Irak akan menjadi tuan rumah sebuah turnamen sepak bola internasional untuk pertama kalinya sejak tahun 1990 ketika Presiden Irak saat itu, Saddam Hussein melakukan invasi ke Kuwait.
Turnamen Federasi Sepak Bola Asia Barat (West Asia Football Federation) akan diselenggarakan di kota Basra bulan November mendatang, menjadikannya turnamen regional utama pertama yang diselenggarakan di negara Timur Tengah sejak 1979.
Bulan Maret lalu FIFA mencabut larangan menyelenggarakan turnamen internasional di tiga stadion negara tersebut. Yaitu di kota Barbala, Basra dan stadion di ibu kota Kurdistan, Arbil.
Ibu kota Irak, Baghdad tidak dikecualikan karena dianggap masih rawan serangan militan. Saat itu Irak menyelenggarakan turnamen persahabatan yang melibatkan Suriah dan Qatar.
Pemerintah Irak melalui akun Twitter milik mereka @IraqiGovt menyampaikan kabar gembira ini hari Minggu kemarin.
Selamat kepada kota Basra yang terpilih sebagai host 2018 West Asian Football Federation Championship. @IraqiGovt sedang membangun stadion-stadions kelas dunia baru dan berbagai fasilitas lainnya untuk mendukung perkembangan olah raga ini di semua level.
Laman resmi Federasi Sepak Bola Asia (the-afc.com) mencatat, bahwa West Asia Football Federation terdiri dari 12 negara. Yaitu Bahrain, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Suriah, Uni Emirat Arab dan Yaman.
Sementara negara yang diharapkan akan berpartisipasi antara lain Bahrain, Irak, Yordania, Kuwait, Oman, Palestina, Suriah dan Uni Emirat Arab demikian menurut kicauan dari akun Twitter Soccer Irak.