Resmi Ikat Elkan Baggot, Ini 5 Rekor yang Pernah Dicatat Ipswich Town

Meski saat ini sedang berada di kasta ketiga Liga Inggris, namun Ipswich Town punya sejarah mentereng di  European Champion's Club Cup atau saat ini bernama Liga Champions. Tak sekadar penggembira, mereka bahkan sempat mencetak rekor di musim 1962. Di babak penyisihan, Ipswich yang bertemu dengan klub Malta mampu menang besar 10-0 pada leg kedua. Hasil itu juga menjadi rekor kemenangan terbesar pada kompetisi European Champion's Club Cup pada musim tersebut.

Kemenangan besar itu melengkapi kemenangan mereka pada leg pertama yang berakhir 4-1. Sayang, pada babak 16 besar Ipswich harus tunduk dari AC Milan dengan agregat 2-4.  

Mantan pemain Ipswich Town, Jason Dozzel menjadi pencetak gol termuda di kasta tertinggi Liga Inggris pada musim 1984. Saat itu, Dozzel masih berusia 16 tahun 57 hari. Ia mencetak gol debutnya kala Ipswich berhadapan dengan Coventry City. Sayang, pemain yang juga pernah merumput bersama Tottenham Hotspur ini pada 2019 lalu dipenjara akibat narkoba. 

Rekor Dozzel sendiri tak tercatat pada situs resmi EPL. Mereka mencatat mantan pemain Everton, James Vaughan sebagai pencetak gol termuda. Alasannya, saat itu kompetisi belum bernama Premier League. Vaughan sendiri mencetak golnya pada tahun 2005 ketika ia berusia 16 tahun 274 hari. 

Sayangnya, ketimbang rekor positif, karir Ipswich di Premier League lebih banyak didominasi catatan negatif. Bersama Sunderland dan Derby County, Ipswich Town hingga kini menjadi klub dengan jumlah kekalahan terbanyak dalam semusim di EPL. Pada musim 1994/1995, mereka mengalami 29 kekalahan dari 42 pertandingan yang dilakoni. Saat itu, Ipswich mengantongi 27 poin dengan hanya 7 kemenangan. 

Jumlah kekalahan yang sama juga dialami oleh Sunderland dan Derby County. Bedanya, mereka hanya bermain sebanyak 38 pertandingan dalam semusim. 

Masih di musim yang sama, selain kekalahan terbanyak, pada musim 1994/1995, Ipswich juga tercatat menjadi klub dengan jumlah kebobolan terbanyak saat berlaga di kandang lawan. Dari 21 pertandingan away, mereka kemasukan 59 kali.

Sementara secara total, mereka kebobolan sebanyak 93 gol dan hanya memasukkan 36 gol hingga kahir musim. Menempati posisi juru kunci, Ipswich pun akhirnya harus rela terjun ke kasta kedua kala itu. 

Musim 1994/1995 seolah menjadi coretan tersendiri bagi sejarah Ipswich Town. Selain dua rekor tersebut, satu rekor lain yang juga melibatkan Ipswich adalah kemenangan terbesar di laga kandang yang dicetak Manchester United. Dalam pertandingan yang berlangsung di Old Trafford, 4 Maret 1995, MU menggulung Ipswich dengan skor 9-0.

Dalam pertandingan itu, Andrew Cole mencetak 5 gol sekaligus. Sementara, Mark Hughes memborong 2 gol. Adapun 2 gol sisanya dicetak oleh Roy Keane dan Paul Ince. Rekor ini kembali terjadi pada Selasa (2/2/2021). MU kembali menang 9-0, kali ini melawan Southampton.

Terlepas dari berbagai rekor itu, publik Indonesia tentu berharap Elkan bisa bermain secara reguler dan masuk skuad inti. Lebih dari itu, ia bisa membawa Ipswich kembali ke EPL dan menjadi pemain Indonesia pertama yang manggung di kasta tertinggi Liga Inggris.