Jakarta, IDN Times - Paris Saint-Germain (PSG) bakal melaporkan soal saga transfer Kylian Mbappe yang semakin panas. Mereka mencurigai akal bulus Real Madrid untuk memboyong bintang Timnas Prancis tersebut.
Dilansir Football Espana, PSG sedang mempertimbangkan untuk mengajukan keluhan itu ke FIFA. Lantas, apa yang membuat manajemen Les Parisiens berang hingga ingin membawa kasus ini ke federasi sepak bola dunia?
Posisi PSG memang sedang terdesak dalam saga transfer Mbappe. Mereka dipaksa harus menjual sang pemain di sisa jendela transfer musim panas 2023.
Daily Mail melaporkan, PSG setidaknya harus memperpanjang kontrak mesin gol di Piala Dunia 2022 itu maksimal pada Selasa (1/8/2023). Namun, klausul tersebut ternyata gagal total.
Pakar transfer Italia, Fabriziano Romano menyebut, PSG gagal memperpanjang kontrak Mbappe hingga batas waktu yang ditentukan. Dengan begitu, penyerang 24 tahun itu bisa meninggalkan Parc des Princes secara cuma-cuma pada akhir musim 2023/24 mendatang.
Kegagalan itu yang membuat PSG menuding Madrid pakai cara curang. Mereka menuding Los Blancos dan Mbappe main belakang. Tujuannya, memuluskan jalan sang pemain ke Santiago Bernabeu secara gratis pada bursa transfer musim panas tahun depan.
Ini yang menjadi acuan PSG untuk melapor ke FIFA. Sebab, FIFA melarang klub dan pemain menyetujui kesepakatan di luar sepengetahuan tim yang bersangkutan, andai pemain tersebut masih memiliki sisa kontrak lebih dari enam bulan.
Maklum saja kalau PSG berang. Les Parisien tidak akan mendapat duit sepeser pun jika Mbappe pergi ke Madrid secara gratis pada musim depan.
Kerugian yang dialami Paris Saint-Germain pun sangat besar. Sebab, saat membeli Kylian Mbappe dari AS Monaco, mereka harus menggelontorkan 180 juta euro atau setara Rp2,9 triliun pada 2018 silam.