Timnas Indonesia Tanpa Jordi Amat, Pelatih Filipina Senang

Jakarta, IDN Times - Absennya Jordi Amat saat Timnas Indonesia menjamu Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/6/2024), ternyata menjadi angin segar buat kubu lawan. Tanpa Jordi, lapisan tembok Timnas diklaim sedikit terkikis.
Hal itu diungkapkan pelatih Filipina, Tom Saintfiet. Namun, juru taktik 51 tahun itu merasa anak asuhnya tetap bakal kesulitan menembus jantung pertahanan skuad Garuda.
"Mungkin, kami sedikit senang karena Jordi Amat tidak main. Tetapi, mereka punya banyak opsi lain," kata Saintfiet dalam jumpa pers jelang laga.
1. Ada Jay Idzes

Timnas Indonesia memang masih punya opsi lain untuk menambal lubang yang ditinggalkan Jordi. Seperti Jay Idzes, yang bisa diturunkan setelah diparkir kontra Irak karena belum bugar, 6 Juni 2024.
Jay sudah membuktikan kualitasnya kala Timnas menggebuk Vietnam secara back to back pada Maret 2024 lalu. Dalam kedua laga tersebut, Jay berhasil membuat lini depan Vietnam kelimpungan untuk membuat peluang.
Nathan Tjoe-A-On juga bisa digeser untuk menjadi palang pintu skuad Garuda. Mengingat, Nathan merupakan pemain serba bisa dan selalu begitu solid dalam menjaga pertahanan tuan rumah. Di Piala Asia U-23 2024 lalu, Nathan selalu muncul di momen genting.
2. Timnas Indonesia sudah evaluasi pertahanan

Sementara, pelatih Shin Tae Yong sudah mengevaluasi lini pertahanan Timnas Indonesia yang rapuh saat menjamu Irak. Dalam laga tersebut, anak asuhnya memberikan banyak ruang kepada Irak di babak kedua hingga akhirnya keok 0-2.
"Kami sudah evaluasi kerja sama tim di lini belakang. Secara keseluruhan, kemarin kami tidak buruk-buruk amat. Kami tampil bagus, tapi kurang beruntung," kata gelandang Timnas, Marselino Ferdinan selepas latihan.
3. Filipina antisipasi hal ini dari Indonesia

Saintfiet juga mengungkapkan kalau permainan Indonesia cukup dinamis. Setiap lini tersambung satu sama lain, mulai dari belakang, tengah, sayap, dan depan. Terlebih, kekuatan fisik Indonesia juga meningkat seiring adanya pemain keturunan.
"Selain wing back berbahaya, para penyerang Timnas Indonesia juga aktif bergerak, ditambah lini tengah mereka juga kerap membantu menekan ke depan, berpadu dengan penyerang yang aktif bergerak. Jangan lupa, fisik mereka juga kuat," ujar Saintfiet.