Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Chromebook Lebih Murah dari Laptop Windows?

potret laptop Chromebook
potret laptop Chromebook (unsplash.com/@brookecagle)
Intinya sih...
  • Chromebook menggunakan sistem operasi gratis, tanpa biaya lisensi tambahan
  • Spesifikasi hardware Chromebook lebih rendah, dengan RAM 4GB dan eMMC kecil
  • Chromebook difokuskan untuk segmen pendidikan dan entry-level, dengan desain minimalis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Chromebook sering dianggap sebagai pilihan terjangkau bagi pelajar maupun pengguna yang hanya membutuhkan perangkat sederhana. Dibandingkan dengan laptop Windows, harganya bisa jauh lebih murah meskipun sama-sama berbentuk laptop. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, apa sih sebenarnya faktor yang membuat Chromebook bisa dijual lebih murah?

Ternyata, ada beberapa alasan utama yang membuat perbedaan harga ini cukup signifikan. Mulai dari sistem operasi, spesifikasi perangkat keras, hingga target pasar yang dibidik produsen. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah lima alasan kenapa Chromebook lebih murah dari laptop Windows.

1. Menggunakan sistem operasi gratis

potret Chromebook Samsung (unsplash.com/@nate_dumlao)
potret Chromebook Samsung (unsplash.com/@nate_dumlao)

Salah satu faktor terbesar yang membuat Chromebook lebih murah adalah penggunaan ChromeOS. Sistem operasi ini diberikan gratis oleh Google kepada produsen, tanpa biaya lisensi tambahan. Berbeda dengan Windows, di mana produsen harus membayar lisensi kepada Microsoft untuk setiap perangkat.

Karena tidak ada biaya lisensi, harga jual Chromebook otomatis bisa ditekan. Hal ini juga menjadikan Chromebook populer di kalangan sekolah yang membeli perangkat dalam jumlah banyak. Jadi, dari sisi software saja, Chromebook sudah lebih hemat biaya dibanding Windows.

2. Punya spesifikasi hardware lebih rendah dari laptop windowsWindows

ilustrasi perangkat Chromebook (unsplash.com/@anete_lusina)
ilustrasi perangkat Chromebook (unsplash.com/@anete_lusina)

Chromebook dirancang agar bisa berjalan dengan lancar meski menggunakan hardware sederhana. Banyak model Chromebook hanya memakai prosesor Intel Celeron, Mediatek, atau ARM dengan RAM 4GB. Penyimpanan pun biasanya menggunakan eMMC kecil, bukan SSD mahal.

Sementara itu, laptop Windows membutuhkan spesifikasi lebih tinggi agar sistem bisa berjalan lancar. RAM minimal 8GB dan penyimpanan SSD lebih umum dipakai di laptop Windows. Jadi, perbedaan kebutuhan hardware ini membuat Chromebook bisa diproduksi dengan biaya jauh lebih rendah.

3. Berfokus pada segmen pendidikan dan entry-level

ilustrasi penggunaan Chromebook (unsplash.com/@brookecagle)
ilustrasi penggunaan Chromebook (unsplash.com/@brookecagle)

Google sejak awal memasarkan Chromebook untuk sektor pendidikan, terutama di Amerika Serikat dan negara maju lainnya. Karena target utamanya adalah sekolah, harganya harus ramah kantong agar bisa dibeli dalam jumlah besar. Oleh karena itu, produsen membuat Chromebook dengan desain sederhana dan biaya produksi rendah.

Berbeda dengan laptop Windows yang dipasarkan untuk berbagai segmen, mulai dari pelajar hingga profesional dan gamer. Akibatnya, spesifikasi dan fitur laptop Windows lebih beragam, bahkan cenderung lebih tinggi. Inilah yang membuat harga laptop Windows rata-rata lebih mahal.

4. Dipengaruhi oleh biaya produksi dan desain

potret perangkat Chromebook (unsplash.com/@anete_lusina)
potret perangkat Chromebook (unsplash.com/@anete_lusina)

Sebagian besar Chromebook menggunakan bahan plastik dengan desain minimalis. Layarnya biasanya hanya HD, dan build quality-nya sederhana tanpa tambahan fitur premium. Hal ini tentu menekan biaya produksi secara signifikan.

Sementara itu, Laptop Windows tersedia dalam berbagai varian, termasuk model dengan bodi alumunium, layar FHD atau OLED, dan keyboard premium. Komponen tambahan ini jelas meningkatkan biaya produksi. Itulah sebabnya, rata-rata harga laptop Windows lebih tinggi dibanding Chromebook.

5. Dibuat untuk menjalankan ekosistem ringan dan esensial

potret laptop Chromebook
potret laptop Chromebook (unsplash.com/@brookecagle)

Chromebook berfokus pada aplikasi berbasis web dan cloud, seperti Google Docs, Sheets, dan Drive. Selain itu, Chromebook juga mendukung aplikasi Android yang tidak terlalu menuntut spesifikasi tinggi. Karena tidak ditujukan untuk menjalankan aplikasi berat, hardware-nya pun bisa dibuat sederhana.

Sebaliknya, laptop Windows harus mendukung aplikasi profesional seperti Photoshop, AutoCAD, bahkan game AAA. Aplikasi ini memerlukan prosesor kelas premium, RAM besar, dan jenis penyimpanan lebih canggih. Akibatnya, laptop Windows butuh perangkat keras lebih mahal yang membuat harganya lebih tinggi.

Meski Chromebook lebih murah dari laptop Windows, sayangnya Chromebook tetap kurang populer di Indonesia. Alasannya adalah karena masyarakat kita sudah terbiasa dengan sistem operasi Windows. Bagi kamu yang pernah atau sedang menggunakan Chromebook, bagaimana pengalamanmu menggunakan laptop tersebut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Tech

See More

4 Highlight Week 2 IKL Fall 2025, RRQ Masih Tak Terkalahkan!

05 Sep 2025, 18:28 WIBTech