Sakitnya Amerika Gugur dari Piala Dunia Wanita Lewat Gol Milimeter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Timnas wanita Amerika Serikat menelan kekalahan yang begitu menyakitkan di Piala Dunia 2023. Mereka tersingkir dari Piala Dunia setelah kalah dalam adu penalti melawan Swedia, 4-5 (0-0), Minggu (6/8/2023).
Ironisnya, Amerika Serikat menyerbu Swedia sepanjang laga. Mereka terus menekan Swedia, tanpa memberikan kesempatan berkembang.
Bahkan, Swedia cuma bisa melepaskan satu tembakan ke gawang sepanjang 120 menit. Tapi, pada akhirnya mereka bisa lolos ke perempat final.
Baca Juga: Kecam FIFA Terkait Piala Dunia Wanita 2023, Belanda: Kayak Amatir!
1. Penalti milimeter singkirkan AS
Laga harus berlanjut ke babak perpanjangan hingga adu penalti. Di sinilah drama tersaji.
Pemain andalan Amerika Serikat, Megan Rapinoe, gagal menunaikan tugasnya. Tembakan Rapinoe melambung di atas mistar gawang
Kemudian, Lina Hurtig menjadi eksekutor terakhir buat Swedia. Tembakannya sempat diblok oleh kiper Amerika Serikat, Alyssa Naeher. Bola liar kemudian dibuang kembali oleh Alyssa.
Editor’s picks
Wasit Stephanie Frappart kemudian berkonsultasi dengan petugas video assistant referee. Setelah menunggu 30 detik, tembakan Lina ternyata sudah melewati garis gawang, hanya beberapa milimeter.
2. Gagal pertahankan gelar
Dengan hasil ini, Amerika Serikat dipastikan tak bisa mempertahankan gelarnya untuk ketiga kali secara beruntun. Sakit, sudah pasti. Apalagi, mereka kalah dengan cara yang tak biasa.
"Bagian dari pertandingan. Penalti, terus terang, memang payah. Saya sudah melewati banyak hal dalam karier. Saya bangga terhadap semua pemain yang maju demi ambil penalti. Gol atau tidak, itu butuh keberanian. Saya bangga dengan tim ini," ujar kapten Amerika Serikat, Lindsey Horan, dilansir Sky Sports.
Baca Juga: Filipina Cetak Sejarah di Piala Dunia Wanita 2023
3. Amerika Serikat korban kejamnya sepak bola
Sementara, pelatih Amerika Serikat, Vlatko Andonovski, mengakui hasil ini begitu menyakitkan. Dia merasa, apa yang dialami Amerika Serikat merupakan bukti kejamnya sepak bola.
"Sialnya, sepak bola bisa begitu kejam. Berlanjut ke penalti, berakhir dengan cara begitu, dengan kebingungan di akhirnya," ujar Andonovski.