Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Rekor Buruk Manchester United Jelang Pergantian Tahun

ilustrasi Manchester United (unsplash.com/adwipal)

Manchester United kembali menelan hasil buruk pada pekan ke-17 English Premier League (EPL) 2024/2025. Menjamu Bournemouth di Old Trafford, Minggu (22/12/2024), Manchester United kalah 0-3. Hasil ini tentunya memalukan mengingat bermain di kandang sendiri.

Sejak ditangani Ruben Amorim, Manchester United masih belum menemukan permainan terbaiknya. Kekalahan kontra Bournemouth merupakan yang ketiga ketika ditukangi pelatih asal Portugal itu. Ini membuat Manchester United kembali terpuruk di peringkat 13 klasemen EPL.

Kekalahan menghadapi Bournemouth ini menciptakan sejumlah rekor buruk bagi Manchester United. Menurut Opta, ada tiga catatan buruk setelah kekalahan yang dialami Manchester United ini. Apa saja itu? Simak di bawah ini.

1. Manchester United mengalami kekalahan dalam dua laga kandang beruntun oleh tim yang sama

Untuk pertama kalinya di EPL, Manchester United mengalami kekalahan dalam dua laga kandang secara beruntun melawan tim yang sama dengan selisih tiga gol. Pada 2023/2024 lalu, Manchester United juga kalah dari Bournemouth di Old Trafford dengan skor 0-3. Pencetak gol Bournemouth adalah Dominic Solanke, Philip Billing, dan Marcos Senesi. 

Kekalahan dengan skor serupa kembali dialami Manchester United dari Bournemouth pada 2024/2025. Kali ini, Manchester United dibobol oleh Dean Huijsen, Justin Kluivert, dan Antoine Semenyo. Manchester United kembali kalah 0-3 dari Bournemouth di Old Trafford.

Dalam sejarahnya, kekalahan seperti ini merupakan yang kedua kalinya menimpa Manchester United. Sebelumnya, Manchester United mengalami hal serupa ketika kalah dari Burnley pada 1961 dengan kekalahan 1-4. Kekalahan tersebut berulang pada 1962 dengan skor 2-5. 

2. Manchester United kebobolan dari bola mati paling banyak dalam setahun kalender

Manchester United telah kebobolan sebanyak 17 gol dari situasi bola mati di Premier League tahun 2024. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dalam setahun kalender. Ini tidak termasuk penalti sehingga hal tersebut menjadi catatan buruk bagi Manchester United.

Kegagalan menghalau gol dari bola mati menjadi pekerjaan rumah besar yang sulit diselesaikan. Manchester United kerap kebobolan dari situasi seperti ini. Salah satu penyebab adalah kurang fokusnya para pemain dalam menjaga pertahanan dan pemain lawan.

Pertahanan Manchester United ini memang selalu menjadi sorotan. Kesalahan sendiri hingga gagal membendung serangan lawan bak petaka. Gol-gol dari bola mati ini menjadi salah satu tanda bahwa pertahanan harus dibenahi jika tak ingin terus kebobolan dan kalah.

3. Manchester United kebobolan 3+ gol dalam 4 laga kandang di Premier League

Old Trafford kini tak menjadi ancaman serius bagi tim lawan yang bertandang. Markas Manchester United sudah tak memberikan kesan mengerikan saat berlaga di sini. Bournemouth menjadi yang terbaru dengan bisa menang mudah 3-0 di markas Manchester United.

Hingga pekan ke-17 EPL 2024/2025, Manchester United telah kebobolan 3 gol atau lebih dari 4 laga kandang. Jumlah tersebut membuat Manchester United menjadi tim kedua terbanyak yang mengalaminya. Hanya Southampton (5) yang lebih banyak kebobolan dengan jumlah gol itu.

Jumlah tersebut juga mengulangi pencapaian buruk Manchester United pada 1972 silam. Saat itu, ketika Liga Inggris masih bernama Football League, Manchester United juga kebobolan dengan jumlah 3 gol atau lebih sebanyak 4 laga kandang. Ini jelas menjadi sinyal bahaya.

Atas kekalahan ini, Manchester United untuk pertama kalinya berada di papan bawah ketika Natal dengan menempati peringkat 13. Terakhir kali Manchester United mengalami situasi seperti ini adalah ketika pada 1989/1990. Kini, Ruben Amorim mempunyai beban makin besar untuk membawa Manchester United bangkit. Mampukah ia melakukannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us