Pesona Kaua Elias, Wonderkid Brasil di Piala Dunia U-17

Kaua Elias bisa menjadi pusat perhatian

Jakarta, IDN Times - Jakarta akan menjadi panggung pembuktian dari wonderkid Brasil, Kaua Elias. Namanya memang menjadi buah bibir, karena digadang-gadang sebagai salah satu talenta terbaik sepak bola dunia di era modern.

Elias, di usianya yang masih 17 tahun, sudah menyita perhatian sederet raksasa Eropa. Tercatat, Barcelona, Manchester United, dan lainnya, terus memantau perkembangan aset berharga milik Fluminense ini.

Lantas, sebenarnya siapa Elias?

1. Nomor 9 murni yang mulai jarang

Main bersama Brasil U-17, Elias sebenarnya sudah main pula dengan U-20, meski hanya duduk di cadangan. Insting cetak gol Elias begitu tinggi, dipadu dengan fisik yang kuat.

Selain itu, Elias punya kemampuan mumpuni sebagai nomor sembilan murni. Hal itu sangat jarang ditemukan pada striker di era sepak bola modern.

Baca Juga: Brasil Diuntungkan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia

2. Bakat Elias diawali wangsit

Jose, kakeknya, mengaku mendapatkan pertanda sebelum Elias lahir. Dia mendapat mimpi aneh karena Tuhan seperti berbicara kepadanya kalau Elias punya bakat luar biasa di sepak bola.

"Ketika Tuhan bicara kepada saya, usia dia waktu itu masih satu tahun. Dia diberikan tiga sepakan bebas secara beruntun, lalu saya sadar ada yang beda dengannya," ujar Jose dilansir 90Minutes.

3. Diyakini penerus Ronaldo

Pesona Kaua Elias, Wonderkid Brasil di Piala Dunia U-17Potret Brasil U-17 saat melakoni laga persahabatan. (Twitter/@CBF_Futebol).

Sederet media Brasil menyebut Elias sebagai "permata". Mereka yakin, Elias bisa menjadi suksesor striker hebat Negeri Samba macam Ronaldo Nazario.

Pandangan itu diamini pula oleh pengamatan sejumlah pemandu bakat yang menilai kemampuan Elias ketika masih kecil.

Awalnya pula, kemampuan Elias bukan sebagai pencetak gol, melainkan pemberi assist. Tapi, Jose memberikan tantangan yang menarik dengan menawarkan uang kepada Elias jika mampu menyarangkan bola ke gawang. Dari situlah, insting mencetak golnya mulai tumbuh.

"Pada suatu Sabtu, saya pulang usai bekerja, membeli es krim dan dua kaleng bir. Lalu saya makan siang dan tidur di sofa. Saya mendengar teriakan tiga kali, 'bawa Kaua pada Senin nanti'. Saya dipanggil oleh pemandu bakat dan terkonfirmasi, bakatnya memang luar biasa," kata Jose.

Baca Juga: Menengok JIS Jelang Piala Dunia U-17 2023

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya