butuh 7 tahun untuk mewujudkan mimpi Manchester City menjuarai UCL. Hebatnya lagi, Guardiola mengantarkan The Citizens meraih treble winner pada 2022/2023. Selain itu, Manchester City berhasil mendominasi EPL dengan meraih gelar juara dalam 4 musim beruntun pada 2020/2021--2023/2024.
Prestasinya sempat menurun ketika Manchester City tampil inkonsisten dan hanya bisa finis di peringkat ketiga klasemen akhir EPL 2024/2025. Meski sempat tampil inkonsisten, Guardiola perlahan mengangkat performa Manchester City dan bersaing di papan atas EPL dan UCL. Terbukti, The Citizens kini menduduki peringkat kedua klasemen sementara EPL dengan raihan 22 poin dalam 11 pertandingan per pekan kesebelas 2025/2026.
Lebih spesial lagi, Guardiola mencapai seribu penampilan dalam karier kepelatihannya dengan membawa Manchester City menang 3-0 atas Liverpool pada pekan kesebelas EPL 2025/2026. Guardiola telah memainkan 550 pertandingan dengan catatan 338 kemenangan, 79 berimbang, dan 83 kekalahan per 10 November 2025. Ia diprediksi bakal menciptakan rekor-rekor lainnya bersama Manchester City mengingat kontraknya baru habis pada Juni 2027.
Secara keseluruhan, Pep Guardiola telah memimpin dalam 1.000 penampilan dengan catatan 716 kemenangan, 156 berimbang, dan 128 kekalahan sepanjang kariernya sebagai manajer. Ia tidak hanya membawa timnya menjuarai kompetisi bergengsi, tetapi menciptakan generasi baru. Misalnya, Guardiola mengorbitkan para jebolan akademi Manchester City, seperti Phil Foden, Rico Lewis, dan Nico O'Reilly. Ia juga pertama kali yang mengubah peran kiper menjadi sweeper-keeper saat melatih Manuel Neuer di Bayern Muenchen. Tidak heran, ia mendapat respek dari sejumlah pelatih top lainnya, seperti Juergen Klopp, Carlo Ancelotti, dan Fabio Capello.


















