Jakarta, IDN Times - Direktur Olahraga PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Adhitia Herawan, meminta PSSI mencabut sanksi yang dijatuhkan kepada Beckham Putra Nugraha. Ada alasan tersendiri di balik permintaan ini.
"Ada beberapa opsi yang kami pertimbangkan. Pertama, kami minta sanksi (kepada Beckham) dicabut penuh karena kami tidak merasa ada unsur provokasi di gerakan Beckham," ujar Adhitia di Jakarta, Rabu (26/5/2025).
Adhitia mengungkapkan, jikapun kelak PSSI menemukan unsur provokasi dalam selebrasi Beckham di laga pekan 23 Liga 1 2024/25 lawan Persija Jakarta, sanksi yang ditetapkan harus sesuai Kode Disiplin PSSI 2023.
"Jikapun memang dianggap sebagai provokasi, kenapa hukumannya itu tiga pertandingan, karena mengacu pasal 55 Kode Disiplin PSSI 2023, kalau tidak salah itu dua laga (larangan main). Kenapa Beckham tiga?" kata Adhitia.
Adhitia menegaskan, selebrasi ala Cole Palmer yang dilakukan Beckham di laga lawan Persija itu tak ada niat untuk memprovokasi. Selebrasi macam itu lumrah dilakukan, termasuk di Eropa sekalipun.
"Terus kami juga sampaikan di surat banding kami adalah Beckham itu tidak ada satu gerakan atau mimik atau ucapan yang mengarah ke suporter. Jadi tolong dibantu definisi provokasinya apa," kata Adhitia.
Saat ini, Persib tengah menanti hasil banding yang mereka ajukan kepada Komite Banding PSSI soal hukuman Beckham ini. Adhitia berkata, keputusan banding itu bakal keluar dalam waktu dekat.
"Sampai hari ini Persib masih menunggu jawaban dari Komite Banding PSSI (soal hukuman Beckham). Kami langsung mengirimkan surat banding itu di Jumat malam hari. Jadi sampai hari ini kita masih menunggu banding," kata Adhitia.