Ultras Gresik United Minta Maaf, Polisi Mau Serasi

Ayo berbenah, FIFA sudah berkantor di Jakarta!

Jakarta, IDN Times - Kapolres Gresik, Adhitya Panji Anom, menyayangkan kericuhan yang melibatkan suporter Gresik United dengan anggotanya, Minggu (19/11/2023). Adhitya berharap, polisi dan suporter bisa lebih serasi, bukan bermusuhan.

"Tugas polisi hanya mengamankan, bukan sebagai musuh suporter. Toh, bila polisi dan suporter bekerja sama, pasti ada banyak hal positif yang dihasilkan dan itu sudah terbukti dari kolaborasinya," kata Adhitya dilansir laman resmi PSSI.

1. Pentolan Ultras Gresik minta maaf

Ultras Gresik United Minta Maaf, Polisi Mau SerasiKondisi bagian stadion Gelora Joko Samudro, Gresik usai kericuhan para suporter Gresik United. (IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Insiden ini terjadi usai Gresik United keok dari Deltras Sidoarjo dengan skor 1-2 di Stadion Gelora Joko Samudro. Kericuhan berawal dari kekecewaan suporter Gresik United terhadap performa tim kesayangannya.

Sialnya, kekecewaan itu ditumpahkan dengan cara berlebihan, hingga menimbulkan kericuhan dengan aparat kepolisian. Atas insiden tersebut, pentolan Ultras Gresik, Tharom Muharom, meminta maaf.

"Kami sangat menyesal dan menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian. Kami akan terus melakukan edukasi kepada teman-teman yang di bawah agar bisa lebih baik lagi," kata Tharom.

Baca Juga: Gas Air Mata di Kerusuhan Stadion Gresik, KontraS: Polisi Tak Evaluasi

2. Penggalangan dana terkumpul puluhan juta

Ultras Gresik United Minta Maaf, Polisi Mau SerasiIlustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Kelompok suporter yang tergabung dalam Presdium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) Jawa Timur juga sudah melakukan penggalangan dana pascakericuhan tersebut. Total, Rp73 juta berhasil dikumpulkan dalam semalam.

Hasil penggalangan dana itu disalurkan kepada korban, baik dari pihak suporter maupun anggota kepolisian.

3. Edukasi suporter di Jawa Timur digenjot

Ultras Gresik United Minta Maaf, Polisi Mau Serasipotret kantor FIFA (twitter.com/fifamedia)

Tharom menuturkan pengurus Ultras Gresik akan menggencarkan edukasi agar kejadian ini tak terulang. Mau tak mau, suporter di seluruh Indonesia harus sadar diri dan berbenah.

Sebab, salah sedikit mereka bisa saka jadi sorotan karna FIFA sudah berkantor di Jakarta dan lebih mudah mengendus aib sepak bola Indonesia.

"Kami akan terus melakukan edukasi kepada teman-teman yang di bawah agar bisa lebih baik lagi," ujar mantan Ketua Umum Ultras Gresik itu.

Baca Juga: Ricuh Suporter Gresik dan Polisi Berakhir Damai

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya