Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siapa Cepu Skandal Dokumen Palsu Naturalisasi Malaysia ke FIFA?

Potret kantor FIFA di Indonesia. (IDN Times/Tino).
Potret kantor FIFA di Indonesia. (IDN Times/Tino).
Intinya sih...
  • FIFA menerima laporan terkait pemain naturalisasi Malaysia
  • Pelapor memiliki intuisi kuat terhadap kecurigaan terhadap enam pemain
  • Skandal ini mencoreng citra Malaysia menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Hannah Yeoh
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tertangkap basah memalsukan dokumen naturalisasi. FIFA juga telah menemukan buktinya, yang tertuang dalam hasil investigasi setebal 19 halaman, Senin (6/10/2025) malam WIB.

Ada tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang dokumennya terbukti dipalsukan. Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

1. Ternyata, ada yang melaporkan ke FIFA

Usut punya usut, FIFA menyelidiki kasus tersebut setelah ada laporan yang masuk. Namun, FIFA tak menyebutkan pihak mana yang menjadi cepu Malaysia.

Laporan itu masuk ke FIFA pada 11 Juni 2025. Pemain yang dicurigai adalah Arrocha, Holgado, Machuca, Brandao, Iraurgui, dan Serrano. Ternyata, tak hanya enam, melainkan tujuh yang dokumennya terbukti palsu.

"Pada 11 Juni 2025, FIFA menerima sebuah pengaduan terkait kelayakan pemain (naturalisasi Malaysia). Secara spesifik, pihak pengadu menyampaikan sebuah pengaduan resmi karena adanya alasan untuk meyakini bahwa beberapa pemain kelahiran luar negeri tidak memenuhi syarat untuk membela Timnas Malaysia," bunyi poin ke-19.

2. Intuisi pelapor kuat

Pelapor mengadu kepada FIFA kalau keenam pemain naturalisasi Malaysia itu mencurigakan. Silsilahnya dipertanyakan, ternyata keraguan pelapor tepat sasaran.

Laporan itu masuk ke meja FIFA sehari setelah Malaysia mempermalukan Vietnam dengan skor 4-0, dalam Kualifikasi Piala Asia 2027.

"Kedatangan mereka di Malaysia dan awal mula bermain untuk klub lokal terjadi dalam waktu yang relatif baru. Proses naturalisasi dan debut internasional mereka berlangsung dalam jangka waktu yang dipertanyakan, sehingga menimbulkan keraguan besar atas keabsahan proses tersebut," masih bunyi poin ke-19.

3. Coreng citra Malaysia

Skandal ini praktis mencoreng citra Negeri Jiran. Hal itu diakui Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh.

"Pernyataan FIFA sangat serius dan telah merusak citra negara. Saya sudah membaca grounds of judgment tertanggal 6 Oktober lalu, dan melihat isinya sangat serius. FAM harus menuntaskan proses banding sebelum membuat pernyataan resmi apa pun, karena proses banding belum selesai," kata Hannah dikutip dari Bharian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in Sport

See More

3 Musim saat Crystal Palace Tembus 10 Besar Kasta Teratas Liga Inggris

07 Okt 2025, 18:34 WIBSport