Jakarta, IDN Times - Menpora Dito Ariotedjo menegaskan, Jairo Riedewald tak akan bisa membela Timnas Indonesia sampai Juni 2025. Hal itu, menurutnya terjadi karena proses naturalisasi Riedewald tersendat.
"Untuk Riedewald, belum (bisa diproses untuk Maret hingga Juni)," kata Dito di Kemenpora, Senin (24/2/2025).
Dito mengungkapkan, tersendatnya naturalisasi Riedewald diakibatkan kendala administrasi. Ada beberapa dokumen yang masih belum mendapat persetujuan dari otoritas terkait.
"Pak Erick Thohir (Ketum PSSI) menyampaikan paperworks ada yang belum bisa, daripada bisa bermasalah di kemudian hari. Jadi memang diputuskan tidak diproses dahulu," ujar Dito.
Sebelumnya, Erick memang sudah memastikan proses naturalisasi Jairo Riedewald bakal sulit. Di GBK Arena, Sabtu (22/2/2025), dia menjelaskan kenapa proses naturalisasi itu sulit terwujud.
"Belum bisa, sampai hari ini kita belum ketemu klausul (dokumen) yang bisa memperkuat Jairo (Riedewald) sampai hari ini," kata Erick di GBK Arena.
Sempat ada keraguan apakah Riedewald bisa membela Timnas atau tidak. Sebab, eks penggawa Crystal Palace ini pernah membela Timnas Belanda senior dalam laga level A.
Ternyata, meski pernah membela Belanda, Riedewald tetap bisa membela Timnas. Riedewald tidak menabrak regulasi FIFA, yang mengatur soal naturalisasi pemain.
Dalam regulasi tersebut, ada batas maksimal seorang pemain bisa pindah asosiasi meski sudah membela Timnas di laga tipe A. Hal itu tercantum pada pasal 9 poin C, dengan syarat saat membela Timnas tersebut, dia belum berusia 21 tahun.
"Saat yang bersangkutan main terakhir kali pada kompetisi resmi dalam asosiasi tertentu, belum berusia 21 tahun," tulis regulasi tersebut.
Riedewald ternyata memenuhi syarat itu. Ketika membela Belanda dalam tiga laga di Kualifikasi Piala Eropa 2016, dia masih berusia 18 tahun.
Setelahnya, Riedewald tidak lagi dipanggil oleh Belanda, kendati rutin bermain di Crystal Palace kisaran 2017 sampai 2024. Menilik regulasi tersebut ada celah buat Riedewald dinaturalisasi dan main untuk Timnas.