Kisah Luis Diaz, Pahlawan Liverpool yang Sempat Malagizi

Luis Diaz merupakan salah satu rekrutan terbaik Liverpool

Jakarta, IDN Times - Luis Diaz benar-benar mengubah wajah Liverpool. Kedatangannya di bursa transfer musim dingin 2022, sudah membuat permainan The Reds lebih berenergi, dan eksplosif, dianggap sebagai salah satu rekrutan terbaik Juergen Klopp.

Diaz pun membuktikan hal tersebut di semifinal leg 2 Liga Champions, melawan Villarreal, Rabu dini hari WIB (4/5/2022). Tampil dari bangku cadangan, Diaz bak kartu joker milik Liverpool.

Performanya berhasil mengembalikan eksplosivitas Liverpool dan mencatatkan comeback usai tertinggal dua gol di babak pertama. Hingga akhirnya, Liverpool menang dengan skor 3-2.

Memang, tak salah jika Klopp kepincut dan berusaha mati-matian untuk mendapatkannya. Lantas, apa saja sih yang jadi kelebihan Diaz?

Baca Juga: Rekor Liverpool yang Serba Menakjubkan

1. Diaz itu berbeda

Kisah Luis Diaz, Pahlawan Liverpool yang Sempat Malagiziliverpoolfc

Klopp memboyong Diaz atas dua alasan. Pertama, tentu talentanya. Tapi, yang paling penting bagi Klopp adalah etos kerja pria Kolombia tersebut, lantaran cocok dengan skema gegenpressing milik Liverpool.

Saat masih di level junior, Diaz memang dikenal sebagai pemain dengan etos kerja tinggi. Ketika masih junior, talentanya belum terlalu terasah.

"Dia tak terlalu bersinar. Jadi, itu kenapa dia tak menarik minat dari banyak klub," ujar Direktur Usia Dini Atletico Junior era 2015 silam, Octavio Rivera, dikutip Sky Sports.

Rivera setuju dengan Klopp terkait pengamatan etos kerja Diaz. Namun, ada sederet hal lain yang bikin Diaz berbeda.

"Kelebihan Lucho adalah kerendahan hati, ketangguhan, dan kemampuannya keluar dari kesulitan tanpa mengeluh atau minta pertolongan," kata Rivera.

2. Sempat kekurangan gizi

Kisah Luis Diaz, Pahlawan Liverpool yang Sempat MalagiziLuis Diaz, pemain Liverpool. (twitter.com/Squawka)

Kemampuan Diaz bertahan dari situasi sulit, bisa dikarenakan kondisinya kala kecil yang tak beruntung. Dia hidup dalam kemiskinan.

Diaz kecil tinggal di kawasan kumuh, La Guajira, Barrancas, Kolombia, dan dibina oleh komunitas bernama Wayuu, yang bergerak dalam bidang sosial.

Pada 2015, ketika Junior menerima Diaz dalam sesi seleksi terbuka, tak ada yang spesial darinya. Ya, seperti dikatakan Rivera, Diaz terbenam oleh sejumlah pemain lain yang lebih .

Apalagi, kala itu Diaz sangat kurus. Dia terlihat kurang gizi. Memang, menurut Rivera, itu menjadi gambaran umum atas kondisi pemain sepak bola junior di Kolombia.

"Mereka memang memiliki kehidupan yang tak layak akibat gizi buruk dan dukungan finansial. Kala itu, dia sangat kurus," ujar Rivera.

3. Si Kurus yang abnormal

Kisah Luis Diaz, Pahlawan Liverpool yang Sempat Malagizipotret Luis Diaz (thisisanfield.com)

Menariknya, meski tubuhnya kurus kering, Diaz punya level stamina dan energi yang lebih besar ketimbang anak di usianya. Teknik gocekannya juga jadi nilai lebih, bersama dengan kecepatannya.

Hanya saja, Rivera memang mengakui ada pemain lain yang lebih jago. Namun, dia melihat para pemain itu sudah matang dan sulit buat diasah untuk meningkat levelnya.

"Dia begitu luar biasa di area tersebut. Mempertimbangkan kondisinya, Dia sangat abnormal," kata Rivera.

Baca Juga: Liverpool Tembus Final Liga Champions Lewat Laga Menegangkan

4. Dari sini cerita indah itu bermula

Kisah Luis Diaz, Pahlawan Liverpool yang Sempat Malagizipotret Luis Diaz (instagram.com/luisdiaz19_)

Pelatih pertama Diaz, Fernel Diaz, menyatakan sebenarnya cukup telat buatnya masuk ke tim muda Junior. Diaz baru masuk di usia 18 tahun, padahal Junior biasanya mengembangkan pemain sejak masih menginjak 15.

Fernel melihat Diaz memang kesulitan kala beradu fisik dengan pemain-pemain lawan di masa kompetisi. Namun, perlahan kemampuannya berkembang.

Intelejensi dan kemampuannya dalam menghindari lawan, jadi lebih tajam. Pun, dia makin kaya trik.

Fisik Diaz juga jadi perhatian Fernel, karena sering kalah duel. Makanya, Fernel meminta kepada manajemen klub memberikan kontrak profesional demi membantu Diaz.

"Sebenarnya, kami tak berpikiran dia bisa main buat tim utama Junior. Dia harus dibentuk dan prosesnya cukup lama. Kemudian, dia diberikan sesi latihan gym dalam porsi ganda," terang Fernel.

Tak sampai di situ, Diaz ternyata langsung dikirim ke klub induk Junior, Barranquilla FC. Di sana, kemampuan Diaz jadi lebih berkembang karena mendapatkan latihan yang lebih kompleks.

Dari sinilah kisah berkembang, Diaz pun semakin hebat dan dilirik oleh klub-klub Eropa. Sampai akhirnya dia cabut ke FC Porto dan diboyong Liverpool. Kini, Diaz memenuhi impiannya, tampil di panggung semegah final Liga Champions.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya