Piala Dunia 2022 Kena Sentil Lagi, Dianggap Ingkar Janji

Jakarta, IDN Times - FIFA beserta penyelenggara Piala Dunia 2022, dan Komite Tertinggi Qatar, dihantam kritik pedas dari organisasi lingkungan hidup, ThinkTank Carbon Market Watch (TCMW). Menurut mereka, Piala Dunia Qatar 2022 telah mengingkari janji sebagai ajang yang ramah lingkungan.
Sejak awal, Piala Dunia 2022 mengklaim bakal ramah lingkungan dan minim emisi karbon. Bahkan, FIFA bersama penyelenggara berani menyebut kalau Piala Dunia kali ini akan nol karbon.
Itu didasari atas jarak delapan venue pertandingan yang berdekatan. Ya, delapan stadion di Qatar jaraknya memang hanya seluas London. Setidaknya, stadion terjauh jaraknya dari pusat kota hanya 54 kilometer.
Ditambah, Piala Dunia 2022 akan menggunakan kendaraan listrik dalam sistem transportasi pemain, pelatih, hingga suporter. Namun, TCMW punya pandangan berbeda.
1. Pembangunan stadion justru bikin beban karbon tinggi

TCMW merasa sebenarnya beban karbon dari penyelenggaraan Piala Dunia 2022 sudah muncul sejak pembangunan stadion. Bahkan, konsentrasinya sangat tinggi dan sudah diremehkan para analis Qatar.
Menurut TCMW, beban pembangunan stadion bisa meningkatkan emisi karbon delapan kali lipat dari normalnya.
"Sayangnya, masalah netralitas karbon tak sesederhana yang dibayangkan. Klaim mereka tak kredibel," begitu pernyataan aktivis TCMW, Gilles Dufrasne, dikutip Daily Mail.
2. Konsentrat karbonnya malah tinggi

Dalam laporannya, Dufrasne menyatakan Piala Dunia 2022 sudah menciptakan emisi karbon yang sangat tinggi, terutama muncul ketika pembangunan stadion. Dufrasne menyatakan kalau setidaknya beban karbon yang muncul di Piala Dunia 2022 bisa meningkat enam sampai delapan kali lipat.
Secara kasar, setidaknya Piala Dunia 2022 diprediksi akan menghasilkan 3,6 juta ton karbon dioksida, lebih banyak dari yang diproduksi sepanjang edisi 2018 silam.
"Emisi yang muncul dalam Piala Dunia nanti diprediksi lebih tinggi dari perkiraan penyelenggara. Bisa dibilang, tak ada dampak positif yang muncul dalam iklim di bumi," ujar Dufrasne.
3. FIFA tepis tudingan

FIFA langsung merespons tudingan TCMW. Mereka menyerang balik dengan menyatakan penilaian TCMW tak berbasis dan kurang adil. FIFA menilai kalau TCMW hanya menganalisis beban karbon yang muncul selama pembangunan stadion jelang Piala Dunia 2022.
Sejak awal, FIFA mengklaim sudah melakukan mitigasi dengan menggunakan teknologi tenaga surya, penanaman kembali tumbuhan di sekitar stadion, dan daur ulang limbah dari pembangunan.