Salah satu hal yang sulit dihilangkan adalah "kebiasaan" yang telah lama dilakukan. Sama halnya ketika beralih ke smartphone baru yang notabene memiliki sistem OS yang berbeda, tentunya pada awalnya, "kebiasaan" yang lama tersebut sering juga dilakukan di ponsel yang baru.
Nah, bagi pengguna pemula iPhone, pasti 7 hal ini sering banget kamu alami karena belum bisa melupakan kebiasaan lama ketika masih menggunakan smartphone yang menggunakan OS Android.
Di seri smartphone iPhone yang masih menggunakan tombol home yakni seri 8 kebawah, tentunya akan membuat pengguna Android yang baru hijrah ke iOS bingung dan senyum sendiri ketika latah memencet bagian di samping tombol home.
Tentunya hal ini merupakan kebiasannya dulu ketika masih menggunakan Android, dimana tombol navigasi terdiri dari tombol home, recent apps dan tombol back sedangkan di iPhone seri 8 kebawah, hanya tersedia tombol home saja.
Dengan alasan untuk mengurangi tindakan pembajakan lagu, film maupun e-book, bagi kamu pengguna produk Apple tidak akan bisa mentransfer file dari ponsel lain atau laptop ke iPhone milikmu menggunakan koneksi bluetooth atau kabel USB secara langsung.
Kamu hanya bisa memindahkan file dari iPhone ke laptop menggunakan kabel USB secara langsung. Selebihnya, kamu harus menggunakan aplikasi iTunes atau dari pihak ketiga seperti SHAREit, EaseUS MobiMover, 3uTools dan sebagainya.
Tentunya, hal ini berbanding terbalik dengan smartphone Android yang membolehkan pengguna memindahkan file apapun lewat koneksi apapun dari smartphone Android lainnya maupun laptop.
Mungkin karena alasan manajemen RAM yang lebih baik ketimbang OS apapun, Apple sengaja tidak menampilkan jumlah RAM yang tersedia di pengaturan. Tentunya, hal ini berbanding terbalik dengan Android yang membolehkan pengguna melihat kapasitas RAM dan berapa yang masih tersisa di pengaturan.
Pada umumnya, smartphone Android memungkinkan pengguna untuk melakukan pengaturan manual pada kamera tanpa memerlukan aplikasi pihak ketiga, agar bisa mengutak-atik ISO, shutter speed, white balance dan sebagainya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik ketimbang mode otomatis.
Tentunya hal ini tidak bisa dinikmati oleh pengguna iPhone karena mode kamera yang tersedia secara default hanya panorama, HDR, persegi, video slow-motion dan semuanya teratur secara otomatis. Jika ingin mengutak-atik ISO, white balance dan sebagainya, pengguna harus menginstal aplikasi pihak ketiga di App Store seperti Focos dan NeuralCam.
Dengan alasan keamana serta privasi, Apple tidak membolehkan pengguna produknya untuk mengunduh apalagi menginstal aplikasi pihak ketiga diluar App Store. Jika pengguna nekat, maka kamu perlu memerlukan trik yakni melakukan pengaturan khusus di pengaturan profil.
Tentunya hal ini juga membuat bingung pengguna iPhone yang baru saja pindah dari Android karena sebelumnya, mereka bebas mengunduh dan menginstal aplikasi apapun di luar Play Store. Pengguna hanya perlu mencentang di pengaturan untuk membolehkan aplikasi non Play Store terinstal di ponselnya.
Bagi pengguna android, tentunya hal yang sangat mudah ketika ingin mengisi daya smartphone miliknya dalam keadaan mati. Pastinya, mereka juga bisa melihat persentase baterai yang terisi meskipun ponsel dalam keadaan mati. Hal ini juga bisa membuat baterai gawai lebih cepat terisi dan mengurangi panas ketimbang di cas dalam keadaan hidup.
AKan tetapi, bagi pengguna smartphone iPhone yang masih memiliki tombol power, hal ini memerlukan trik khusus yakni harus menyambungkan charger terlebih dahulu ke ponsel baru mematikannya.
Jika pengguna iOS mematikan gawai terlebih dahulu lalu menyambungkannya ke alat pengisi daya, otomatis iPhone akan menyala. Selain itu, pengguna smartphone Apple ini juga tidak bisa melihat berapa persentase baterai yang terisi jika dalam dicas dalam keadaan mati.
Sistem pada iOS mensyaratkan wifi dan bluetooth harus aktif juga jika kamu ingin menggunakan hotspot pada iPhone secara nirkabel. Dengan demikian, juga kamu mematikan hotspot, maka kamu harus mematikan juga bluetooth dan wifi agar baterai smartphone tidak terkuras habis. Jika kamu tidak ingin terjadi, gunakan hotspot via USB saja karena tidak memerlukan wifi dan bluetooth dalam keadaan aktif.
Hal ini berbeda dengan sistem Android yang tidak memerlukan wifi dan bluetooth aktif jika ingin menggunakan hotspot. Kecuali jika pengguna ingin menyambungkan via bluetooth, maka wajar saja jika bluetooth harus aktif juga.
Tentunya hal ini akan membuat bingung pada walnya bagi pengguna iPhone yang baru saja hijrah dari smartphone Android. Nah, kamu yang hijrah dari Android ke iPhone, poin yang mana sih nih yang sempat membuatmu bingung? yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar di bawah ini.