Shin Tae Yong Lepas Rindu, 10 Hari di Indonesia

- Shin merasa Indonesia bak rumah keduanya. Suasananya seperti kampung halaman, berkat banyaknya memori manis yang ia kumpulkan selama lima tahun menangani Timnas Indonesia.
- Memori manis dan sambutan hangat fans, membuat Shin merasa seperti pulang ke rumah setiap berkunjung ke Indonesia. Shin akan sering ke Indonesia, apalagi memiliki golden visa.
- Sayang, kontribusi dan dedikasi Shin untuk Timnas justru menemui akhir yang pahit. Pelatih berusia 56 tahun itu dipecat PSSI, beberapa bulan setelah menandatangani kontrak jangka panjang hingga 2027.
Jakarta, IDN Times - Shin Tae Yong baru saja melepas rindu di Indonesia. Dia menetap selama 10 hari, sebelum kembali ke kampung halamannya, Korea Selatan, pada Minggu (14/12/2025).
Shin berkunjung sekaligus memantau pembinaan usia dini yang dibentuknya di Indonesia, bernama STY Academy. Kabar Shin amat baik dan menyempatkan bertemu awak media sebelum menuju pesawat.
"Saya baik-baik saja. Cuaca di Korea lagi dingin. Ada STY Academy, saya mau datang temani anak-anak, jadi (berkunjung) ke Indonesia selama 10 hari," kata Shin.
1. Indonesia rumah ke dua STY

Shin merasa Indonesia bak rumah keduanya. Suasananya seperti kampung halaman, berkat banyaknya memori manis yang ia kumpulkan selama lima tahun menangani Timnas Indonesia.
Ada satu hal lain yang selalu membuat Shin senang kembali ke Indonesia, yakni keramahan masyarakatnya. Ia menyebut pencinta sepak bola Tanah Air selalu menyambutnya dengan hangat setiap kali berjumpa.
"Sangat membuat saya rindu sekali, apalagi datang ke Indonesia setiap makan minum kopi di kafe, fans selalu menyambut dengan baik," ujar Shin.
2. Seperti pulang ke rumah sendiri

Memori manis dan sambutan hangat fans, membuat Shin merasa seperti pulang ke rumah setiap berkunjung ke Indonesia. Shin akan sering ke Indonesia, apalagi memiliki golden visa.
"Sangan menyenangkan, rasanya seperti balik ke rumah sendiri," ucap eks pelatih Ulsan HD tersebut.
3. Shin dipecat pada Januari 2025

Sayang, kontribusi dan dedikasi Shin untuk Timnas justru menemui akhir yang pahit. Pelatih berusia 56 tahun itu dipecat PSSI, beberapa bulan setelah menandatangani kontrak jangka panjang hingga 2027.
Dalih dalam pemecatan itu adalah gejolak di ruang ganti. Shin pergi tanpa mendapat kesempatan untuk berpamitan dengan para penggemar di tribune stadion.
Posisinya kemudian digantikan oleh Patrick Kluivert, yang langsung dipecat saat baru menjabat selama 10 bulan. PSSI sudah menawarkan jabatan itu ke Kluivert saat Shin masih menduduki kursi pelatih Timnas, lantaran wawancaranya berlangsung pada malam natal 2024.

















