Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Samsung Bentuk Tim Baru untuk Produksi Chipset

Perusahaan teknologi asal Korea, Samsung, membentuk tim baru untuk ciptakan chipset yang lebih baik. (unsplash.com/Babak Habibi)

Pada awal 2022, Samsung merilis seri Galaxy S22 dengan dua varian SoC, Snapdragon 8 Gen 1 dan Exynos 2200. Namun, kinerja Exynos 2200 justru menuai kritik.

Ramai rumor bahwa seri Galaxy S23 mendatang hanya akan menggunakan mobile platform terbaru dari Qualcomm, Snapdragon 8 Gen 2. Jadi, apa yang akan Samsung lakukan dengan Exynos?

Qualcomm percaya diri akan dipakai Samsung

Pada pengumuman earning call kuartal ke-4, Qualcomm yakin bahwa keuntungan akan meningkat di paruh kedua Q1 pada 2023. Prediksi ini sepadan jika Samsung merilis seri S23 yang akan jatuh sekitar Q1 2023.

Selain itu, Qualcomm telah mengonfirmasikan bahwa mereka tidak lagi memegang 75 persen pangsa chipset seperti S22, melainkan pangsa global. Dengan kata lain, semua model S23 akan menggunakan Snapdragon 8 Gen 2, terlihat dari hasil tes di situs Geekbench.

Samsung bentuk tim sendiri untuk desain chipset yang lebih baik

chipset Samsung Exynos 2200 (semiconductor.samsung.com)

Dilansir media Korea Selatan The Elec pada Rabu (14/12) kemarin, divisi Mobile Experience (MX) Business Samsung telah membentuk tim pengembangan solusi prosesor aplikasi (AP). Tujuan dari tim ini adalah untuk merancang prosesor. Tim ini akan dikepalai oleh Kepala MX Development, Choi Won Joon.

AP adalah komponen penting dalam HP yang menangani komunikasi dan kalkulasi data untuk memacu performa serta menjaga konsumsi daya. Sekadar informasi, Choi bergabung ke Samsung pada 2016 setelah hengkang dari Qualcomm dan ia dikenal sebagai pakar di chipset nirkabel.

The Elec mengungkap bahwa tim serupa sebenarnya sudah ada di Samsung System LSI, divisi yang mendesain chip Exynos. Menurut sumber terkait, pembentukan tim tersebut dikarenakan Samsung ingin meningkatkan Exynos untuk perangkat Samsung lainnya secara berdikari.

Kegagalan Exynos di S22 jadi pelajaran

Samsung Galaxy S22 Ultra 5G dan S Pen (Dokumentasi Samsung)

Digunakan di seri S22, Exynos 2200 memiliki fitur yang bernama Game Optimizing Service (GOS). Seperti namanya, fitur ini memampukan pengguna menyesuaikan performa sistem saat gaming, sehingga mengurangi panas dan memperpanjang usia baterai S22.

Masalahnya, GOS tidak hanya mengoptimasi game, melainkan aplikasi lain yang juga bukan game sehingga performa HP malah drop. Lebih parahnya, GOS tidak memberikan opsi agar pengguna bisa menyesuaikan aplikasi mana yang bisa dioptimasikan oleh GOS.

Diketahui, seorang pengguna S22 di Korea Selatan membuat daftar aplikasi yang terdampak GOS. Hasilnya, lebih dari 10.000 aplikasi, termasuk aplikasi bawaan Samsung, Google, hingga media sosial lain (TikTok, Instagram, Netflix, hingga Microsoft Office). Meski begitu, aplikasi benchmark tidak ikut terpengaruh GOS.

Akan rilis chipset kustom baru pada 2025?

Oleh karena itu, Samsung berkaca juga dari Apple yang memproduksi chip Bionic. Chip produksi Apple terus menunjukkan performa lebih baik dibanding Exynos. The Elec mencatat bahwa ini karena Apple mendesain chip Bionic-nya sendiri.

Dengan tim yang sudah terbentuk dan pelajaran yang sudah didapat, GSM Arena mengabarkan pada Mei 2022 bahwa Samsung akan menggunakan chipset-nya sendiri di seri Galaxy S pada 2025. Apakah chip tersebut adalah Exynos, atau Samsung ingin membuat chipset baru? Mari kita tunggu pengumuman resminya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Alfonsus Adi Putra
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us