Profil Peserta Piala Asia 2019: Grup F, Sang Samurai Membidik Trofi

Musim panas di tanah Rusia tahun lalu seolah jadi pembuktian jika Jepang masih pantas menyandang julukan "Raksasa". Sebagai tim tersukses di Piala Asia (Empat kali juara), The Samurai Blue berharap perjuangan mereka di tanah tandus Uni Emirat Arab membuahkan hasil.

Pasca pemecatan Vahid Halilhodzic pada awal April, pihak federasi memilih kembali menggunakan jasa pelatih lokal. Hajime Moriyasu ditunjuk sebagai suksesor Akira Nishino, juru taktik yang hanya bertugas selama tiga bulan namun guratkan tinta emas.

Di tangan eks pelatih tim U-23 tersebut, tren penampilan Maya Yoshida dkk kian menanjak. Dari lima laga pasca penunjukan Nishino, empat partai berakhir dengan kemenangan ditambah sebiji hasil imbang. Dengan kata lain, mereka belum tumbang sejak bulan September.

Untuk komposisi skuat, Jepang selalu paling mentereng. Ada bek sayap Yuto Nagatomo, bek kanan Hiroki Sakai, winger Genki Haraguchi, gelandang serang Takashi Inui, plus striker Yuya Osako. Yang menarik, masih terselip nama-nama muda yang dianggap tampil menonjol di klub masing-masing seperti Takehiro Tomiyasu (Sint Truden, Belgia) dan Ritsu Doan (FC Groningen, Belanda). Dengan fakta-fakta di atas, mereka pantas digadang-gadang sebagai calon kuat juara.

Sejak resmi menjadi anggota AFC pada 1994, Uzbekistan konsisten torehkan hasil positif dari Piala Asia hingga Asian Games. Kendati demikian, ada satu kisah identik yang iringi jalan mereka hingga detik ini: meyakinkan di awal, lalu berakhir anti-klimaks.

Sejak edisi 2004, The White Wolves memang selalu tampik ciamik sepanjang penyisihan grup sebelum gugur tanpa daya kala jalani fase gugur. Contohnya di Piala Asia 2015, mereka kalah secara menyakitkan di tangan Korea Selatan pada babak perempat final. Bisa saja, cerita lama kembali terulang di UEA.

Suporter terjebak di antara rasa skeptis dan optimis. Pesimisme menguat kala melihat rekam jejak tim asuhan Hector Cuper tersebut sepanjang tahun 2018. Dari total sepuluh uji coba, hanya dua yang berhasil dimenangi. Lima sisanya berakhir dengan kekalahan, serta tiga kali imbang.

Padahal materi skuat Uzbekistan terbilang cukup mumpuni. Mulai dari kiper senior Ignatiy Nesterov, duet palang pintu Anzur Ismailov - Islom Tukhtakhodjaev, Odil Ahmedov selaku pendikte permainan, trio gelandang muda Dostonbek Khamdamov - Ikromjon Alibaev - Dostonbek Khamdamov, juga Marat Bikmaev di lini depan.

Timnas Oman baru saja guratkan sejarah. Pada Piala Teluk 2017/18 silam, mereka keluar sebagai jawara setelah kandaskan Uni Emirat Arab di partai puncak. Berbekal tren positif, The Reds mengikuti Piala Asia untuk kali keempat dengan rasa percaya diri.

Jika mengintip raihan mereka setahun lalu, publik pantas menunggu kejutan macam apa yang bakal dihadirkan Ahmed Mubarak beserta kolega di Abu Dhabi. Sepanjang 13 partai, hanya sebiji kekalahan yang diderita. Sisanya? 5 kemenangan ditambah 7 hasil imbang, salah satunya skor kacamata kontra Ekuador.

Pim Verbeek layak disebut sebagai "penyihir". Prestasi yang biasanya rata-rata air, kini perlahan mulai terangkat sejak ditangani juru taktik asal Belanda tersebut pada tahun 2016. Rasa-rasanya, status semenjana bisa dilepas jika sanggup melaju jauh.

Skuat Oman sejatinya banyak andalkan pemain yang tersebar di sejumlah kompetisi daratan Timur Tengah. Sejumlah penggawa penting mereka antara lain kiper Faiz Al-Ruhsaidi (Al-Ain, Arab Saudi), bek sayap Saad Al-Mukhaini (Al-Nassr, Arab Saudi), winger kanan Raed Ibrahim Saleh (Valetta FC, Malta), gelandang Mohsin Al-Khaldi (Sohar, Oman), ditambah striker muda Khalid Al-Hajri (Al-Nasr, Oman).

Turkmenistan kembali mencicipi Piala Asia setelah absen selama 15 tahun. Mereka lolos sebagai runner-up Grup E fase kualifikasi di bawah Bahrain, kendati jalan yang dilalui sepanjang babak ketiga cukup terjal.

Namun di kali kedua keikutsertaannya ini, sulit melihat Karakum Warriors mampu bersaing. Kualitas tim asuhan pelatih kepala Yazguly Hojageldyew tersebut tertinggal jauh dibanding tiga kontestan lainnya.

Persiapan mereka bahkan terbilang amat sangat minim. Bayangkan, Altymyrat Annadurdyyew dkk hanya jalani dua jadwal internasional sepanjang tahun 2018! Rinciannya, kalah 0-4 kontra Bahrain (27 Maret 2018) lalu menang 2-0 atas Afghanistan (25 Desember 2018). Nihil keseriusan, Turkmenistan bakal menjadi bulan-bulanan.

Mayoritas pemain timnas Turkmenistan disuplai oleh klub Altyn Asyr FK, klub tersukses dari Liga Yokary. Mulai dari kiper Mammet Orazmuhammedov, bek kanan Serdar Annaowrazov, bek Mekan Saparov, plus gelandang Serdar Geldyev.

Lebih jauh, sejumlah penggawa di luar negeri pun turut dipanggil. Seperti gelandang senior Arslanmyrat Almanov (FK Buxoro, Uzbekistan), winger Ruslan Mingazov (Slavia Praha, Republik Ceko) dan Ahmat Atayev (Arema FC, Indonesia).

Berikut ini jadwal lengkap pertandingan Grup F Piala Asia 2019 :

Rabu 9 Januari 2019:

• Jepang vs Turkmenistan, Stadion Al Nahyan - Abu Dhabi, 18:00 WIB
• Uzbekistan vs Oman, Stadion Sharjah - Sharjah, 20:30 WIB

Minggu 13 Januari 2019:

• Oman vs Jepang, Stadion Zayed Spors City - Abu Dhabi, 20:30 WIB
• Turkmenistan vs Uzbekistan, Stadion Maktoum bin Rashid Al Maktoum - Abu Dhabi, 23:00 WIB

Kamis 17 Januari 2019:

• Oman vs Turkmenistan, Stadion Mohammed bin Zayed - Abu Dhabi, 20:30 WIB
• Jepang vs Uzbekistan, Stadion Khalifa bin Zayed - Al Ain, 20:30 WIB