Piala Dunia U-17: Brasil dan Argentina Telan Pil Pahit

Brasil U-17 sebenarnya mampu mendominasi duel sejak peluit kick-off dibunyikan. Skema serangan yang diterapkan Tim Samba pun berjalan begitu efektif untuk meneror barisan pertahanan Iran U-17.

Upaya Brasil U-17 baru berbuah manis pada menit 29. Berawal dari tendangan sudut, Rayyan mampu menyambar umpan dan mengeksekusi peluang tersebut dengan matang.

Rayyan kembali menjadi aktor saat Brasil U-17 menggandakan keunggulan 10 menit setelahnya. Sial, tembakan keras Rayyan terhitung sebagai gol bunuh diri. Hingga jeda turun minum, skor 2-0 bertahan.

Pada paruh kedua, Iran U-17 mampu memberikan kejutan. Tempo permainan serta intensitas mereka meningkat dan mampu membuat Brasil U-17 kelimpungan.

Iran U-17 terus menggempur pertahanan Tim Samba secara masif. Upaya mereka akhirnya berbuah manis, usai tembakan keras Yaghoob Barajeh pada menit 53 tak terbendung. Gol tersebut menjadi awal bangkitnya permainan mereka.

Serangan balik Iran U-17 pun kian efektif. Pada menit 68, mereka akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat sepakan keras Kasra Taheri.

Magis mereka di atas lapangan langsung mendapatkan suntikan tenaga dari penonton yang hadir di tribune. JIS seketika bergemuruh untuk mendukung Iran. Dukungan tersebut tuntas dibayar Iran U-17 lewat gol kemenangan yang diceploskan Esmaeil Samian menit 73.

Beralih ke venue lain, Argentina U-17 ternyata senasib dengan rivalnya. Tim Tango bertekuk lutut di hadapan Senegal U-17 dengan skor 1-2.

Argentina U-17 memang tampil kurang meyakinkan. Mereka sudah tertinggal dua gol terlebih dahulu saat duel baru berusia 38 menit.