Apa Perbedaan Chromebook dengan Laptop Linux Biasa?

- Chromebook dan laptop Linux tradisional memiliki tujuan penggunaan yang berbeda
- Keduanya memiliki sistem operasi yang berbeda di berbagai sisi
- Linux lebih fleksibel dalam hal perangkat lunak dan memberikan kebebasan kustomisasi lebih luas
Ketika mendengar kata Chromebook, banyak orang langsung mengaitkannya dengan laptop murah yang dirancang untuk bekerja secara online. Padahal, di balik kesederhanaannya, Chromebook sejatinya berbasis kernel Linux yang sama dengan distro populer seperti Ubuntu atau Fedora. Hanya saja, cara kerja dan pengalaman penggunaannya sangat berbeda dari laptop Linux tradisional.
Perbedaan ini membuat Chromebook sering dianggap sebagai Linux versi sederhana yang dikendalikan penuh oleh Google. Sementara itu, laptop berbasis Linux lainnya menawarkan fleksibilitas dan kebebasan ekstrem untuk penggunanya. Agar lebih jelas, berikut tujuh perbedaan utama Chromebook dibandingkan laptop Linux pada umumnya.
1. Chromebook dan Linux tradisional punya tujuan berbeda

Chromebook dirancang Google untuk penggunaan ringan, cepat, dan berbasis internet. Fokus utamanya adalah sinkronisasi dengan layanan cloud seperti Google Drive dan Gmail. Sementara laptop Linux lain seperti Ubuntu hadir untuk pengguna umum seperti pekerja kantor hingga keperluan teknis dan profesional.
2. Keduanya memiliki sistem operasi yang berbeda di berbagai sisi

ChromeOS dibangun dari Gentoo Linux, tetapi telah dikustomisasi sehingga tampil sederhana dengan Chrome sebagai pusat antarmuka. Laptop Linux tradisional menggunakan distro seperti Ubuntu, Debian, atau Fedora dengan desktop environment penuh. Hal ini membuat pengalaman pengguna di Chromebook lebih mirip memakai browser raksasa ketimbang sistem operasi tradisional.
3. Linux lebih fleksibel dalam hal perangkat lunak

Aplikasi di Chromebook didominasi web apps, aplikasi Android, serta sebagian aplikasi Linux lewat Crostini. Di sisi lain, laptop Linux menawarkan repositori software besar dengan ribuan aplikasi open-source. Dengan demikian, Linux tradisional lebih fleksibel untuk pekerjaan berat, sedangkan Chromebook lebih terbatas untuk kebutuhan ringan
4. Linux memberikan kebabasan kustomisasi lebih luas

Chromebook cenderung tertutup dan hanya bisa dimodifikasi terbatas, kecuali pengguna beralih ke mode pengembang. Google memang membatasi hal ini demi keamanan dan stabilitas sistem. Sebaliknya, laptop Linux memberikan kebebasan penuh untuk mengganti desktop environment, kernel, hingga membangun OS sesuai kebutuhan. Ini membuat Linux banyak dipakai oleh profesional di bidang IT.
5. Keamanan Chromebook lebih terjamin karena ditangani langsung oleh Google

Keamanan menjadi keunggulan utama Chromebook dengan fitur Verified Boot, sandboxing, dan update otomatis. Hal ini membuat Chromebook sangat aman bagi pengguna awam tanpa perlu pengaturan tambahan. Sementara laptop Linux juga relatif aman, tetapi tetap memerlukan kesadaran pengguna untuk menjaga sistem tetap terlindungi.
6. Chromebook lebih optimal saat mode daring

Chromebook paling optimal jika selalu terhubung ke internet karena banyak fitur yang berbasis cloud. Walau ada mode offline, fungsinya masih terbatas dibanding laptop biasa. Nah, laptop Linux tradisional tidak memiliki ketergantungan seperti itu dan bisa bekerja penuh tanpa koneksi internet.
7. Chromebook dibuat bagi pengguna yang menyukai kesederhanaan

Chromebook menyasar pelajar, pekerja kantoran, dan pengguna awam yang mengutamakan kesederhanaan serta harga terjangkau. Di sisi lain, laptop Linux tradisional lebih cocok untuk programmer, peneliti, atau pengguna yang membutuhkan kendali penuh atas sistem. Artinya, Chromebook adalah pilihan praktis, sedangkan laptop Linux menawarkan kebebasan tanpa batas.
Chromebook memang memiliki keterbatasan dibanding laptop Linux tradisional, tetapi keunggulannya terletak pada kesederhanaan dan integrasi dengan ekosistem Google. Aplikasi andalan seperti Google Docs, Google Drive, Gmail, hingga layanan berbasis cloud lainnya menjadi pusat produktivitas pengguna Chromebook. Laptop Chromebook lebih tepat dipilih untuk kamu yang mengutamakan kemudahan, keamanan, dan koneksi internet. Sebaliknya, laptop Linux lainnya cocok bagi pengguna yang mencari fleksibilitas dan kendali penuh.