Malaysia Tolak Tudingan FIFA: Hukuman Gak Adil

Jakarta, IDN Times - Federasi Sepak bola Malaysia (FAM) tak tinggal diam dalam merespons hasil investigasi FIFA yang menyatakan proses tujuh pemain naturalisasinya melanggar aturan karena menggunakan dokumen palsu. Mereka akan mengambil langkah banding untuk menghadapi hukuman yang muncul akibat kasus tersebut.
Pada Selasa dini hari WIB (7/10/2025), FIFA menemukan bukti jika ada pemalsuan dokumen asal kakek dan nenek dari tujuh pemain naturalisasinya.
Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano, menurut FIFA, tak memiliki akar rumput Malaysia. Dari hasil temuan FIFA lewat laporan yang dipublikasikan, poin 20 menyebutkan jika tujuh pemain tersebut kakek dan neneknya lahir di Argentina, Brasil, Spanyol, dan Belanda.
1. FAM tolak tudingan FIFA
Dengan fakta ini, ditegaskan FIFA, tak ada satu pun dari mereka yang memenuhi aturan naturalisasi sesuai Statuta. Alhasil, FIFA menjatuhkan hukuman terhadap tujuh pemain tersebut dan denda kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Mereka disanksi selama enam laga atau kurang dari 12 bulan, disertai denda sebesar 2000 Swiss Franc atau setara Rp41,7 juta. Sementara, FAM harus membayar denda senilai Rp7,3 miliar.
"FAM dengan serius merespons hasil, terutama tudingan pemain memalsukan dokumennya atau upaya mengakali aturan. FAM menegaskan, tak ada bukti yang mendukung tudingan FIFA," begitu pernyataan FAM dilansir Berita Harian.
2. Bersikeras dokumennya sah
FAM menegaskan jika dokumen yang diserahkan kepada FIFA sudah diverifikasi. Tak ada kesalahan prosedur, menurut FAM, yang dilakukan dalam proses naturalisasi.
"Semua dokumentasi dan pengajuan terkait kualifikasi pemain sudah disiapkan, diverifikasi, dan diatur FAM, sesuai dengan prosedur yang berlaku," tulis FAM.
3. FIFA lanjutkan investigasi karena laporan
FIFA menyatakan jika proses naturalisasi tujuh pemain tersebut memang tak sesuai dengan aturan. Mereka mengaku mendapatkan laporan dan turun ke lapangan demi menginvestigasinya. Hingga, dokumen-dokumen yang didapat ternyata palsu, mengacu pada investigasi FIFA. Terkait hukuman lanjutan kepada FAM, FIFA masih melakukan penelusuran dan pengkajian.
"Berdasarkan bukti dalam dokumen, kami meyakini apa yang dikirimkan FAM (dengan nomor proses FPSD-18682, FPSD-18683, FPSD-19517, FPSD-19518, FPSD-19519, FPSD-19520, and FPSD-19521) adalah palsu dan pemain menggunakannya untuk mengakali aturan FIFA untuk main di bawah bendera FAM," tulis pernyataan FIFA dalam dokumennya.