Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepak bola (unsplash.com/@piensaenpixel)

Intinya sih...

  • Luis Enrique berkonsultasi dengan Pep Guardiola untuk strategi lawan Liverpool di Liga Champions.
  • Hubungan dekat Enrique bisa membahayakan Liverpool karena Guardiola tahu seluk beluk tim tersebut.
  • PSG optimis tanpa Mbappe, tim menjadi lebih kolektif dan siap melangkah jauh di Liga Champions.

Jakarta, IDN Times - Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, mencari sejumlah cara demi bisa mengalahkan Liverpool saat berduel dalam leg 1 babak 16 besar Liga Champions di Parc des Princes, Kamis dini hari WIB (6/3/2025). Salah satu trik yang diterapkan Enrique adalah berdiskusi dengan sahabatnya, Pep Guardiola.

Karena sudah lama melatih di Manchester City, Guardiola tentunya sudah paham seluk beluk Liverpool. Makanya, Enrique butuh masukan dari Guardiola agar bisa menyusun taktik dan strategi buat PSG.

1. Bisa jadi senjata rahasia?

Dilansir Daily Mirror, hubungan dekat Enrique dengan Guardiola tentunya bisa berbahaya buat Liverpool. Apalagi, Guardiola sudah tak punya kepentingan di Liga Champions, karena ManCity sudah tersingkir.

Artinya, Guardiola bukan tak mungkin, secara terbuka membocorkan kekuatan Liverpool karena persahabatan abadinya dengan Enrique.

2. Laga bakal berlangsung ketat

Bagi Enrique, kekuatan PSG dan Liverpool berimbang. Makanya, peluang kedua tim buat menang, menurut Enrique, sama besarnya. Makanya, Enrique begitu menantikan duel yang dianggapnya sebagai final kepagian ini.

"Kedua tim berada di level yang sangat tinggi dan itu akan sangat menarik. Selama fase grup kami bermain melawan tim level tinggi seperti Manchester City dan Real Madrid dalam pertandingan yang bisa dengan mudah berada di final. Jika Anda melihat profil PSG dan Liverpool, kami serupa karena agresif," kata Enrique mengutip Daily Mirror.

3. PSG sudah move on dari Mbappe

Banyak yang merasa, PSG melemah tanpa Mbappe. Tapi, stigma itu tak disepakati oleh PSG. Gelandang PSG, Vitinha, merasa sudah ada perubahan di dalam tim. Permainan menjadi lebih kolektif dan tak terpaku pada satu orang.

"Kami pernah memiliki banyak bintang, tetapi tidak berhasil menjuarai Liga Champions. Dengan tim ini, kami yakin bisa melangkah jauh, bahkan sampai ke final," ujar Vitinha.

Editorial Team