6 Masalah Umum yang Sering Dihadapi Saat Pakai HP Baru

Salah satu kendala terbesar ketika baru membeli HP adalah memindahkan data dari HP lama. Meskipun sekarang sudah banyak aplikasi transfer data, proses ini tetap memakan waktu. Apalagi jika kamu memiliki ribuan foto dan file penting lainnya yang harus segera digunakan.

Selain itu, tidak jarang terjadi error saat proses transfer berlangsung. Tiba-tiba aplikasi berhenti, koneksi terputus, atau beberapa file tidak terbaca. Hal ini bisa bikin stres, apalagi jika kamu sangat bergantung pada data-data tersebut untuk kebutuhan kerja atau kuliah.

Setiap merk HP biasanya memiliki tampilan antarmuka (UI) yang berbeda-beda. Misalnya, pengguna Samsung yang pindah ke Oppo atau sebaliknya, akan merasa canggung karena letak menu, tombol navigasi, dan shortcut-nya berbeda. Membiasakan diri dengan UI baru ini membutuhkan waktu.

Selain tampilan, gesture dan fitur quick access pun sering membingungkan di awal. Bahkan untuk sekadar screenshot atau split screen pun terasa sulit jika belum memahami fiturnya dengan baik. Hal inilah yang membuat proses adaptasi dengan HP baru kadang memakan waktu lebih lama dari ekspektasi.

Ketika menggunakan HP baru, biasanya aplikasi yang terpasang masih bawaan pabrik. Kamu perlu mengunduh kembali semua aplikasi yang biasa digunakan. Proses login ulang satu per satu pun cukup melelahkan, apalagi jika kamu memiliki banyak akun berbeda.

Selain itu, beberapa aplikasi membutuhkan verifikasi tambahan dari HP lama. Jika HP lama sudah dijual atau di-reset sebelum login semua akun, kamu akan kesulitan masuk. Ini tentu jadi masalah serius karena bisa menghambat pekerjaan sehari-hari.

Ironisnya, banyak HP baru yang justru memiliki kapasitas memori internal lebih kecil daripada ekspektasi. Hal ini karena sebagian sudah terpakai oleh sistem dan aplikasi bawaan. Akibatnya, meskipun HP baru, memori internal terasa cepat penuh saat digunakan.

Saat memori penuh, HP pun jadi lebih lambat dan tidak optimal untuk multitasking. Terlebih jika kamu suka download file besar atau menyimpan banyak foto dan video. Kondisi ini memaksamu untuk segera membeli memori eksternal atau melakukan manajemen file dengan cermat.

HP baru biasanya belum memiliki pengaturan keamanan yang lengkap. Banyak orang yang langsung menggunakannya tanpa melakukan setting sidik jari, PIN, atau face unlock. Padahal, fitur keamanan ini sangat penting untuk melindungi data pribadi.

Selain itu, beberapa HP memiliki sistem keamanan tambahan seperti verifikasi dua langkah yang harus diaktifkan manual. Jika tidak segera diatur, HP baru kamu akan rentan ketika hilang atau dicuri. Maka dari itu, memastikan keamanan sejak awal adalah langkah yang wajib dilakukan.

Banyak pengguna HP baru yang mengeluhkan baterai cepat habis di minggu pertama pemakaian. Sebenarnya, hal ini wajar karena di masa awal, pengguna sering mengatur banyak hal, men-download aplikasi, hingga melakukan transfer data dalam waktu lama.

Selain itu, beberapa HP baru juga melakukan update sistem otomatis setelah diaktifkan pertama kali. Proses ini memakan daya baterai cukup besar. Namun jika setelah beberapa minggu pemakaian baterai tetap boros, ada baiknya kamu memeriksa pengaturan aplikasi latar belakang dan penggunaan data di HP tersebut.

Menggunakan HP baru memang butuh adaptasi. Meski banyak kendala yang muncul di awal, kamu akan terbiasa setelah memakainya beberapa minggu. Jangan lupa, pastikan semua fitur dan keamanan HP sudah diatur dengan benar agar pengalaman penggunaanmu semakin nyaman.