Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ben Sahar, Mantan Wonderkid Israel yang Dibuatkan UU oleh Federasi

Ben Sahar (instagram.com/bensahar14)

Ben Sahar adalah mantan wonderkid asal Israel yang pada tahun 2007 sempat dipuja oleh para penggemar sepak bola, terutama fans Chelsea. Dia melakoni debut di Chelsea pada usia 17 tahun dan mencetak gol internasional pertamanya untuk Israel pada usia 18 tahun. Namun, karier Sahar di Eropa tidak sesuai ekspektasi sebelum akhirnya ia kembali ke Israel untuk bermain bersama klub-klub lokal.

Bagi masyarakat Israel kala itu, namanya sempat bersanding dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sebagai pemain muda berbakat. Bahkan, Federasi Sepak Bola Israel (IFA) sampai melobi pemerintah Israel untuk membuat undang-undang khusus untuknya. Seperti apa kisah menarik dari bocah ajaib asal Israel ini?

1. Awal kisah manis sang Wonderkid yang menjadi debutan termuda di Timnas Israel

Ben Sahar (uefa.com)

Ben Sahar bergabung dengan akademi Chelsea ketika umurnya masih 13 tahun. Ia diorbitkan ke tim senior Chelsea pada masa kepelatihan Jose Mourinho pada 2007. The Special One memberikan debut perdana bagi pemuda Israel ini kala melawan Macclesfield Town dalam pertandingan putaran ketiga Piala FA pada Januari 2007. 

Bak gayung bersambut, penampilan impresifnya bersama The Blues membuatnya mendapatkan panggilan dari Timnas senior Israel pada Februari 2007. Sahar masuk sebagai pemain pengganti saat Israel menghadapi Ukraina di laga persahabatan. Debut internasionalnya itu sekaligus menjadikannya pemain Israel termuda yang mewakili negaranya di level senior.

2. Bakatnya yang luar biasa hingga dibuatkan Undang-Undang khusus untuknya

Ben Sahar (uefa.com)

Bakatnya yang luar biasa ini menjadi pembicaraan yang ramai di Israel, termasuk bagi Federasi Sepak Bola Israel (IFA) saat itu. Ben Sahar bahkan diperlakukan istimewa di negaranya. Bahkan, keistimewaan macam ini tidak didapatkan pemain sekelas Yossi Benayoun atau Ronny Rosenthal. IFA pun sampai melobi pemerintah untuk membuat Undang-undang (UU) khusus dirinya agar tidak menjalani wajib militer.

Israel memiliki hukum ketat yang menyatakan bahwa semua pria di usia remaja akhir harus menjalani 3 tahun pelayanan nasional di tanah air mereka. IFA sendiri tidak ingin Ben Sahar menjalani wajib militer karena akan menghentikan karier sepak bolanya. Federasi pun melakukan lobi kepada pemerintah Israel untuk membuat UU khusus dirinya agar sang wonderkid tetap bisa bermain bola dan tidak mengikuti wajib militer. 

Lantaran menimbulkan kontroversi, akhirnya pemerintah tidak jadi mengesahkan UU tersebut. Akibatnya, Sahar tetap melakoni wajib militer dengan sedikit keistimewaan. Ketika seluruh pemuda Israel menjalankan wajib militer selama 3 tahun tanpa putus, ia diperbolehkan menjalankan wajib militer hanya ketika libur kompetisi atau saat ia sedang berada di Israel saja.

3. Gagal di Chelsea, Ben Sahar berpindah-pindah ke 13 klub berbeda selama kariernya

Ben Sahar (instagram.com/bensahar14)

Ben Sahar menjadi salah satu korban kebijakan terkenal Chelsea yang sering meminjamkan pemain mudanya ke berbagai klub. Kariernya mulai redup ketika dipinjamkan ke Portsmouth pada musim 2008/2009. Selama di sana, ia harus bersaing dengan dua nama besar, seperti Peter Crouch dan Jermaine Defoe yang membuatnya mendapatkan menit bermain minim.

Sahar akhirnya dijual ke Espanyol pada Juli 2009. Di sana, lagi-lagi ia harus mengalami masa peminjaman berkali-kali. Terhitung selama kariernya, ia telah berlabuh ke 13 klub berbeda dalam 15 tahun. Akhirnya pada 2015, ia kembali ke Israel dan meraih berbagai gelar bersama Maccabi Haifa. Kini, ia masih aktif sebagai pemain di Maccabi Petah Tikva.

Kisah Ben Sahar menjadi salah satu cerita wonderkid yang gagal memenuhi ekspektasi. Namun, kisahnya juga menunjukkan bagaimana sepak bola bisa menjadi fenomena global sekaligus bagaimana pengaruhnya bisa melampaui lapangan hijau.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us