Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Perbedaan Utama Antara Prosesor ARM dan Intel

ilustrasi prosesor Intel (unsplash.com/Slejven Djurakovic)
Intinya sih...
  • ARM lebih efisien energi, ideal untuk perangkat mobile
  • Intel unggul dalam kinerja tugas berat dan aplikasi kompleks
  • ARM diintegrasikan ke dalam SoC untuk ruang terbatas, Intel digunakan dalam lingkungan komputasi umum

Intel dan ARM adalah dua perusahaan besar yang memproduksi prosesor untuk gadget yang banyak digunakan hari ini. Baik prosesor ARM maupun Intel datang dengan keunggulan dan karakteristik tersendiri. Secara umum, ARM memiliki keunggulan di efisiensi energinya sehingga sering digunakan pada perangkat mobile seperti HP dan tablet. Sementara itu, prosesor Intel telah lama menjadi pilihan utama untuk komputer desktop dan laptop berkat performa tinggi dan kemampuannya dalam menangani aplikasi yang kompleks. 

Memahami perbedaan utama antara kedua prosesor ini penting untuk menentukan pilihan yang tepat, baik untuk pengguna pribadi maupun perusahaan teknologi. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara prosesor ARM dan Intel.

1. Jenis arsitektur

ilustrasi stiker prosesor Intel (pexels.com/Jordan Harrison)

Prosesor ARM menggunakan arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC), yang menekankan pada kesederhanaan dan efisiensi melalui instruksi yang lebih kecil dan cepat dieksekusi. Di sisi lain, prosesor Intel didasarkan pada arsitektur Complex Instruction Set Computing (CISC), yang mencakup instruksi yang lebih kompleks untuk menyelesaikan beberapa tugas dalam satu siklus. Perbedaan ini membuat ARM lebih hemat energi, sementara Intel unggul dalam kinerja untuk tugas berat.

2. Konsumsi daya

ilustrasi prosesor ARM (trustedreviews.com)

Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara kedua prosesor adalah konsumsi dayanya. Prosesor ARM terkenal karena efisiensi energinya, yang membuatnya ideal untuk perangkat bertenaga baterai, seperti HP dan tablet. Perangkat ini mengonsumsi daya yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan prosesor Intel, yang cenderung memiliki persyaratan daya yang lebih tinggi karena kemampuan kinerjanya. Efisiensi ini memungkinkan perangkat ARM beroperasi lebih lama dengan sekali pengisian daya.

3. Kemampuan kinerja

ilustrasi prosesor Intel (unsplash.com/Thufeil M)

Prosesor Intel umumnya menawarkan kinerja mentah yang lebih unggul dibandingkan dengan prosesor ARM, khususnya dalam aplikasi yang menuntut, seperti game dan tugas-tugas yang membutuhkan banyak data. Arsitektur CISC Intel memungkinkan kecepatan pemrosesan yang lebih tinggi dan penanganan kalkulasi yang rumit dengan lebih baik. Namun, prosesor ARM unggul dalam skenario di mana efisiensi energi diprioritaskan daripada kinerja mentah, seperti pada perangkat seluler.

4. Manufaktur dan desain

ARM tidak memproduksi prosesornya sendiri, melainkan melisensikan desainnya ke berbagai produsen yang kemudian membuat chip mereka sendiri berdasarkan desain ini. Hal ini menghasilkan beragam produk berbasis ARM dari berbagai perusahaan. Sebaliknya, Intel mendesain dan memproduksi prosesornya sendiri, yang mengarah ke lini produk yang lebih standar dengan karakteristik kinerja tertentu.

5. Kompatibilitas perangkat lunak

ilustrasi HP (unsplash.com/Hardik Sharma)

Arsitektur x86 Intel memiliki kompatibilitas yang luas dengan berbagai sistem operasi dan aplikasi, menjadikannya pilihan utama untuk desktop dan server tradisional. Dukungan ini telah berkembang selama bertahun-tahun, sehingga banyak aplikasi industri dan perangkat lunak profesional dioptimalkan untuk bekerja lebih baik pada arsitektur Intel. Sebaliknya, meskipun ARM telah membuat kemajuan besar dalam dukungan perangkat lunak, terutama di ekosistem seluler seperti iOS dan Android, ia mungkin masih menghadapi tantangan dalam beberapa aplikasi industri yang lebih kompleks. Beberapa perangkat lunak khusus yang dioptimalkan untuk x86 belum sepenuhnya kompatibel atau dioptimalkan dengan ARM.

6. Panas yang dihasilkan

Laptop biasanya menggunakan prosesor Intel (unsplash.com/Collabstr)

Karena konsumsi daya dan kemampuan kinerjanya yang lebih tinggi, prosesor Intel cenderung menghasilkan lebih banyak panas daripada prosesor ARM. Hal ini memerlukan solusi pendinginan yang lebih kuat pada perangkat yang menggunakan chip Intel. Sebaliknya, penggunaan daya prosesor ARM yang lebih rendah menghasilkan panas yang lebih sedikit, sehingga memungkinkan prosesor beroperasi secara efisien dalam lingkungan yang ringkas tanpa sistem pendinginan yang ekstensif.

7. Aplikasi khusus

ilustrasi prosesor Intel (unsplash.com/Slejven Djurakovic)

Prosesor ARM sering kali diintegrasikan ke dalam desain System-on-a-Chip (SoC), yang menggabungkan beberapa komponen (seperti GPU, pengontrol memori) ke dalam satu chip yang dirancang khusus untuk aplikasi tertentu. Hal ini membuatnya sangat efektif untuk perangkat seluler yang ruangnya terbatas. Sebaliknya, prosesor Intel biasanya digunakan dalam lingkungan komputasi yang lebih umum di mana fleksibilitas sangat penting.

Jadi, prosesor ARM dan Intel diperuntukkan bagi kebutuhan spesifik dan organisasi yang berbeda. ARM lebih sering digunakan oleh perangkat seluler yang membutuhkan efisiensi energi dan masa pakai baterai yang lebih lama. Sementara, prosesor Intel lebih banyak digunakan untuk perangkat komputasi berkinerja tinggi yang menuntut kecepatan dan kompatibilitas perangkat lunak yang luas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Eka Amira Yasien
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us