Erick Thohir: Sikat Pelaku Match Fixing, Jangan Pandang Bulu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut baik langkah Polri menahan tiga pelaku dugaan suap pengaturan skor dan rekomendasi hukuman dari Satgas Antimafia Bola Polri terhadap dua klub pelaku match fixing itu.
"Saya pernah katakan, jangan main-main. PSSI sudah berkomitmen dengan Polri, kita selidiki, ada bukti yang kuat, maka langsung sikat, tidak pandang bulu," kata Erick Thohir di Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Baca Juga: Piala Asia Mepet, PSSI Minta Jay dan Nathan Cepat ke Indonesia
1. Penegakan hukum jadi jalan yang harus ditempuh
Erick berujar, jika ingin sepak bola Indonesia bersih, penegakan hukum jadi jalan yang harus ditempuh. Hal itu merupakan bukti bahwa membersihkan sepak bola Indonesia harus memakai nyali.
"Jika ingin sepak bola kita bersih, apalagi ini sudah menjadi permintaan dari Presiden Jokowi, maka harus punya nyali untuk berantas suap dan judi di sepakbola kita," tegas Erick.
2. Hukuman dari Polri diharapkan beri efek jera
Editor’s picks
Erick berharap, hukuman yang diberikan Polri kepada para pelaku match fixing ini bisa memberikan efek jera bagi para pemain. Hal ini juga jadi sinyal bahwa federasi serius memberantas mafia bola di Indonesia.
"Saya berharap tindakan penegakan dan penerapan hukum ini membuat efek jera, sekaligus menjadi sinyal bahwa PSSI, Polri, dan Satgas Anti Mafiabola sangat serius memberantas mafia bola. Saya ingin klub-klub peserta semua kompetisi liga juga hati-hati," tegas Erick.
3. Tiga tersangka ditahan, dua klub berpotensi kena sanksi
Sebelumnya, Polri resmi menahan tersangka match fixing dalam laga Liga 2 2018 antara PSS lawan Madura FC, Vigit Waluyo. Bersama Vigit, ada dua tersangka lain yang juga ditahan, yaitu Dewanto Rahadmoyo Nugroho (DRN) dan Kartiko Mustikaningtyas (KM).
Dua klub peserta Liga 1 2023/24, PSS dan Persikabo 1973 juga terancam hukuman oleh Komdis PSSI usai mendapatkan hasil rekomendasi dari Satgas Antimafia Bola Polri. PSS saat ini dalam status terancam pengurangan poin sekaligus degradasi secara otomatis ke Liga 2.
Potensi ancaman tersebut berkaitan dengan bukti- bukti kasus pengaturan skor atau match fixing dalam pertandingan Liga 2 2018 antara PSS lawan Madura FC, seperti yang diungkap oleh Tim Satgas Antimafia Bola Polri. Sedangkan khusus Persikabo 1973, klub tersebut terancam sanksi pengurangan poin lantaran menerima sponsor dari situs judi online.