Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Timnas U-22 Sering Kewalahan Hadapi Vietnam

Pemain Timnas Indonesia U-22 Ramadhan Sananta (kiri) dan Fajar Fathur Rachman (kanan) merayakan gol usai membobol gawang Timnas Myanmar saat pertandingan Grup A Sepak Bola SEA Games 2023 di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (4/5/2023). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa.

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia U-22 kembali harus berhadapan dengan salah satu musuh bebuyutan, Vietnam, di semifinal SEA Games 2023, Kamboja, Sabtu sore nanti WIB (13/5/2023). Laga yang tak mudah, karena catatan pertemuan menyatakan kalau Indonesia selalu kewalahan saat menghadapi Vietnam.

Dari 14 pertemuan sebelumnya, Indonesia masih kalah secara rekor. Sebab, Pasukan Garuda cuma bisa meraih lima kemenangan. Sementara, Vietnam sudah tujuh kali menang. Hanya dua laga yang berakhir dengan hasil imbang.

1. Indonesia dipermak 0-3 secara beruntun

Latihan timnas U-22 (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Kekalahan terakhir Indonesia terjadi pada SEA Games 2021 lalu di Vietnam. Saat itu, Indonesia dipermak tiga gol tanpa balas oleh Vietnam.

Pun, itu menjadi kekalahan kedua Indonesia secara beruntun dari Vietnam dengan skor 0-3. Sebelumnya, pada edisi 2019, Indonesia juga dibantai Vietnam dengan skor serupa.

2. Selalu kalah dalam tiga pertemuan terakhir

Potret latihan Timnas Indonesia U-22 di The Dream Visakha Training Camp, Phnom Penh, Kamboja. (dok. PSSI)

Rekor Indonesia makin mengkhawatirkan ketika melihat kekalahan yang datang dari Vietnam, malah datang secara beruntun di tiga pertemuan. Parahnya, Indonesia cuma bisa mencetak satu gol dalam tiga pertemuan tersebut.

"Saya rasa, kami punya peluang yang sama buat melaju ke final," ujar pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri.

3. Harus redam emosi

Sejumlah pesepak bola Timnas U-22 mengikuti sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (13/4/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

Indra merasa kalau sebenarnya Timnas U-22 punya potensi buat mengalahkan Vietnam. Hanya saja, ada satu hal yang harus dilakukan oleh anak-anak asuhnya agar itu terjadi, yakni mengontrol emosi.

"Secara pribadi, kami harus bisa mengontrol emosi, karena semua tahu kedua tim akan mencoba untuk bermain maksimal dan ketat. Jadi, semoga saja kami bisa mengontrol itu," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us