Buntut Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Malaysia, Situs FAM Diretas

- Peretas minta tebusan, sistem manajemen kompetisi Malaysia diretas
- FAM belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden peretasan yang bukan pertama kalinya terjadi
- FIFA menemukan bukti pemalsuan dokumen asal kakek dan nenek dari tujuh pemain naturalisasi Malaysia
Jakarta, IDN Times - Situs Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sempat diretas sepanjang Senin (6/10/2025). Targetnya adalah sistem manajemen kompetisi FAM yang memiliki bank data terkait pemain, statistik, dan lainnya.
Insiden terjadi setelah FIFA merilis laporan terkait kasus pemalsuan dokumen atas tujuh pemain naturalisasinya. Saat beraksi, peretas meyasar CMS (Competition Management System) yang merupakan fitur daring utama yang menyimpan informasi penting seperti data pemain, statistik pertandingan, pendaftaran tim, dan dokumen kompetisi yang berada di bawah pengelolaan FAM.
1. Peretas minta tebusan

Peretas juga meninggalkan pesan ketika masuk ke situs FAM. Mereka meminta tebusan agar data-data dan situs FAM bisa dipakai seperti semula.
“Jika Anda adalah pemilik domain, klik tombol di bawah ini untuk melakukan pembayaran. Demi alasan keamanan, jika pembayaran tidak dilakukan dalam waktu 13 jam, semua basis data akan dihapus secara otomatis,” begitu pesan yang muncul ketika situs diakses mengutip The Star.
2. Bukan pertama kalinya diretas

Ini bukan pertama kalinya situs FAM diretas. Mereka sempat mengalami hal serupa pada 2014 lalu.
Kala itu, situs FAM diduga diretas oleh suporter Vietnam. Ini terjadi usai insiden penyerangan terhadap suporter tamu dalam semifinal Piala AFF di Stadion Shah Alam. Kala itu, Vietnam mengalahkan Malaysia dengan skor 2-1.
3. Malaysia terjerat skandal pemalsuan dokumen

FAM memang sedang terjerat skandal pemalsuan dokumen. FIFA menemukan bukti tujuh pemain Malaysia dinaturalisasi tanpa mengikuti prosedur sah karena aturan asal dari keluarga terdahulunya. Tak ada satu pun dari mereka yang memenuhi aturan naturalisasi sesuai Statuta. Alhasil, FIFA menjatuhkan hukuman terhadap tujuh pemain tersebut dan denda kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Mereka disanksi selama enam laga atau kurang dari 12 bulan, disertai denda sebesar 2000 Swiss Franc atau setara Rp41,7 juta. Sementara, FAM harus membayar denda senilai Rp7,3 miliar.
"FAM dengan serius merespons hasil, terutama tudingan pemain memalsukan dokumennya atau upaya mengakali aturan. FAM menegaskan, tak ada bukti yang mendukung tudingan FIFA," begitu pernyataan FAM dilansir Berita Harian.