6 Klub yang Tersingkir di Fase Grup UCL Meski Mencetak Banyak Gol

Manchester United bakal mengulang nasib buruk?

Nasib Manchester United di UEFA Champions League (UCL) 2023/2024 berada di ujung tanduk. Hingga matchday kelima, Setan Merah terbenam di posisi buncit klasemen Grup A. Kans Manchester United untuk lolos ke babak 16 besar memang masih ada, tetapi amat tipis.

Sebenarnya, performa Manchester United di UCL musim ini tak terlalu buruk. Khususnya dalam hal mencetak gol, Setan Merah mampu tampil tajam. Mereka sudah mengoleksi 12 gol dalam 5 laga. Namun, pertahanan yang rapuh membuat Manchester United terancam tersingkir.

Mencetak banyak gol memang bukan jaminan lolos dari fase grup UCL. Buktinya, dalam 5 musim terakhir, enam klub berikut ini tersisih di fase grup meski subur. Uniknya, salah satunya adalah Manchester United sendiri.

1. RB Salzburg mencetak 16 gol di fase grup UCL 2019/2020 tetapi gagal lolos

6 Klub yang Tersingkir di Fase Grup UCL Meski Mencetak Banyak GolPara pemain RB Salzburg merayakan gol di UCL 2019/2020. (twitter.com/RedBullSalzburg)

RB Salzburg adalah klub asal Austria yang sering kali hanya jadi penggembira di UCL. Langkah Salzburg di UCL hampir selalu terhenti di fase grup. Salzburg bahkan pernah gugur di fase grup meski sukses mencetak 16 gol.

Itu terjadi pada musim 2019/2020. RB Salzburg tergabung di Grup E bersama Liverpool, Napoli, dan KRC Genk. Hasilnya, Salzburg sukses tampil tajam, khususnya saat melawan KRC Genk. Dalam dua pertemuan, Salzburg yang masih dibela Erling Haaland membantai KRC Genk 6-2 dan 4-1.

Selain itu, Salzburg juga membuat masing-masing tiga gol ke gawang Liverpool dan Napoli. Apa daya, ketajaman Salzburg sia-sia karena pertahanan mereka juga kebobolan banyak gol. Salzburg pun hanya finis di peringkat ketiga karena kalah bersaing dengan Liverpool dan Napoli.

2. Ajax Amsterdam juga gugur di fase grup UCL 2019/2020 meski tajam

6 Klub yang Tersingkir di Fase Grup UCL Meski Mencetak Banyak Golreaksi para pemain Ajax Amsterdam setelah gugur di fase grup UCL 2019/2020 (twitter.com/AFCAjax)

Bukan hanya RB Salzburg yang gugur di fase grup UCL 2019/2020 meski tajam. Ajax Amsterdam pun mengalami nasib yang sama, bahkan terbilang lebih tragis. Ajax tak hanya sukses mencetak 12 gol di Grup H. Mereka juga mengoleksi 10 poin hasil dari 3 kali menang dan 1 kali seri.

Umumnya, sepuluh poin cukup untuk meloloskan sebuah tim dari fase grup UCL. Namun, Ajax bernasib sial. Mereka hanya finis di peringkat ketiga grup. Wakil Belanda itu disingkirkan Valencia dan Chelsea yang sama-sama meraih sebelas poin.

3. Manchester United tersingkir meski jadi tim tertajam di Grup H UCL 2020/2021

6 Klub yang Tersingkir di Fase Grup UCL Meski Mencetak Banyak GolManchester United merayakan gol di UCL 2020/2021. (twitter.com/ManUtd)

Manchester United bisa gugur di fase grup UCL 2023/2024 meski membuat banyak gol. Jika terjadi, itu bakal jadi ulangan nasib buruk mereka di UCL 2020/2021. Saat itu, Setan Merah tersisih dari Grup H meski menjadi tim tertajam di grup tersebut.

Manchester United mencetak 15 gol dalam 6 partai grup ketika itu. Mereka juga sukses meraih tiga kemenangan. Namun, Setan Merah menelan kekalahan dalam tiga laga lainnya. Manchester United pun finis di peringkat ketiga grup, di bawah Paris Saint-Germain dan RB Leipzig.

Baca Juga: 3 Rekor Gol Apik Erling Haaland di Bundesliga, EPL, dan UCL

4. RB Leipzig tersisih di fase grup UCL 2021/2022 dengan 15 gol

6 Klub yang Tersingkir di Fase Grup UCL Meski Mencetak Banyak GolRB Leipzig merayakan gol di UCL 2021/2022. (twitter.com/RBLeipzig)

Pada musim berikutnya alias 2021/2022, giliran RB Leipzig yang bernasib buruk di fase grup UCL. Saat itu, RB Leipzig berhasil membuat 15 gol di Grup A. Namun, pertahanan yang buruk membuat gawang mereka juga kebobolan 14 kali.

Alhasil, RB Leipzig hanya mampu meraih 2 kemenangan dan 1 hasil imbang. Dengan koleksi tujuh poin, RB Leipzig berakhir di peringkat ketiga grup. Mereka kalah bersaing dengan Manchester City dan Paris Saint-Germain yang sukses melaju.

5. Atalanta gugur di fase grup UCL 2021/2022 kendati membuat 12 gol

6 Klub yang Tersingkir di Fase Grup UCL Meski Mencetak Banyak GolPara pemain Atalanta memberi penghormatan kepada fans setelah kalah di UCL 2021/2022. (twitter.com/Atalanta_BC)

Ada pula Atalanta, yang juga tersingkir di fase grup UCL 2021/2022. La Dea membuat 12 gol di Grup F. Mereka mencetak masing-masing empat gol ke gawang Manchester United, Villarreal, dan Young Boys. Sayangnya, jumlah kebobolan Atalanta malah lebih banyak, yaitu 13 gol.

Atalanta pun hanya meraih 1 kemenangan dan 3 kali bermain imbang. Mereka tersisih setelah finis di peringkat ketiga grup. Dua tiket ke fase knockout diraih Manchester United dan Villarreal. Padahal, koleksi gol mereka tak lebih banyak dibanding Atalanta.

6. Barcelona tingkatkan ketajaman di UCL 2022/2023 tetapi tetap gugur di fase grup

6 Klub yang Tersingkir di Fase Grup UCL Meski Mencetak Banyak GolBarcelona melawan Bayern Munich di UCL 2022/2023. (fcbarcelona.com)

Terakhir, ada Barcelona, yang gugur di fase grup UCL 2022/2023. Itu menjadi kedua kalinya secara beruntun El Barca tersingkir di fase grup UCL. Pada 2021/2022, Barcelona bahkan hanya mampu membuat 2 gol dalam 6 pertandingan Grup E.

Ketajaman Barcelona meningkat di fase grup UCL 2022/2023. Kali itu, anak asuh Xavi Hernandez membuat 12 gol di Grup C. Namun, hasilnya sama saja seperti musim sebelumnya. Langkah Blaugrana tetap terhenti karena kalah bersaing dengan Bayern Munich dan Inter Milan.

Enam klub di atas menjadi bukti bahwa tajam di fase grup UCL tak menjamin lolosan ke putaran berikutnya. Manchester United adalah salah satunya. Apakah nasib buruk itu akan dialami lagi oleh Manchester United di UCL 2023/2024?

Baca Juga: 6 Pemain yang Pernah Mencetak Gol di Final UCL dan Piala Dunia

Peter Eduard Photo Verified Writer Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya