Rata-rata baterai smartphone di zaman sekarang memiliki kapasitas antara 3.000-4.000 mAh dan bisa bertahan seharian. Namun, selalu ada momen di mana kita kehabisan baterai, padahal kita berada di situasi yang sangat penting. Sementara, kita tidak membawa powerbank atau menemukan stopkontak untuk melakukan pengisian daya.
Di situasi seperti ini, apa yang bisa kita lakukan? Tenang, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghemat baterai smartphone. Intip yuk!
Saat baterai sedang menipis, ada baiknya untuk mematikan layanan lokasi terlebih dahulu. Apalagi, jika berada di lokasi yang minim sinyal, mengaktifkan layanan lokasi akan membuat baterai lebih cepat terkuras dibanding saat berada di daerah dengan sinyal yang kuat, ungkap laman The Verge. So, you better turn off your gadget.
Mau tahu penjelasan di baliknya? Alat penerima GPS di smartphone berwujud chip kecil yang selalu memberikan perkiraan di mana kita berada setiap saat.
Jika kita mengaktifkan layanan lokasi, smartphone akan terus menerima sinyal untuk melakukan pelacakan lokasi yang akurat. Ini bisa membuat baterai smartphone terkuras.
Berapa suhu ideal agar smartphone tetap bekerja dengan baik? Suhu ideal untuk baterai berjenis lithium-ion adalah 0℃ dan 45℃.
Apabila suhu berada di bawah 0℃, jumlah daya yang tersedia dalam baterai akan berkurang. Ini karena pembatasan pergerakan logam lithium dan ion litium dalam elektroda dan melalui elektrolit, jelas laman Quartz.
Sementara, suhu di atas 45℃ akan membuat baterai cepat berkurang. Saat kondisi terik, baterai akan kehilangan kemampuan untuk menyimpan daya.
Itulah mengapa, penggunaan smartphone di bawah sinar matahari langsung harus dihindari, apalagi dalam waktu yang lama. Suhunya bisa meningkat hingga 70℃!
Mendapatkan informasi terbaru dari push notification memang berguna. Kita tidak akan ketinggalan informasi, misalnya saat channel YouTube kesayangan kita merilis video baru, kita bisa langsung menontonnya. Atau mendapat notifikasi kalau seseorang baru saja mengikuti akun Instagram kita, kita bisa tahu segera.
Padahal, push notification bisa membuat baterai lebih cepat terkuras. Ini karena aplikasi akan secara otomatis menghasilkan pesan dari server dan mengirimnya ke layar smartphone kita. Di sisi lain, aplikasi memerlukan jaringan internet untuk memberitahu kita. Jadi, jangan heran kalau baterai kita cepat habis!
Mengaktifkan mode pesawat adalah cara klasik yang sering diterapkan oleh banyak orang. Apalagi, saat baterai sedang menipis. Cara kerja mode pesawat adalah mematikan seluruh konektivitas di smartphone. Mulai dari jaringan seluler, Bluetooth, WiFi dan GPS. Kita juga tak bisa berkirim atau menerima SMS dan menelepon.
Menghidupkan mode pesawat akan membuat baterai tahan lebih lama. Mengapa? Ini karena smartphone tidak terus-menerus melakukan 'ping' ke menara seluler untuk terhubung ke jaringan, jelas Mic.com. Smartphone yang tidak mengaktifkan mode pesawat akan kehilangan baterai 10 persen lebih cepat.
Saat berada di luar ruangan, kita kesulitan untuk menatap layar smartphone. Tak kehabisan ide, hal ini bisa diatasi dengan menaikkan brightness atau kecerahan layar. Namun, layar yang terlalu terang akan menguras baterai lebih cepat. Semakin terang layar, semakin banyak daya yang dibutuhkan.
Layar LCD dengan kecerahan maksimal akan mengurangi baterai 8 persen per jam. Sementara, jika tipe layar yang digunakan adalah LED, maka baterai akan terkuras 20 persen per jam. Angka yang cukup signifikan, bukan? Oleh karena itu, lebih baik kurangi kecerahan layar saat kamu tidak menggunakannya.
Jika baterai sudah menipis, sebaiknya kurangi penggunaan kamera. Apalagi, jika kita menggunakannya untuk merekam video dan menggunakan flash untuk menerangi kondisi di sekitar. Apabila tak terlalu urgent, tidak perlu memakai kamera smartphone untuk memotret atau merekam video, terlebih jika baterai tinggal 10 persen.
Di sisi lain, prosesor yang ditanamkan dalam smartphone juga berpengaruh dalam menguras baterai atau tidak. CPU dengan daya lebih tinggi memiliki clock rate maksimum yang lebih tinggi. Kecepatan dan kinerja memang lebih baik, tapi akan mengonsumsi lebih banyak daya, membuat baterai panas dan mengurangi masa pakai baterai.
Terakhir, jika tidak ingin ribet, cukup aktifkan saja mode hemat baterai. Di iOS, ada opsi Low Power Mode dan Android punya Power Saving Mode, terang laman Quartz. Perangkat lunak ini bisa memodifikasi pemakaian CPU untuk mengurangi konsumsi energi. Memang, ada fitur yang tidak bisa dipakai setelah mengaktifkan mode hemat daya seperti ini.
Nah, itulah 7 hal yang bisa dilakukan untuk menghemat baterai smartphone yang semakin menipis. Kalau kamu, biasanya mempraktikkan tip yang mana?