Hasilkan Foto Tajam, Ini 5 Smartphone dengan Kamera Efek Bokeh Terbaik

Baru saja diluncurkan di tanah air sebagai kompetitor utama dari Samsung Galaxy S10+. Huawei percaya diri dengan andalan terbarunya Huawei P30 Pro. Salah satu poin unggulan dari ponsel ini tentu saja kameranya.

Tak tanggung-tanggung, Huawei menjejalkan empat sensor kamera sekaligus di bodi belakang P30 Pro. Keempatnya diperuntukkan untuk fungsi yang berbeda. Kamera periskop di P30 Pro memang jadi andalan dan merupakan salah satu inovasi yang paling revoluisoner. Namun, untuk urusan penghasil gambar bokeh, Huawei menyematkan sensor Time of Flight (ToF) terdedikasi guna membantu sensor utama mendapatkan pemetaan kedalaman. Sensor ini mampu secara presisi mengukur jarak objek di tiap adegan pengambilan gambar. Canggih sekali.

Pada posisi nomor dua, ada Galaxy S10+ yang kali ini unjuk kebolehan. Berbeda dengan Huawei P30 Pro, Samsung Galaxy S10+ mengandalkan dukungan software berjuluk Live Focus untuk menghasilkan citra bokeh. Fitur ini mampu dengan cerdik memprediksi objek mana yang merupakan latar untuk selanjutnya diaplikasikan efek blur.

Performanya pun tergolong memuaskan. Dikutip dari laman DxOMark, Samsung Galaxy S10+ mampu menghasilkan foto bokeh dengan nilai yang sangat baik, terutama dalam melakukan separasi antar objek utama dan latar.

Sebagai salah satu pelopor smartphone berkamera belakang ganda dengan iPhone 7 Plus-nya, Apple belum mau berhenti mengeksplor kemampuan kamera produknya jagoannya. Kini dengan seri iPhone XS, Apple kembali menyematkan dua sensor di bagian punggung ponsel. Tujuannya masih sama, kombinasi keduanya diklaim mampu menangkap objek dengan tingkat depth yang rapi dan tepat. Kedua sensor melakukan segmentasi untuk membedakan foreground terhadap background. Cara yang bisa dibilang konvensional ini nyatanya masih terbukti baik, terlebih saat melihat respon banyak kalangan terkait kemampuan iPhone di sektor kamera.

Google boleh dibilang tampil nekad di kategori ini. Bagaimana tidak? Pixel 3 mereka adalah satu-satunya ponsel high-end yang tidak ikut-ikutan tren multikamera. Tapi jangan anggap remeh, meski hanya dengan satu buah sensor kamera belakang beresolusi 12 megapiksel, Google Pixel 3 dinilai tetap piawai dalam menghasilkan foto bokeh.

Para pengembang dari Google memanfaatkan kecerdasan buatan, teknologi segmentasi dengan machine learning hingga teknik computational photography kompleks demi mengimbangi kualitas kompetitornya yang memiliki dukungan kamera ganda. Hasilnya tak bisa dianggap sebelah mata, justru di beberapa kondisi, Pixel 3 mampu mengungguli lawannya. Google memang rajanya software, ya.

Merek yang sudah tidak diragukan lagi tentang kemahirannya mengolah gambar kembali unjuk gigi. Nokia melalui smartphone anyarnya, Nokia 9 PureView bekerja sama dengan produsen optik terkemuka Zeiss guna menjadikannya sebagai smartphone camera centric yang patut diperhitungkan. Desainnya pun tak biasa, lima buah sensor kamera pun bercokol di bagian belakang ponsel.

Mengutamakan tangkapan foto ekstra detail, Nokia 9 Pro juga mampu menghasilkan foto bokeh yang unggul. Menggunakan depth mode, Nokia 9 PureView bahkan dapat mengidentifikasi lebih dari 1200 lapisan depth map. Kelima sensor kameranya bekerja secara bersamaan membuatnya sangat fleksibel dalam melakukan pengeditan lebih lanjut seperti pemfokusan ulang melalui dukungan software khusus hasil kerja sama dengan Adobe.