Persiraja Tak Gentar Meski Kena Intimidasi, Tetap Semangat

Jakarta, IDN Times - Pemain Persiraja Banda Aceh, Muhammad Fahri, mengaku dia dan rekan-rekannya tak gentar meski terkena intimidasi jelang laga lawan Malut United di Stadion Madya, Sabtu (9/3/2024). Menurutnya, intimidasi adalah hal biasa.
"Memang ada intimidasi, tapi memang laga-laga krusial seperti ini, yang semacam itu kemungkinan besar akan terjadi," ujar Fahri dalam sesi jumpa pers jelang laga, Jumat (8/3/2024).
1. Tak akan terpengaruh oleh intimidasi

Fahri menegaskan, para pemain Persiraja tidak akan terpengaruh oleh intimidasi yang dilancarkan kepada skuad 'Laskar Tanah Rencong' ini. Mereka akan tetap fokus melakoni laga, menjalankan rencana yang sudah disiapkan.
"Kami menegaskan tidak akan terprovokasi oleh hal-hal seperti itu. Kami akan fokus, dan memang itu (intimidasi) biasa terjadi di partai-partai penting, mudah-mudahan laga besok bisa berjalan aman," ujar Fahri.
2. Menyayangkan terjadinya intimidasi

Pelatih Persiraja, Achmad Zulkifli, menyayangkan terjadinya intimidasi terhadap skuad Persiraja ini. Dia juga berharap semoga partai lawan Malut United yang bertajuk play-off Liga 1 itu berlangsung seru.
"Saya menyesalkan apa yang terjadi di sini, ada intimidasi ke pelatih dan Wapres, tapi kami sudah siap, dan semoga kami bisa meraih hasil maksimal di laga nanti," ujar Achmad.
3. Kronologi terjadinya intimidasi

Jadi, intimidasi terhadap Persiraja ini terjadi jelang official training (OT) tim pada Jumat (8/3/2024). Diceritakan bahwa ada 30 orang yang menghampiri hotel tempat Persiraja menginap. Mereka melancarkan kata-kata bernada perang urat syaraf.
Selain intimidasi berupa kata-kata, dikabarkan ada pemukulan terhadap Wakil Presiden Iswahyudi. Tidak cuma kepada Wapres klub, ada juga pencekikan terhadap asisten pelatih. Dikabarkan bahwa pelaku pemukulan sudah ditangkap.