Rekor Buruk MU yang Hantui Ruben Amorim Jelang Derbi Manchester

Manchester United akan bertandang ke markas rival sekota, Manchester City, pada matchday ke-16 English Premier League (EPL) 2024/2025 di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Minggu (14/12/2024). Ini sekaligus menjadi debut Derbi Manchester bagi pelatih MU, Ruben Amorim, yang baru memimpin tim dalam enam pertandingan. Sosok asal Portugal tersebut akan melalui ujian berat demi bisa meraih kemenangan.
Manchester United kebetulan akan bermain sebagai tamu di Etihad Stadium. Meski performa rival tengah menurun, MU juga berada dalam kondisi yang tidak lebih baik dari mereka. Belum lagi, terdapat sebuah rekor yang bisa menghantui Amorim. Tercatat, setelah era Sir Alex Ferguson, para pelatih yang menukangi MU selalu menelan kekalahan dalam Derbi Manchester perdana mereka.
1. Pelatih MU setelah Sir Alex Ferguson selalu kalah saat melakoni Derbi Manchester debut mereka
Setelah Sir Alex Ferguson berhenti melatih Manchester United pada akhir musim 2012/2013, ada enam pelatih yang mendapat kesempatan permanen untuk menukangi tim di EPL. Mereka adalah David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solksjaer, Ralf Rangnick, dan Erik ten Hag. Keenamnya sama-sama menelan kekalahan dalam Derbi Manchester debut mereka.
Moyes kalah dengan skor 1-4 pada 22 September 2013. Louis van Gaal kalah dengan skor 0-1 pada 2 November 2014). Jose Mourinho kalah dengan skor 1-2 pada 10 September 2016). Sementara itu, Ole Gunnar Solskjaer kalah dengan skor 0-2 pada 25 April 2019 dan Ralf Rangnick kalah dengan skor 1-4 pada 6 Maret 2022). Di sisi lain, Erik ten Hag kalah dengan skor 3-6 pada 2 Oktober 2022.
Jika menghitung seluruh hasil pertemuan antara Manchester United dan Manchester City setelah era Sir Alex Ferguson, MU tetap saja kalah saing. Selama periode tersebut, mereka tercatat bertanding sebanyak 29 kali. Hasilnya, MU hanya menang 10 kali dan imbang 3 kali. Sisa 16 pertandingan lainnya berujung dengan kekalahan.
2. Rekor personal Ruben Amorim saat melawan Manchester City dan Pep Guardiola lebih baik
Ruben Amorim sebetulnya tidak perlu terlalu memikirkan soal catatan buruk di atas. Pasalnya, rekor personalnya ketika menghadapi Manchester City maupun Pep Guardiola jauh lebih baik. Selama karier kepelatihannya, pria yang kini berusia 39 tahun itu sudah berhadapan dengan kedua entitas tersebut sebanyak tiga kali. Hasil akhir menunjukkan catatan yang berimbang.
Pengalaman pertama terjadi pada 15 Februari 2022 pada babak 16 besar Liga Champions Eropa. Saat itu, Amorim yang melatih Sporting CP menelan kekalahan telak dengan skor 0-5. Namun, pada babak yang sama di Liga Champions selanjutnya pada 9 Maret 2022, Amorim mampu membawa Sporting CP menahan imbang Manchester City dengan skor 0-0 di Etihad Stadium.
Berdasarkan hasil terakhirnya, Ruben Amorim seharusnya mendapat tambahan kepercayaan diri menjelang Derbi Manchester. Pasalnya, pada 5 November lalu, ia bersama Sporting CP sukses membantai Manchester City dengan skor 4-1 pada babak grup Liga Champions 2024/2025. Sepekan berselang, pada 11 November 2024, Amorim resmi bergabung dengan Manchester United.
3. Ruben Amorim menargetkan kemenangan di Derbi Manchester
Terlepas dari segala catatan yang nano-nano, Ruben Amorim menegaskan, target dirinya saat debut di Derbi Manchester adalah memenangkan pertandingan. Ada dua alasan mengapa ia sangat menginginkannya. Pertama, hasil akhir yang positif tentu sangat diharapkan oleh para pendukung klub. Sementara, bagi dirinya, pertandingan ini sekaligus menjadi kesempatan yang bagus untuk menguji level permainan timnya.
"Aku tahu pertandingan ini sangat penting untuk para pendukung kami. Namun, tujuanku saat ini adalah untuk memperbaiki tim. Aku akan mencoba untuk memenangkan pertandingan ini," kata Ruben Amorim, mengutip situs resmi Manchester United.
Pada Kamis (12/12/2024) lalu, Manchester United memang berhasil meraih kemenangan atas Viktoria Plzen di Liga Europa (2-1). Namun, dalam dua pertandingan sebelum itu, mereka selalu menelan kekalahan (2-3 versus Nottingham Forest dan 0-2 versus Arsenal). Itu mengapa mereka sangat membutuhkan kemenangan pekan ini. Mampukah Ruben Amorim mewujudkannya sekaligus menghapus rekor buruk di atas?