Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Benar iPhone Lebih Aman dari Android?

potret Google Pixel dan iPhone
potret Google Pixel dan iPhone (unsplash.com/@amanz)
Intinya sih...
  • Apple mengontrol App Store dengan lebih ketat, meminimalisir peluang malware atau aplikasi berbahaya menembus sistem Apple.
  • Android terfragmentasi dalam hal update OS, banyak pengguna Android tidak mendapat update secara rutin sehingga menjadi rentan terhadap celah keamanan.
  • iOS memberi indikator jika kamera atau mikrofon digunakan oleh aplikasi, sementara Android masih dianggap kurang maksimal dalam perlindungan privasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keamanan menjadi salah satu faktor penting dalam memilih smartphone, terutama di era digital yang penuh ancaman siber. Banyak orang percaya bahwa iPhone lebih aman dibandingkan Android, terutama karena sistem iOS yang dikenal tertutup dan disiplin dalam pembaruan. Namun, apakah anggapan ini benar sepenuhnya?

Android sendiri telah berkembang pesat dengan berbagai sistem proteksi baru yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Meski sering dikaitkan dengan risiko malware, tidak semua perangkat Android rentan jika digunakan dengan bijak. Kali ini kita akan menelusuri perbandingan apakah iPhone lebih aman dari Android dari berbagai aspek. Yuk, langsung saja kita bahas bersama!

1. Apple mengontrol App Store dengan lebih ketat

ilustrasi pengguaan iPhone
ilustrasi pengguaan iPhone (unsplash.com/@miguelavtomas)

Seperti diketahui, Apple mengontrol penuh ekosistem iOS dan sangat ketat dalam proses kurasi aplikasinya. Setiap aplikasi yang ingin masuk ke App Store harus melalui proses review manual, termasuk pengecekan keamanan, privasi, dan fungsi. Karena itu, peluang malware atau aplikasi berbahaya menembus sistem Apple sangat kecil.

Sementara itu, Android punya pendekatan lebih terbuka. Pengguna diberi kebebasan untuk mengunduh dan memasang aplikasi dari luar Play Store melalui file APK. Meski fleksibel, ini juga membuka risiko, karena tidak semua aplikasi dari luar itu aman, apalagi jika berasal dari sumber tidak jelas.

2. Android terfragmentasi dalam hal update OS

ilustrasi HP Android
ilustrasi HP Android (unsplash.com/amanz)

Apple punya sistem pembaruan yang konsisten dan cepat. Ketika iOS versi baru dirilis, hampir semua perangkat yang masih didukung langsung mendapat update di hari yang sama. Bahkan iPhone lama, seperti yang sudah berusia lima tahun, masih bisa mendapatkan pembaruan keamanan.

Di sisi lain, Android menghadapi masalah fragmentasi. Masing-masing produsen seperti Samsung, Xiaomi, atau Infinix, punya jadwal update sendiri-sendiri. Bahkan, tidak semua tipe perangkat diprioritaskan. Alhasil, banyak pengguna Android, terutama di kelas entry-level, tidak mendapat update secara rutin, sehingga menjadi rentan terhadap celah keamanan.

3. iOS memberi indikator jika kamera atau mikrofon digunakan oleh aplikasi

potret iPhone 13
potret iPhone 13 (unsplash.com/@sahejbrar_)

Apple menekankan bahwa privasi adalah hak dasar pengguna. Fitur seperti App Tracking Transparency membuat aplikasi wajib meminta izin jika ingin melacak aktivitas pengguna di aplikasi lain. Selain itu, iOS juga memberi indikator jika kamera atau mikrofon sedang digunakan oleh aplikasi.

Google sebagai pengembang Android, juga makin serius soal privasi. Tapi karena sebagian besar pendapatan mereka berasal dari iklan berbasis data, perlindungan privasi di Android masih dianggap kurang maksimal. Meski sudah ada pengaturan izin aplikasi, pendekatannya masih belum seketat dan sejelas milik Apple.

4. Android jadi target utama bagi pembuat malware

ilustrasi HP Android
ilustrasi HP Android (unsplash.com/@rmrdnl)

Android adalah sistem operasi paling banyak digunakan di dunia, tak heran jika jadi target utama bagi pembuat malware. Banyak serangan digital menyasar perangkat Android, terutama yang tidak ter-update atau memasang aplikasi dari sumber tidak resmi. Bahkan, menurut laporan keamanan, lebih dari 80 persen malware mobile ditemukan di Android.

Akan tetapi, bukan berarti iPhone kebal serangan. Ada kasus serius seperti spyware Pegasus yang bisa menyusup tanpa sepengetahuan pengguna, bahkan lewat pesan tak terlihat. Artinya, meskipun iOS lebih aman secara umum, ancaman tetap ada dan pengguna tetap perlu waspada dalam penggunaan sehari-hari.

Secara keseluruhan, iPhone lebih aman dari Android karena smartphone Apple tersebut menawarkan proteksi keamanan serta privasi lebih ketat. Namun, bukan berarti Android benar‑benar tidak aman. Data 2024 menunjukkan perangkat Android 50 kali lebih mungkin terinfeksi malware dibanding iOS. Sedangkan, serangan phishing pada iPhone ternyata juga lebih tinggi. Sekitar 26 persen perangkat iOS menjadi target phising pada 2024, dibanding 12 persen pada Android. Bagaimana menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us