Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Nouhaila Benzina: Pemain Berjilbab Pertama di Piala Dunia

Nouhaila Benzina, pemain berjilbab pertama di Piala Dunia (instagram.com/benzinanouhaila)
Nouhaila Benzina, pemain berjilbab pertama di Piala Dunia (instagram.com/benzinanouhaila)

Jakarta, IDN Times - Nouhaila Benzina membuat sejarah dengan menjadi pemain pertama yang mengenakan jilbab di Piala Dunia.

Catatan tersebut dia bubuhkan dalam duel kedua yang dijalani Maroko di Grup H. Kali ini, mereka mampu menumbangkan wakil Asia, Korea Selatan dengan skor 1-0 dalam duel yang dihelat pada Minggu, 30 Juli 2023. 

Maroko tercatat jadi tim debutan kegita di Piala Dunia yang mampu meraih kemanangan. Menariknya, dalam kemenangan itu Benzina jadi pemain berjilbab pertama yang mentas di turnamen intenasional wanita senior.

1. Baru diizinkan FIFA tahun 2014

Nouhaila Benzina di Piala Dunia 2023 (instagram.com/benzinanouhaila)
Nouhaila Benzina di Piala Dunia 2023 (instagram.com/benzinanouhaila)

Penggunaan hijab sempat dilarang oleh FIFA pada 2007 dengan alasan keselamatan. Sampai akhirnya pada tahun 2014, pemakaian penutup kepala untuk alasan agama diizinkan mereka.

Beberapa tim masih memilih untuk menyarankan pemainnya tidak menggunakan jilbab. Kemunculan Benzina yang memakai jilbab di pertandian dunia pun menginspirasi pesepak bola wanita lain yang menggunakan jilbab.

2. Menginspirasi pesepak bola wanita muslim

Nouhaila Benzina di Piala Dunia 2023 (instagram.com/benzinanouhaila)
Nouhaila Benzina di Piala Dunia 2023 (instagram.com/benzinanouhaila)

Aksi Benzina menuai pujian manajer operasional Creating Chances and Football United, Assmaah Helal. "

"Para perempuan akan melihat Benzina [dan berpikir jika itu bisa jadi kepada dirinya sendiri]," kata Helal, dilansir Daily Mail.

Salah satu pesepak bola muslim, Yasmin Rahman, yang bermain di klub Saltley Stallions di Birmingham juga ikut angkat bicara soal aksi Benzina. 

"Jiwa anak-anak saya berteriak, Ya Tuhan, akhirnya kini hijab ada di level Piala Dunia dan dikenali secara global," katanya.

3. Ruang inklusif di sepak bola

Nouhaila Benzina (instagram.com/benzinanouhaila)
Nouhaila Benzina (instagram.com/benzinanouhaila)

Helal juga menjelaskan, sejarah itu akan mendorong para pembuat kebijakan, pembuat keputusan, dan administrator untuk menciptakan ruang insklusif bagi para perempuan dan anak perempuan bermain di lapangan.

Warga Melbourne, Maryan Haghi Hashi, merespon positif momen ini. Menurutnya hal itu berarti dunia menyadari adanya keragaman.

"Ada campuran wanita (Muslim) yang memakai jilbab dan tidak memakai jilbab. Saya kira dunia telah menyadari adanya keragaman," bebernya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nathasya Udur Cicilia
EditorNathasya Udur Cicilia
Follow Us