Format European Super League Anti-tesis Liga Champions

Isu European Super League kembali meledak

Jakarta, IDN Times - Setelah sempat mereda, gaung European Super League (ESL) kembali meledak jelang 2023 berakhir. Penyebabnya adalah keputusan dari Pengadilan Uni Eropa (CJEU), yang akhirnya menampar telak FIFA dan UEFA.

CJEU memutuskan, pembentukan ESL tidak bertentangan dengan hukum Uni Eropa. Malah, mereka melihat pelarangan FIFA dan UEFA terhadap liga ini merupakan bukti penyalahgunaan kekuasaan.

"Mengingat sifatnya yang sewenang-wenang, peraturan mengenai persetujuan, pengendalian, dan sanksi, harus dianggap sebagai pembatasan tidak dapat dibenarkan terhadap kebebasan memberikan layanan," begitu pernyataan resmi CJEU.

Serasa mendapat angin, operator ESL, A22 Sports, langsung mempublikasikan format terbaru dari kompetisi ini. Uniknya, format kompetisi ini sangat beraroma Liga Champions.

1. Seperti apa format ESL?

Format European Super League Anti-tesis Liga ChampionsInter Milan menang atas Benfica di Liga Champions. (ANTARA FOTO/Reuters/Rodrigo Antunes)

ESL rencananya akan diikuti 64 tim, dan terbagi ke tiga kasta, yaitu Star (Divisi I), Gold (Divisi II), dan Blue (Divisi III). Setiap kasta bakal melakoni pertandingan layaknya format Liga Champions yang kita ketahui sekarang.

Liga Star dan Gold akan terdiri dari 16 klub, sedangkan Divisi Blue diikuti 32 klub. Sistem promosi-degradasi untuk setiap divisi tetap diberlakukan, tentu didasarkan pada prestasi klub yang bersangkutan.

Di Liga Star dan Gold, 16 tim terbagi ke dua grup. Sedangkan, Blue sebanyak 32 tim akan dibagi ke empat grup. Fase kompetisi akan berlangsung dari September sampai April, dengan klub-klub bertemu dua kali (kandang dan tandang).

Sebanyak klub teratas di masing-masing grup Liga Star dan Gold, juga dua teratas dari tiap grup Liga Blue, maju ke perempatfinal.

Klub-klub terbawah di Liga Star akan bertukar posisi dengan teratas dari kasta Gold. Begitu juga dengan klub-klub terbawah di Liga Gold digantikan dengan klub-klub teratas Liga Blue.

Lalu di Liga Blue, 20 klub dari 32 peserta akan digantikan oleh klub-klub lain, tergantung pada performa di liga domestik. Seperti Liga Champions, ESL juga akan dihelat pada pertengahan pekan.

Baca Juga: 3 Presiden Klub Eropa yang Paling Getol Suarakan Super League

2. Jadi anti-tesis format baru Liga Champions

Format European Super League Anti-tesis Liga ChampionsBola baru Liga Champions 2023/2024 dan Liga Champions Wanita 2023/2024 (https://www.uefa.com/uefachampionsleague/)

Format dari ESL jadi anti-tesis dari format baru Liga Champions. Per musim 2024/25, UEFA berencana mengganti format Liga Champions menjadi sebuah satu klasemen besar, dengan fase baru bernama fase liga (League Phase).

Selain itu, ada penambahan peserta dari yang awalnya 32, menjadi 36 tim. Nah, di fase liga ini, tim tidak lagi dibagi ke delapan grup berisikan empat tim. Seluruh peserta akan ditempatkan dalam satu klasemen besar yang didasarkan pada poin dan selisih gol. Mereka juga akan memainkan laga lebih banyak, yakni delapan laga.

Dari klasemen besar ini, delapan tim teratas akan lolos langsung ke babak 16 besar. Peringkat 9 sampai peringkat 24 akan memainkan babak play-off untuk merebut delapan tiket sisa ke 16 besar. Posisi 25-36 dipastikan tersingkir dari kompetisi Eropa, tidak ada lagi yang turun ke Liga Europa.

3. Format menarik dan tidak melelahkan

Format European Super League Anti-tesis Liga ChampionsAC Milan melawan Tottenham Hotspur di Liga Champions. (ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville)

Format baru Liga Champions, dengan adanya penambahan laga dan jumlah peserta, dianggap terlalu kapitalis dan melelahkan. Sebab, UEFA terlihat ingin meraih pendapatan lebih dengan memberikan klub pertandingan yang lebih banyak.

Di tengah kapitalisme itu, ESL hadir dengan format menarik yang mempertahankan tradisi Liga Champions. Sontak, kendati banyak klub menolak, sejatinya kompetisi ini menghadirkan sesuatu yang menarik.

Baca Juga: Juventus Mundur dari European Super League, Ada Ketidakcocokan

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya