Mitra Kukar, Naga Indonesia yang Kini Tertidur

Mitra Kukar pernah jadi kuda hitam menakutkan

Jakarta, IDN Times - Kabar mengejutkan datang dari Kalimantan Timur (Kaltim). Mitra Kukar, klub yang pernah mondar-mandir di kompetisi level teratas sepak bola Indonesia, memutuskan mundur dari Liga 3 Zona Kaltim.

Mundurnya Mitra Kukar ini dikonfirmasi oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim dalam akun Instagram mereka. Mereka memastikan, Mitra Kukar mundur dan digantikan klub baru.

"Mitra Kukar mengundurkan diri. Begitu juga Persikukar, dan akan digantikan oleh Persisam United," tulis akun Instagram Asprov PSSI Kaltim.

Mundurnya Mitra Kukar seolah jadi pertanda, senjakala mulai menghampiri. Padahal, dahulu mereka sempat jadi salah satu klub papan atas Indonesia.

1. Perjalanan panjang sejak 2003

Mitra Kukar, Naga Indonesia yang Kini TertidurLiga-Indonesia.id

Menelisik sejarah Mitra Kukar, maka tidak bisa dilepaskan dari Niac Mitra Surabaya, salah satu tim yang berkompetisi di Galatama. Mitra Surabaya merupakan cikal bakal dari kehadiran Mitra Kukar.

Pada 1999, saat Mitra Surabaya terdegradasi ke Divisi I Liga Indonesia, klub ini dibeli oleh pemilik Barito Putera saat itu, H Sulaiman HB. Klub berpindah markas ke Palangkaraya, dan berganti nama menjadi Mitra Kalteng Putra.

Pada 2001, kesulitan finansial membuat klub ini harus pindah markas ke Kutai Kartanegara, juga terdegradasi ke Divisi II Liga Indonesia. Pada 2003, mengikuti tempatnya bernaung, Mitra Kalteng Putra berganti nama menjadi Mitra Kukar.

Berselang dua tahun, Mitra Kukar menjadi milik Kutai Kartanegara usai dibeli dari H Sulaiman HB dengan harga 1,5 miliar rupiah. Sejak saat itu, perjalanan Mitra Kukar di sepak bola Indonesia dimulai.

Baca Juga: LIB Luncurkan Liga Fan ID, Mudahkan Tracking Oknum di Liga 2

2. Mitra Kukar sempat jadi kuda hitam menakutkan

Mitra Kukar, Naga Indonesia yang Kini TertidurLiga-Indonesia.id

Pada masanya, Mitra Kukar sempat jadi kuda hitam yang menakutkan. Mereka pernah merasakan atmosfer Liga Super Indonesia, usai lolos dari Divisi Utama pada musim 2011/12.

Kendati kurang garang saat ditangani oleh Simon McMenemy di musim tersebut, Mitra Kukar tetap mampu bersaing. Kehadiran Stefan Hansson membawa Mitra Kukar menggeliat di musim 2012/13.

Musim itu, Mitra Kukar sukses finis di posisi ketiga, mengungguli Persib Bandung. Berlanjut ke musim 2014, Mitra Kukar juga lolos ke babak delapan besar Liga Indonesia. Sayang, mereka gagal lolos ke semifinal.

Capaian terbaik Mitra Kukar hadir di turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015. Saat itu, mereka keluar sebagai juara setelah mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-1 di final.

3. Pernah diperkuat banyak bintang dan penyerang tajam

Mitra Kukar, Naga Indonesia yang Kini TertidurLiga-Indonesia.id

Sejak 2011/12, Mitra Kukar acap diperkuat bintang dan penyerang-penyerang tajam. Mereka pernah jadi tim yang mirip Atletico Madrid. Mereka mempromosikan banyak penyerang-penyerang tajam di sepak bola Indonesia.

Franco Hitta, Esteban Herrera, Patrick Cruz dos Santos, Marlon da Silva, Marclei Santos, hingga Fernando Rodriguez, adalah sederet penyerang tajam yang pernah dipromosikan Mitra Kukar.

Selain itu, Mitra Kukar juga pernah jadi promotor eks Premier League di Liga Indonesia, Mereka adalah Danny Guthrie, Marcus Bent, Roy O'Donovan, dan tentu Mohamed Sissoko. Daya tarik Mitra Kukar cukup kuat di masa lampau.

Bukan cuma bintang luar negeri, bintang-bintang lokal juga pernah memperkuat tim berjuluk Naga Mekes ini. Sebut saja Zulham Zamrun, Ahmad Bustomi, Arif Suyono, Atep, Eka Ramdani, Bayu Pradana, Hendra Adi Bayauw, Rudolof Yanto Basna, hingga Rafli Mursalim.

Tak pelak, Mitra Kukar pernah jadi tim yang diperhitungkan. Mereka adalah kuda hitam merepotkan bagi tim-tim besar Liga Indonesia.

Baca Juga: PSSI Beri Sanksi Pembinaan bagi 6 Wasit Liga 1 dan Liga 2

4. Kondisi Mitra Kukar kini

Mitra Kukar, Naga Indonesia yang Kini TertidurLiga-Indonesia.id

Selepas terdegradasi ke Liga 2 pada 2018, Mitra Kukar langsung melempem. Namanya jadi jarang terdengar, dan kalah saing dengan tim-tim Kalimantan Timur lain, terutama Borneo FC Samarinda yang terus menggeliat.

Sampai akhirnya, tersiar kabar Mitra Kukar mundur dari Liga 3 Zona Kaltim musim ini. Jelas itu jadi tamparan telak, apalagi dengan status mereka yang pernah mentas di kompetisi level tertinggi sepak bola Indonesia. Semoga lekas kembali, Naga Mekes!

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya