Gauthier Hein di MD 10 Ligue 1 2025/2026: 3 Poin, 2 Gol, 1 Kartu Merah

Gauthier Hein menjadi salah satu pemain yang paling mencuri perhatian pada matchday (MD) 10 Ligue 1 Prancis 2025/2026. Penggawa FC Metz tersebut berhasil mencetak dua gol yang membantu timnya meraih tiga poin.
Namun, winger asli Prancis yang kini berusia 29 tahun itu justru mengakhiri pertandingan dengan kartu merah akibat aksi yang konyol. Tindakan ini menjadi catatan serius jika melihat rekam jejak Hein serta statusnya di dalam tim.
1. Gauthier Hein membawa FC Metz meraih kemenangan perdana di Ligue 1 2025/2026
FC Metz mendapat ujian yang berat pada pekan kesepuluh Ligue 1 2025/2026, Rabu (29/10/2025). Tim promosi ini harus berhadapan dengan runner-up sementara, RC Lens. Meski bermain di kandang, Stade Saint-Symphorien, kekalahan begitu tampak berada di depan mata bagi Metz. Sebab, selain perbedaan status yang jomplang dengan sang lawan, Metz juga tidak pernah meraih kemenangan dalam 9 pertandingan sebelumnya dengan 7 kekalahan dan 2 keimbangan.
Namun, skuad asuhan Stephane Le Mignan itu ternyata berhasil membuat kejutan. Mereka menaklukkan RC Lens dengan skor 2-0. Gauthier Hein keluar sebagai pahlawan karena mencetak semua gol. Pemain setinggi 1,7 meter ini membuka papan skor pada menit 87 melalui tendangan penalti. Hien lantas menorehkan brace 4 menit berselang usai menyontek umpan dari Ibou Sane, sosok yang juga membuat Metz mendapat hadiah penalti.
2. Gauthier Hein lupa sudah mengantongi kartu kuning
Dengan maknanya yang begitu berharga, Gauthier Hein pun merayakan gol keduanya ke gawang RC Lens pada pekan kesepuluh Ligue 1 2025/2026 secara emosional. Ia langsung membuka baju dan menghampiri para pendukung di tribun. Selebrasi itu otomatis membuatnya mendapat kartu kuning. Sayangnya, Hein sudah menerima hukuman yang sama pada menit 68. Alhasil, wasit Abdelatif Kherradji memberinya kartu merah.
Dalam salah satu wawancara setelah pertandingan, Hein mengaku lupa bahwa dirinya telah mengantongi kartu kuning pertama. Itu mengapa ia tidak ragu untuk berselebrasi dengan membuka baju. Stephane Le Mignan menerima alasan anak asuhnya. Menurut pelatih berusia 51 tahun tersebut, situasi semacam ini memang mungkin terjadi dalam pertandingan dengan tensi yang tinggi. Apalagi, Hein baru saja mengantarkan mereka meraih kemenangan perdana.
3. Gauthier Hein juga pernah menerima sanksi karena selebrasi buka baju
Menariknya, sebelum pertandingan melawan RC Lens pada pekan kesepuluh Ligue 1 2025/2026, Gauthier Hein juga pernah mendapat sanksi karena melakukan selebrasi buka baju. Itu terjadi ketika ia dan FC Metz melakoni leg kedua final play-off Ligue 2 Prancis 2024/2025 pada 29 Mei 2025. Hein mencetak gol penutup pada menit 114 yang membuat Metz menang dengan agregat 4-2 dan meraih tiket promosi Ligue 1 2025/2026. Ketika itu, Hein memang tidak sampai mendapat kartu merah. Namun, kartu kuningnya pada laga tersebut merupakan yang ketiga dalam periode sepuluh pertandingan.
Dampaknya, ia pun menerima sanksi larangan bertanding satu laga. Hein kemudian menjalani hukuman ini pada pekan pembuka Ligue 1 2025/2026 yang pada akhirnya berujung dengan kekalahan 0-1 dari Strasbourg. Sebagai catatan, berbeda dengan mayoritas liga top Eropa lain, otoritas sepak bola Prancis memang mengatur seorang pemain bakal otomatis mendapat hukuman larangan bertanding 1 laga ketika mengantongi 3 kartu kuning dalam periode 10 pertandingan. Ketentuan tersebut baru saja berubah mulai 2025/2026 di mana setiap 5 kartu kuning akan berujung dengan larangan bertanding 1 kali.
4. Gauthier Hein baru saja diangkat sebagai kapten utama FC Metz pada awal 2025/2026
Dua hukuman yang diterima Gauthier Hein akibat selebrasi buka baju jelas merugikan FC Metz. Namun, selain itu, aksinya tersebut juga menimbulkan pertanyaan terkait tanggung jawabnya kepada tim. Sebab, Hein memang bukan orang sembarangan di dalam tubuh Metz. Ia baru saja diangkat sebagai kapten utama mulai 2025/2026. Hein bahkan dipilih langsung oleh Stephane Le Mignan dan staf pelatih, bukan melalui pemungutan suara di antara pemain.
Hein dipercaya untuk menggantikan Matthieu Udol yang hengkang ke RC Lens. Le Mignan menunjuknya karena ia memang sosok senior di klub. Hein merupakan produk asli akademi mereka. Ia sempat pindah ke AJ Auxerre pada 2020, tetapi pulang pada 2024. Seperti terlihat pada final play-off Ligue 2 2024/2025, Hein memang berkontribusi besar dalam keberhasilan Metz meraih tiket promosi. Pada musim ini, ia total menyumbang 13 gol dan 7 assist.
Gauthier Hein bakal absen ketika menghadapi FC Nantes pada Minggu (2/11/2025) akibat kartu merahnya saat melawan RC Lens pada Rabu (29/10/2025). Meski cuma satu pertandingan, ini tetap sebuah kehilangan yang besar bagi FC Metz. Sebab, mereka memang sangat membutuhkannya demi bisa mencapai misi selamat dari degradasi. Sebagai kapten, Hein seharusnya bisa lebih menyadari tanggung jawab tersebut. Publik pun kini menanti responnya setelah bisa kembali bermain nanti.


















