Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Preview Jepang U-23 vs Uni Emirat Arab U-23: Siapkah Adu Penalti Lagi?

AsianGames2018.id/ANTARA FOTO/INASGOC
AsianGames2018.id/ANTARA FOTO/INASGOC

Rabu 29 Agustus 2018, Stadion Pakansari Cibinong, 19:30 WIB (Live Streaming Vidio.com)

Jepang melaju tanpa hambatan berarti ke babak semi final. Satu tim unggulan di cabor sepak bola putra Asian Games 2018 tersebut baru saja membungkam Arab Saudi dengan skor dua berbalas satu.

Di sisi lain, Uni Emirat Arab di luar dugaan mampu tundukkan lawan kuat Korea Utara. Datang ke Jakarta tanpa target, mereka kini menjelma sebagai tim kuda hitam. Tak ada yang mengira, padahal Ahmed Al-Mehrzi cs cuma finis di peringkat tiga grup.

1. Rotasi pemain di awal-awal turnamen mulai buahkan hasil untuk The Blue Samurai

AsianGames2018.id/ANTARA FOTO/INASGOC
AsianGames2018.id/ANTARA FOTO/INASGOC

The Blue Samurai sendiri bukannya tanpa cela. Mereka sempat dipermalukan 0-1 oleh Vietnam di partai terakhir penyisihan grup. Namun sang pelatih, Hajime Moriyasu, melihat sisi positif. Kerap lakoni rotasi di awal-awal turnamen, sosok yang juga menangani tim senior Jepang itu telah menemukan "formula" ampuh.

Semangat spartan khas Asia Timur telah dirasakan oleh Malaysia (babak 16 besar) dan Arab Saudi. Yang paling diingat, Kou Itakura beserta kolega masih bermain ngotot hingga penghujung waktu normal kala bersua Harimau Malaya. Permainan agresif yang ditopang mobilitas tinggi dan stamina jadi kunci keberhasilan sejauh ini.

2. Daizen Maeda (18) adalah pemain penting tim Jepang U-23

AsianGames2018.id/ANTARA FOTO/INASGOC
AsianGames2018.id/ANTARA FOTO/INASGOC

Menilik materi skuat, beberapa nama mencuat sebagai sosok penting. Ada penyerang Yuto Iwasaki yang sejauh ini sudah mengoleksi 4 gol. Di sisi sayap, si plontos Daizen Maeda kerap hadirkan ancaman melalui aksi-aksi individu. Insting Reo Hatate di kotak penalti pun masih tajam, meski diplot sebagai penyalur bola.

UEA sendiri tengah diliputi rasa percaya diri. Tim asuhan Maciej Skorza mampu mendobrak dominasi kekuatan tradisional sepak bola tanah Asia. Kini, mereka tak lagi ragu membidik target tinggi. Usaha mengulang capaian di Asian Games 2010, yakni medali perak alias runner-up, mantap diusung.

3. Tiga pilar kunci UEA-23 di sektor penyerangan: Ali Al-Yahyaee, Zayed Al-Ameri dan Mohammed Al-Mesmari

AsianGames2018.id/INASGOC
AsianGames2018.id/INASGOC

Yang unik, UEA tampaknya kian lekat sebagai kesebelasan yang lihai adu penalti. Mereka melenggang jauh usai menekuk Indonesia dan Korea Utara berkat skema tersebut. Namun, terus-terusan bergantung pada babak "adu untung" jelas bukan hal bagus. Dua kali beruntun bermain selama 120 menit tentu berujung pada kelelahan akut.

Jika berhasil atasi masalah kebugaran, bukan tak mungkin permainan terbuka Jepang mampu diladeni. Zayed Al-Ameri lihai awali serangan di sektor depan, duet Ali Al-Yahyaee - Mohammed Al-Mesmari siap mencuri peluang jika minim pengawalan, hingga gelandang Mohamad Al-Attas si penggerak di lapangan tengah.

Jepang mendapat keuntungan. Mereka belum sekalipun merasakan babak tambahan. Tak mengejutkan jika nanti kaki-kaki lelah UEA enggan banyak bergerak, berujung pada serangan bertubi-tubi sang lawan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us