Sanksi FIFA Tak Ganggu Pembangunan TC Timnas di IKN
Jakarta, IDN Times - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menegaskan sanksi yang dikenakan FIFA kepada PSSI, berupa penghentian kucuran dana bantuan, tak akan mengganggu pembangunan Training Center (TC) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebelumnya, sempat beredar kabar pembangunan TC di IKN akan berhenti, seiring tidak turunnya dana dari FIFA. Namun, Arya memastikan hal itu tak akan terjadi.
"Kalau TC IKN yang pasti soal pendanaan itu, kan sanksi itu kami harus meyakinkan FIFA, transformasinya jalan, salah satunya infrastruktur. Nah, TC itu termasuk," kata Arya di Kantor PSSI, Selasa (11/4/2023).
1. Dana pembangunan TC di IKN tetap cair
Arya memastikan, dana FIFA untuk pembangunan TC PSSI di IKN akan tetap cair. Namun, proses pengucuran dana akan dilakukan secara bertahap, dan mereka juga memastikan apakah pembangunan TC ini terselenggara atau tidak.
"Jadi kalau misalnya ada progres, itu baru akan bisa kami ajukan kepada FIFA. Jadi, tidak ada masalah, yang pasti setiap ada perkembangan, kami ajukan. Jadi, kami ajukan ke FIFA setiap prosesnya," ujar Arya.
2. Pembekuan dana bantuan tak pengaruhi PSSI
Founder Football Institute, Budi Setiawan, mengatakan sanksi pembekuan dana bantuan yang diterapkan FIFA, tak akan berpengaruh banyak bagi PSSI. Sebab, untuk bisa dapat dana itu, federasi harus mengajukan proposal.
"Program FIFA Forward kan butuh proposal. Ada prosedur dan mekanisme. Meskipun itu dananya sudah ada di FIFA, jika proposalnya tidak dirinci secara detail untuk penggunaan dan manfaatnya tidak akan bisa dicairkan," ujar Budi.
3. PSSI mau lobi FIFA untuk ringankan sanksi
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berencana akan melobi FIFA untuk meringankan sanksi yang mereka berikan. Harapannya, dana bantuan FIFA Forward bisa tetap cair untuk Indonesia.
"Saya masih menunggu apakah FIFA akan meringankan sanksi administratif karena buat kami PSSI, bantuan 1,25 juta dolar AS itu bukan dana yang kecil dan besar juga, tapi itu bagian melakukan program," ujar Erick.
