Timnas Wanita Jadi Bulan-bulanan di Piala Asia, Rudy Eka Minta Maaf

28 Jan 2022, 14:32 WIB

Pertandingan Timnas Wanita Indonesia vs Timnas Wanita Australia di Piala Asia 2022. (dok. AFC)

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia jadi bulan-bulanan di ajang Piala Asia Wanita 2022. Pelatih Timnas Wanita, Rudy Eka Priyambada pun meminta maaf atas performa jeblok anak asuhnya di ajang tersebut.

Dalam tiga aksinya, skuad Garuda Pertiwi tak pernah mengecap kemenangan. Mereka justru jadi korban pembantaian lawan-lawannya di Grup B, yakni Australia (18-0), Thailand (4-0), hingga Filipina (6-0). Tak sekalipun Zahra Muzdalifah dan kolega bisa menciptakan gol.

“Saya meminta maaf kepada masyarakat dan para pencinta sepak bola tanah air yang mungkin kecewa dengan hasil yang diraih ini,” kata Rudy dalam sesi konferensi pers usai laga, Kamis (27/1/2022) malam.

1. Mentalitas pemain anjlok setiap sudah kebobolan

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) menyapa sejumlah Pemain Timnas Putri di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (13/1/2022). Ia mengingkatkan pemain untuk menjaga protokol kesehatan selama mentas dalam Piala Asia Wanita 2022 di India. (ANTARA/Sigid Kurniawan)

Rudy tak memungkiri, sebagai pelatih dirinya kecewa dengan hasil yang diraih anak asuhnya di Piala Asia ini. Terlebih, anak asuhnya jadi lumbung gol. Hal itu menunjukkan jika Timnas Wanita masih berada di bawah level lawan-lawannya.

Mentalitas pemain juga menjadi sorotan usai kebobolan dalam pertandingan. Walhasil, para pemain kehilangan konsentrasi dan tak bisa menjalankan instruksi pelatih dengan baik di lapangan.

“Sehingga, kami kalah, kehilangan konsentrasi dan kehilangan semuanya karena mental pemain jatuh. Ini memang menjadi evaluasi kami untuk kompetisi berikutnya," ujar Rudy.

2. Tetap ada catatan positif yang diraih Timnas Wanita

Timnas Wanita Indonesia. (pssi.org)

Terlepas dari hasil jeblok yang diraih Timnas Wanita di Piala Asia kali ini, Rudy merasa para pemain tetap mendapatkan banyak pelajaran berharga menghadapi tim-tim yang lebih besar dan berpengalaman.

“Ada hasil positif yang didapat para pemain, karena sudah bertanding melawan Australia, Thailand, dan hari ini Filipina,” ujar eks pelatih TIRA-Persikabo.

Dia berharap hasil ini bisa jadi bahan evaluasi agar PSSI dapat terus mengembangkan sepak bola kaum hawa di tanah air. Namun demikian, butuh bantuan dari berbagai pihak untuk mengembangkan permasalahan ini. Jika semua sudah dilakukan, para pemain bisa bertanding dengan baik di ajang internasional.

3. Tak bisa mengulangi prestasi di Piala Asia 1977 dan 1986

Default Image IDN

Dengan gugurnya Timnas Wanita kali ini di babak penyisihan, membuat mereka menyamai catatan seniornya yang juga kalah sejak fase grup di Piala Asia Wanita edisi 1989. Catatan tersebut lebih buruh dari dua aksi mereka di ajang serupa pada edisi 1977 dan 1986.

Kala itu, mereka bisa lolos ke semifinal Piala Asia Wanita. Bahkan, Jepang yang saat ini dianggap sebagai negara terkuat di benua ini untuk kategori wanita, pernah dikalahkan Timnas Wanita yang sedang dalam masa kejayaan.

Namun, semuanya tinggal kenangan. Kenyataannya, Timnas Wanita jadi bulan-bulanan di Piala Asia kali ini. Jika hal memalukan itu ingin dihapus, tentu butuh kerja keras dari PSSI untuk mengembangkan sepak bola wanita melalui kompetisi yang jelas.