Kenapa Baterai iPhone Lebih Kecil dari Android?
- Kapasitas baterai iPhone lebih kecil dari Android karena sistem yang optimal dengan hardware, efisiensi chipset, dan layar hemat daya.
- Baterai iPhone bisa lebih awet dari Android berdasarkan pengetesan GSMArena.
- Apple jarang mengiklankan soal kapasitas baterai saat perilisan produk terbaru.
Kapasitas baterai merupakan hal yang penting bagi HP sekaligus menjadi aspek krusial. Jika memiliki baterai berkapasitas besar pasti suatu HP punya daya tahan yang tinggi. Namun, tiap produsen memiliki pendekatan yang berbeda soal kapasitas baterai. Hal tersebut tercermin dari Apple yang cenderung memberikan kapasitas baterai yang kecil pada iPhone, apalagi jika dibandingkan dengan HP Android rilisan tahun yang sama.
Hal ini memicu perdebatan entah itu bagi pencinta teknologi atau pengguna iPhone itu sendiri. Namun, mengapa baterai iPhone lebih kecil dari Android? Mari ungkap faktanya agar rasa penasaran kamu bisa terobati!
1. Mengapa baterai iPhone lebih kecil dari Android?
Laman Ecoflow menjelaskan bahwa iPhone unggul tiga hal dari Android, yaitu sistem yang optimal dengan hardware, efisiensi chipset, dan layar hemat daya. Maka dari itu, iPhone tak membutuhkan kapasitas baterai yang besar karena tiga hal tersebut sudah lebih dari cukup untuk memberikan daya tahan yang tinggi. Sistem iOS di Apple juga dirancang untuk menghemat baterai, tidak mengizinkan aplikasi berjalan di latar belakang, dan punya manajamen daya yang optimal. Hal tersebut membuat iPhone tetap bisa menyala seharian walau di atas kertas memiliki kapasitas baterai yang lebih kecil dari Android.
2. Baterai iPhone bisa lebih awet dari Android
Di balik kapasitasnya yang kecil ternyata beberapa model iPhone mampu memberikan daya tahan baterai yang lebih awet dari Android, lho! Berdasarkan pengetesan GSMArena, iPhone 17 Pro Max dengan baterai berkapasitas baterai 4823 mAh bisa digunakan selama 17 jam 58 menit. Di sisi lain, Samsung Galaxy S25 Ultra dengan baterai 5000 mAh hanya bisa digunakan dalam waktu 14 jam 49 menit. iPhone 16 punya baterai berkapasitas 3561 mAh, tapi bisa bertahan hingga 15 jam 42 menit. Sementara itu Xiaomi 14 dengan baterai 4610 mAh hanya bisa bertahan selama 13 jam 56 menit.
3. iPhone enggan menggunakan teknologi terbaru
Pada 2023 HONOR memperkenalkan teknologi baterai baru bernama silicon carbon. Teknologi tersebut merupakan pengembangan dari baterai lithium ion dengan cara menggabungkan grafit anoda dengan silikon. Hasilnya energi menjadi lebih padat dan baterai mampu memberikan kapasitas yang besar dengan ukuran lebih kecil. Hingga kini Apple masih enggan menggunakan baterai silicon carbon, bahkan di HP tipis mereka seperti iPhone Air. Adapun alasannya adalah teknologi tersebut masih baru, belum matang, durabilitasnya tidak teruji, biaya pengembangannya tinggi, dan Apple tak mau terburu-buru.
4. Kapasitasnya tetap meningkat
Tiap tahunnya Apple selalu meningkatkan kapasitas beterai iPhone secara perlahan. Pada 2017 iPhone X dan XR hanya memiliki kapasitas 2716 dan 2942 mAh. Dua tahun berselang, iPhone 12 meningkatkan kapasitas baterainya menjadi 2815 mAh. Masuk ke 2023, hadir iPhone 15 yang baterainya ada di kisaran 3349 mAh. Setelah itu, pada 2025 ini hadir iPhone 17 dan 17 Pro Max yang baterainya cukup bervariasi, yaitu sekitar 3692 hingga 5088 mAh. Perkembangannya memang tidak signifikan, tapi Apple terus memberikan peningkatan.
5. Apple jarang mengiklankan soal kapasitas baterai
Saat perilisan produk terbaru Apple hampir tidak pernah mengiklankan soal kapasitas baterai iPhone. Jika ingin mengetahui kapasitas baterai, kamu harus mencarinya di laman resmi Apple bagian spesifikasi iPhone. Sebaliknya, Apple selalu mengukur kemampuan baterai iPhone dengan video atau audio playback. Contohnya iPhone 15 bisa melakukan video playback selama 24 jam. Di sisi lain iPhone 16 mampu digunakan untuk video playback selama 26 jam. Hal tersebut berbeda dari Android yang selalu menjelaskan kapasitas baterai di HP mereka.
Ada banyak alasan mengapa baterai iPhone lebih kecil dari Android. Semua alasannya juga masuk akal dan sangat cocok dengan iPhone atau Apple itu sendiri. Sebagai konsumen kamu hanya bisa memilih apakah karakter iPhone dan baterainya bisa cocok atau tidak. Jika cocok maka membeli iPhone bisa menjadi pilihan menarik. Jika tidak cocok maka sebaiknya kamu berpindah ke Android.
