Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Presiden AFC, Keluarga Raja Bahrain dan Dugaan Kasus HAM

Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa (the-afc.com)

Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia atau Asian Football Confederation (AFC), Salman bin Ibrahim Al Khalifa tengah menjadi sorotan masyarakat Indonesia di media sosial. Salman merupakan Presiden AFC asal Bahrain yang telah memimpin organisasi ini sejak 2013 sampai sekarang.

Salman juga bukanlah orang baru di dunia sepak bola. Dia menjadi pengurus sejak 1998 dan telah menjabat berbagai posisi penting di level Timnas Bahrain, AFC, hingga FIFA.

Selain itu, Salman juga diketahui merupakan keturunan kerajaan Bahrain. Dia pernah tersandung kasus pelanggaran HAM besar di Bahrain. Berikut profil Salman bin Ibrahim Al Khalifa sebagai Presiden AFC dan perjalanan kariernya.

1. Profil Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa

Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa (fifa.com)

Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa merupakan pejabat sepak bola asal Bahrain yang lahir pada 2 November 1965. Saat ini, Salman menjabat sebagai Presiden Asian Football Confederation (AFC) dan Wakil Presiden Senior Dewan FIFA.

Ternyata Salman juga merupakan anggota keluarga kerajaan Bahrain. Dia adalah putra kedua Ibrahim bin Hamad Al Khalifa dan Aisha binti Salman Al Khalifa. Aisha merupakan putri dari Salman bin Hamad Al Khalifa, pemimpin Bahrain pada 1942 hingga 1961.

Meski dikenal sebagai pejabat, Salman kecil ternyata pernah menjadi pemain sepak bola. Pada awal 1980-an, Salman pernah bermain beberapa tahun di tim muda Riffa SC, salah satu klub elite Liga Bahrain.

2. Awal karier sebagai pejabat sepak bola

Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa (the-afc.com)

Salman bin Ibrahim Al Khalifa lulus dari Universitas Bahrain pada 1992 dengan menyandang gelar sarjana sastra dan sejarah Inggris. Setelah lulus, Salman kembali berkarier di dunia sepak bola, tapi tidak sebagai pemain.

Pada 1996, Salman menjadi ketua Timnas Bahrain. Kariernya pun cepat melesat dengan menjadi Wakil Presiden Bahrain Football Association (BFA) pada 1998 dan jabatan Presiden BFA pada 2002. Jabatan tersebut dipegangnya hingga 2013 dan diangkat sebagai Presiden Kehormatan BFA di tahun yang sama.

3. Sederet jabatan yang pernah dipegang

Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa (fifa.com)

Selama menjabat Presiden BFA dari 2002-2013, Salman juga sempat memegang sejumlah jabatan penting di level Bahrain, AFC hingga FIFA. Salman terpilih menjadi Wakil Presiden Komite Olimpiade Bahrain masa jabatan 2009-2012 dan 2013-2017.

Salman juga menjadi Ketua Komite Disiplin pada Piala Dunia Antarklub FIFA 2008. Dia juga mengawasi sejumlah turnamen sepak bola internasional seperti Piala Dunia Wanita 2003, Piala Dunia U-20 2005, Olimpiade 2004, dan Olimpiade 2008.

Pada 2010, Salman terpilih menjadi anggota Komite Pengembangan Teknis FIFA yang bertugas meningkatkan kualitas olahraga. Dia juga merupakan anggota Komite Penyelenggara Piala Dunia dan Biro Piala Dunia 2014. 

Selain itu, Sheikh Salman pernah menjadi Ketua Komite Sepak Bola Olimpiade dan Wakil Ketua Komite Pemasaran dan Penyiaran Televisi FIFA.

4. Jadi Presiden AFC tiga periode berturut-turut

Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa (the-afc.com)

Karier Salman bin Ibrahim Al Khalifa terus melejit. Pada 2013, Salman terpilih sebagai Presiden AFC dengan suara mayoritas pada Kongres Luar Biasa AFC di Kuala Lumpur, Malaysia. Jabatan itu membuatnya sekaligus menjadi Komite Eksekutif FIFA atau Dewan FIFA.

Saat terpilih, Salman segera mengubah konstitusi AFC yang mengakibatkan Pangeran Ali bin Al Hussein asal Yordania terdepak dari kursi Wakil Asia di Komite Eksekutif FIFA. Hubungan mereka pun retak akibat keputusan Salman.

Pada 2015, Salman ditunjuk menjadi Wakil Presiden FIFA saat masih menjabat sebagai Presiden AFC. Dia kemudian diangkat sebagai Wakil Presiden Senior FIFA pada 2018.

Pada 6 April 2019, Salman kembali terpilih menjadi Presiden AFC untuk masa jabatan 2019-2023. Saat itu, pemilihan berlangsung tanpa lawan dan didukung oleh federasi sepak bola negara lain.

Pada Februari 2023, Salman lagi-lagi terpilih sebagai Presiden AFC untuk ketiga kalinya untuk periode 2023-2027.

5. Rekam jejak buruk dugaan pelanggaran HAM

Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa (the-afc.com)

Salman bin Ibrahim Al Khalifa diketahui memiliki rekam jejak buruk tentang dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Salman diduga memimpin sebuah komite yang bertugas menyelidiki pemain sepak bola dan atlet lainnya yang terlibat dalam Pemberontakan Bahrain 2011.

Pemberontakan Bahrain 2011 adalah gerakan protes antipemerintah yang dipimpin pihak oposisi pada 2011-2014. Gerakan ini berawal dari Arab Spring, yaitu serangkaian protes terhadap maraknya korupsi dan buruknya perekonomian di negara-negara Arab kala itu.

Saat itu, Pangeran Nasser dari kerajaan Bahrain mengeluarkan dekrit kerajaan yang mengizinkan tentara mendirikan pengadilan militer. Salman ditunjuk menjadi sekretaris jenderal dewan olahraga dan pemuda.

Dia diduga mengepalai sebuah komite yang dibentuk untuk menyelidiki pelanggaran yang berkaitan dengan gerakan olahraga selama peristiwa pemberontakan.

Selain itu, Asosiasi Sepak Bola Bahrain yang dipimpin Salman mengancam hukuman bagi atlet yang berpartisipasi dalam protes. Akibatnya, ada sekitar 150 atlet dan pengurus sepak bola yang ditangkap. Beberapa dari mereka juga mengaku mengalami penyiksaan selama ditahan.

Salah satu atlet sepak bola Bahrain, Hakeem Al Araibi menjadi salah satu korbannya. Dia sempat melarikan diri dari Bahrain dan sempat dijatuhi hukuman penjara 10 tahun.

Demikianlah profil Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa asal Bahrain yang menarik disimak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
Yunisda DS
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito
Follow Us